Four

136 13 2
                                    

    Yerin masih mematung ditempatnya. Otaknya sibuk memikirkan hitomi yang membuatnya penasaran setengah mati. Para murid disini berfikir bahwa hitomi gila, tapi yerin merasa itu tidak benar. Kalau hitomi Gila, kenapa dia sekolah.

Dia memutuskan untuk ke kelas. Yeoja itu berjalan melewati koridor belakang. Jarang ada orang yang lewat di koridor belakang, menurut rumor yang beredar koridor itu sangat angker. Banyak murid melihat penampakan mahluk asing di wilayah ini. Apalagi di gudang itu. Konon katanya gudang itu banyak hantunya.

Gudang tua itu terletak di ujung gedung sekolah. Dari tampilanya saja sudah menyeramkan, banyak rumput rumput liar yang tumbuh di pelataran gudang. Sangat tidak terawat.

Yerin berhenti berjalan bermaksud memperhatikan gudang itu. Dia jadi penasaran ada apa di dalamnya. Tanpa disadari dia sudah berjalan mendekat ke gudang itu. Kakinya bergerak begitu saja. Hingga kini yerin berdiri tepat di depan pintu masuk gudang tersebut.

Menurut yerin tempat itu tidak begitu menyeramkan. Dia tidak percaya kalau hantu hantu itu benar adanya. Menurutnya hantu itu hanya imajinasi manusia. Tidak benar adanya. Karena dia belum pernah melihatnya.

Pandangan yerin terpaku pada jendela gudang itu. Tidak tertutupi garden. Sebuah bayangan hitam terlihat melalui jendela itu. Sempat membuat yerin bergidik, bayangan itu seperti bayangan orang yang sedang berdiri. Orang bilang gudang itu kosong, lalu kenapa ada bayangan manusia di jendela itu.

Yerin merasa bulu kuduknya berdiri. Hawa dingin menyelimutinya, angin tidak lagi terasa sejuk. Angin yang membelai kulit terasa mencengkram tubuhnya kuat, dia saat ini sedang menggigil. Yerin mau berlari dari tempat ini, tapi tubuhnya kaku, sulit untuk digerakkan.

Masih menatap bayangan di balik jendela itu. Tiba tiba bayangan itu memutar tubuhnya yang semula membelakangi sekarang menghadap kearahnya.

Sosok itu sangat menyeramkan. Wajahnya penuh dengan darah, dan tidak mempunyai mata. Bibirnya pecah pecah membentuk seringai menakutkan. Yerin sontak menjerit dengan sangat keras dan menutup matanya dengan telapak tangan.

Seseorang menepuk bahu yerin, membuat yerin terkejut. "Kenapa kau masih disini"

Yerin masih menutup mata, dia takut kalau yang menanyai nya adalah hantu.

"Buka matamu"

Yerin mengerjap, mendapati kim ssaem yang sedang menatapnya datar. Sejak kapan taeyeon ssaem disini.

"Kim ssaem..." Ucap yerin bergetar.

"Apa yang kau lakukan disini? Seharusnya kau masuk ke kelas karna bel sudah bunyi dari tadi" taeyeon ssaem berkata dingin. Sangat berbeda saat bertemu pertama kalinya. Tak ada senyum ramah saat menyambuat nya dulu. Wajah itu memandang tanpa ekspresi.

"Aku..."

Taeyeon melempar tatapan tajam kepada yerin. "Cepat kembali ke kelasmu" tegas taeyeon selaku kepala sekolah di sini.

"Ne ssaem"

+++++

Yerin terlambat. Gara gara kejadian tadi dia mendapat hukuman dari kim sowom ssaem, guru terkenal killer dan sadis. Yerin mendapat tugas untuk merangkum semua materi sejarah kelas 12.

Maka di sinilah yerin sekarang, diperpustakaan. Dia sedang mencari bahan untuk merangkum tugas sejarahnya. Setelah bel pulang berbunyi, yeoja itu langsung menuju kesini.

Dia menemukan buku yang dicarinya, tapi buku itu berada di rak yang paling atas. Yerin kesulitan menggapainya. Dia menyeret kursi lalu menaikinya, berharap bisa menggapai buku itu. Namun, usahanya sia sia, dia tetap tidak bisa menggapai buku itu.

"Kau butuh bantuan" suara berat seorang namja, membuat yerin menoleh.

Di lihatnya baekhyun sedang memandanginya tanpa ekspresi. Yeah namja itu memang selalu tanpa ekspresi. Wajahnya datar, namun satu poin yang membuat yerin terpesona. Dia mempunyai wajah tampan, hidung mancung dan bibir tipis yang mempesona. Namja itu definisi dari kata sempurna.

Baekhyun berdehem pelan, menyadarkan yerin yang sedang memandanginya. Yerin ketangkap basah sedang memperhatikan baekhyun, wajahnya merah malu. Buru buru yeoja itu menatap ke bawah, menghindari tatapan baekhyun yang seperti mengejeknya.

"Aku akan mengambilkan buku itu" kata baekhyun mengisyaratkan agar yerin turun, dan yeoja itu menurutinya.

Baekhyun naik ke kursi, menggantikan posisi yerin. Dia meraih buku yang dimaksud oleh yerin dengan enteng. Baekhyun lantas turun dan berdiri di samping yerin. Tinggi yerin pas dengan pundak baekhyun, pantas saja yeoja itu kesusahan mengambil bukunya.

"Ini bukumu" kata baekhyun sambil menyodorkan buku itu pada yerin.

"Gomawo baekhyun ssi" kata yerin tersenyum tulus.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya baekhyun.

"Aku akan merangkum materi sejarah" balas yerin. Lalu dia berjalan ke tempat baca, menarik kursi dan mendudukinya. Hal yang sama pun di lakukan juga oleh baekhyun. Namja itu duduk disamping yerin.

"Kau akan di sini sampai selesai? Kenapa tak kau bawa pulang saja" tanya baekhyun heran. Yang baekhyun tau yerin satu satunya siswa yang berani berada di perpustakaan saat sekolah bubar.

Kening yerin berkerut. "Ya memang kenapa? Aku bukan orang yang suka menunda nunda pekerjaan, lagi pula
aku punya banyak pekerjaan di rumah"

"Kau tidak takut mengerjakan itu di sini? Sudah tak ada orang  di sini"

"Aku bukan penakut" gumam yerin.

"Baiklah terserah kau saja" kata baekhyun mengalah. Dia kemudian menjauhi yerin dan pergi dari tempat itu.

Sementara yerin mulai merangkum. Meski dalam hati dia merasa sedikit takut sendiri di tempat ini, tapi dia harus menyelesaikan tugasnya sekarang juga. Sebenarnya bisa saja yerin membawa tugasnya itu kerumah, tapi dia tidak mau.

Konsentrasi yerin sepenuhnya tertuju pada apa yang sedang dia kerjakan. Saat itu lampu di perpustakaan tiba tiba padam. Yerin menelan ludahnya yang menyangkut di kerongkongan. Sendiri di tempat yang gelap membuatnya ketakutan hebat. Tanpa memperdulikan pekerjaan nya, dia berlari berseok seok menabrak rak buku. Yang dipikirkan adalah supaya bisa keluar dari ruangan ini dengan selamat.

Masih dengan nafas tak beraturan, yerin akhirnya berhasil mencapai pintu. Yeoja itu berhasil keluar dari perpustakaan.

Mentari sudah mulai tenggelam dari singgahsana nya. Tiba tiba seseorang menepuk bahu yerin, membuat yeoja itu kaget setengah mati. Dia reflek menoleh, dan mendapati baekhyun yang sedang menatapnya dengan kening berkerut.

"Bisakah kau berhenti membuat aku kaget" yerin mendengus.

"Neo gwenchana? Wajahmu kelihatan pucat" tanya baekhyun datar.

"Aku takut dengan tempat gelap" jawab yerin.

"Sudah kubilang, sebaiknya kau pulang dan teruskan pekerjaanmu di rumah"

Mungkin baekhyun benar, kalau saja yerin menurut pasti ini tak akan terjadi.

"Kau bisa pulang sendiri" tanya baekhyun tanpa ekspresi.

"Nde" jawab yerin. Tapi sedetik kemudian yeoja itu terhuyung, dia merasakan kepalanya di hantam oleh benda keras. Pandangan nya berubah gelap. Sebelum yerin menjatuhkan diri, baekhyun dengan cepat menangkap tubuh yerin.

Tbc

Mistery in school (BAEKRIN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang