One

337 23 0
                                    

                       

     Yerin menatap gedung didepannya dg penuh tanya. Eommanya bilang ini adalah sekolah barunya. Namun, seperti yang yerin lihat gedung ini tidak tampak seperti sekolah, pada umumnya. Gedung ini malah terlihat seperti rumah hantu.

Di depan gerbang utama terdapat dua pohon tua yang ada dikanan kiri gerbang. Terlihat seram, pohon itu menjulang tinggi dg batang yang sangat besar, juga akar akar merambat sampai keluar dari tanah.

Yerin mengeratkan pegangannya pada kedua sisi tas gendongnya. Ia lantas masuk kegedung sekolahnya.
Baru saja berjalan lima langkah, terdengar benda jatuh dibelakangnya. Yerin menjerit terkejut, lalu menoleh kebelakang. Ternyata sebuah ranting besar yang jatuh dari salah satu pohon tua tersebut.

Yerin hanya mengusap dadanya pelan. "hufft hanya sebuah ranting".
Gumamnya lalu meneruskan langkahnya.

.

    Setelah sampai dilapangan sekolah,
yerin melihat beberapa siswa bermain sepak bola. Lapangan ini terdapat ditengah* sekolah. Terdapat empat lantai disekolah ini, hingga semua ruangan melingkari lapangan.

.

Setelah ruangan yang dicarinya ketemu yerin segera masuk kesana.

"Annyeong sseam" sapa yerin dg ramah.

Wanita yang sedang duduk dikursinya lalu tersenyum, dan mengisyaratkan untuk duduk.

"Kau jung yerin kan" tanya wanita itu, yang diketahui adalah kapsek dari sekolah ini. Yerin hanya menganggukan kepalanya.
"Saya sudah menunggumu". Ujar kapsek dg menatap lekat pada yerin.

"Mianhae sseam jika saya tetlambat,  tadi jalanan sedikit macet". Balas yerin dg tersenyum.

"Tidak masalah, baiklah saya akan memberitahukan kelasmu". Sambil menyodorkan selembar kertas pada yerin. Yerin mengambilnya dg sedikit menundukan kepalanya.

"Khamsahamnida sseam. Kalau begitu saya permisi ssaem". Ujar yerin lalu beranjak dari duduknya dan membungkuk memberi hormat.

"Nde". Jawab kapsek.

Yerin pun pergi dari ruang kapsek menuju kelas yg ditujukan pada kertas yg digenggamnya.

Saat sibuk mencari kelas dg cara melihat papan petunjuk kelas. Yerin melihat ada seorang yeoja yang menangis, lantas dia langsung menghampiri yeoja tersebut.

"Hei, kenapa kau menangis". Tanya yerin pada yeoja tersebut.

Yeoja yg sedang berjongkok didepan pohon tua itu pun mendongak, dan menatap yerin tak suka. "Bukan urusanmu" ucap dia dg cuek, lalu pergi meninggalkan yerin sendiri,  yg sedang dilanda kebingungan.

Yerin tak menghiraukannya, dia lalu kembali mencari kelasnya. Saat membalikan badan betapa terkejutnya dia, saat tiba* didepanya ada seorang yeoja. Seingatnya hanya dia dan yeoja yg menangis tadi. Yeoja yang ada didepan yerin pun mengerti, apa yg dimaksud.

"Yeoja itu memang aneh". Ujar yeoja yg ada didepan yerin.

"Maksudmu" tanya yerin yg tidak mengerti.

"Yeah dia yeoja aneh, kadang menangis, tertawa dan berbicara sendiri. Semua orang menganggapnya gila" jelas yeoja depan yerin.

Yerin hanya ber oh ria saja, meskipun dia masih bingung.

"Sudahlah lupakan dia, kau murid baru kan". Tanya yeoja itu mengganti topik bicara.

"Hemm.. Aku sedang mencari kelasku. Apa kau mengetahui kelasku". Tanya yerin pada yeoja itu sambil memperlihatkan kertas yg dia bawa. Yeoja itu pun melihat kearah kertas yang disodorka oleh yerin.

Mistery in school (BAEKRIN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang