Malam ini kerajaan itu masih terlihat ramai, Jungkook pergi meninggalkan acara tersebut tanpa satu orang pun tau keberadaan nya, Taehyung, dia sudah ada di Hanok pribadi nya, Seokjin juga Ayah nya datang ketika dayang istana mengabari keadaan Taehyung, anehnya Seokjin tidak menemukan dayang Choi, Semua yang Seokjin kenal sebagai dayang pribadi Taehyung tidak ada di sana, kini Taehyung di layani oleh dayang baru, Seokjin tidak mengenal nya.
"Selir Kim? Bagaimana keadaan mu?" Tanya ayah Taehyung.
"Ayah, A-ayah."
Tidak ada kata lain yang bisa Taehyung katakan, hanya itu yang terus menerus dia ucapkan setelah sadar dari pingsan nya, Seokjin meneteskan air matanya, miris, inilah yang begitu dia takuti, kehidupan dalam istana adalah kehidupan yang mengerikan, orang lain mungkin mengira mereka bergelimang harta juga kekuasaan, lalu bagaimana yang Taehyung alami saat ini? Saling tusuk dan menikam adalah tradisi untuk mempertahankan kehidupan masing masing.
"Keluar, aku butuh waktu dengan keluarga ku." Ucap Taehyung pada dayang yang benar benar asing di matanya, Taehyung rasa jika mereka adalah pelayan baru saat ini.
"Baik yang mulia Ui Bin."
Mereka keluar sesuai yang Taehyung inginkan, hanya di perintahkan untuk mengurus Taehyung, kepala dayang yang baru hanya melakukan tugasnya, dia sudah di sumpah untuk setia, karena itu, meski Taehyung adalah Tuan barunya para dayang juga kepala dayang tadi hanya menuruti apa yang Taehyung katakan.
"Ayah."
Jae Kyung datang berhambur memeluk tubuh anaknya, meredam tangis Taehyung yang benar benar mengukirkan pilu, Taehyung hanyalah pria biasa, dia bukan berasal dari lingkaran kerajaan, karena itu, saat melihat Taehyung berada dalam kondisi begini membuat hati Jae Kyung teriris anaknya bukan lah laki laki seperti yang Jungkook tuduhkan, Jae Kyung berani bersumpah jika Taehyung bukan orang seperti itu.
"Sudah, ayah ada di sini."
Jae Kyung berusaha menenangkan Taehyung, Seokjin? Dia sesekali melirik ke arah Taehyung dan berusaha membuang mukanya saat air mata itu kembali menetes.
"Aku ingin menjelaskan semuanya ayah, hiks, hiks, A-aku, aku sungguh ingin menjelaskan semuanya, dia tidak memberiku waktu, dia tidak membiarkan ku mengatakan apapun saat itu." Taehyung terus meracau, dalam pelukan ayahnya, hanya itu, hanya itu yang masih mampu Taehyung lakukan.
"Taehyung-ah, cukup, sudah cukup."
Kali ini Seokjin menyela ucapan Taehyung, tidak lagi! Kali ini dia tidak lagi bisa mendengar adiknya terus meracaukan seseorang yang bahkan tidak ingin mendengar kebenaran itu, Seokjin menghapus air mata yang sedari tadi menggenang di wajahnya, Seokjin mendekat ke arah Taehyung dan turut memeluk adiknya tanpa melepaskan Taehyung dari pelukan sang ayah.
"Hyung, hiks, hiks, hiks, hiks."
Tangis itu kembali pecah, Seokjin benar benar merasa bodoh, sebagai putra tertua keluarganya Seokjin justru tidak bisa melakukan apapun, dia justru mengorbankan kehidupan Taehyung yang tidak lain adalah adik kesayangannya, Seokjin serasa ingin menusuk dirinya sendiri, tidak lagi bisa melihat mata Taehyung, Seokjin benar benar merasa hancur.
"Taehyung, tusuk lah aku, bunuh saja aku, aku tidak berguna sebagai kakak mu, kemana aku saat kau harus menghadapi orang orang licik di sini, aku hanya sibuk dengan tanaman obat juga beberapa pasien di klinik sedangkan adikku, dia kehilangan segala harga dirinya."
Seokjin menggenggam lengan Taehyung dan bersujud pada kaki Taehyung, Seokjin benar benar tidak lagi bisa menatap wajah Taehyung, dia benar benar merasa kecewa saat ini.
"Maafkan aku, aku telah lalai memberikan kebahagiaan yang layak untuk seluruh anggota keluarga, aku tidak pantas berdiri sebagai kepala keluarga, ampuni aku Taehyungie, ampuni ayah."
KAMU SEDANG MEMBACA
GREAT KINGDOM
FanfictionSeorang Raja Dinasti Korea Yang pada Jaman nya ini memimpin kekuasaan terkuat dan begitu di takuti, Dia memiliki kekejaman yang mengerikan dan berdarah dingin, tidak segan memenggal siapapun yang mencoba berdiri menentang kekuasaannya, hingga saat s...