Hari ini, Taehyung pergi menjalankan tugasnya, dia datang bekerja sebagai kuli di tempat pembuatan senjata, panas, pengap, penuh asap begitulah yang terjadi, dentingan palu terus memukul lempengan besi itu hingga berbentuk sesuai dengan standar senjata kerajaan, seperti biasa, dengan susah payah Taehyung mengerjakan pekerjaan nya, banyak kuli lain yang selalu berbisik dan mencemooh keberadaan Taehyung.
"Laki laki sepertinya benar benar tidak tau di untung, sudah sukur di angkat sebagai selir yang mulia, dia justru memilih untuk berkhianat."
"Laki laki menjijikkan, dia sepertinya kurang belaian, birahi nya tinggi hinga memilih melakukan hubungan terlarang dengan laki laki lain."
"Aku bisa saja membantu nya untuk menyalurkan birahi, aku rasa dia tidak buruk, lihat wajahnya, dia manis dan menggoda." Bisik bisik itu terus bersautan, Taehyung hanya fokus dengan pekerjaan nya.
Panas sekali, pekerjaan ini benar benar berat, Taehyung tidak memiliki keahlian seperti ini, meskipun begitu, Taehyung mencoba yang terbaik selagi dia mampu, hingga hari mulai sore, Taehyung kembali di rantai dan di giring ke pengasingan, jika hari mulai gelap Taehyung akan kembali di kurung dalam rumah itu, pelayan yang menemani Taehyung sudah menyiapkan beberapa makanan untuk Taehyung makan malam hari ini, meskipun hanya ada beberapa bahan saja, itu sudah lebih dari cukup baginya.
"Selir Kim, tangan mu penuh luka, biar aku mengobati nya."
Pelayan itu, dia melihat bagaimana telapak tangan Taehyung penuh dengan luka melepuh, seperti inilah bekerja di tempat pembuatan senjata, tidak jarang mereka menggenggam lempengan panas secara tidak sengaja.
"Ini hanya luka kecil, sebenarnya aku tidak mengerti cara kerja seperti itu, tapi aku tidak ingin menyerah begitu saja, biar aku mengobatinya sendiri, kau makanlah lebih dulu."
Taehyung mengobati luka melepuh nya itu seorang diri, pelayan tadi kembali ke belakang dan mengambilkan beberapa makanan untuk Taehyung makan malam hari ini.
"Aku membuat nasi jagung, aku takut kau bosan dengan bubur jagung buatan ku, hmm karena itu aku meminta 1 ekor ikan pada penjaga kerajaan, syukurlah mereka mengabulkan nya." Ucap dayang tadi seraya memberikan makanan Taehyung.
"Benarkah? Kalo begitu kita akan makan bersama ya, seperti biasa, aku akan selalu berbagi makanan dengan mu."
Taehyung memotong ikan utuh itu mejadi dua, entah kenapa dia memilih bagian kepala untuk dirinya sendiri, dan memberikan bagian lain pada pelayan tadi.
"Selir Kim, kau harus makan ikan yang lebih banyak dagingnya, biar aku memakan kepala ikan itu saja." Ucap pelayan tadi.
"Jangan, aku tau kau sedang mengandung kan, tidak baik saat sedang hamil kau makan makanan yang tidak bergizi."
Taehyung tau jika pelayan ini bukan dayang biasa, pelayan itu menceritakan jika dia di minta oleh Yuri untuk menjaganya, pelayan ini bukan dayang yang bekerja tetap di istana, dia adalah guru lukis Yuri sebenarnya.
"Darimana kau tau? Aku tidak pernah mengatakan jika aku sedang mengandung pada siapapun, hanya tuan putri Yuri yang mengetahui nya." Ucap Na Im.
"Setiap pagi kau selalu mual dan muntah, aku adalah seorang tabib aku tau perbedaan nya." Jelas Taehyung dengan senyum lebarnya.
"Selir Kim, aku akan berdoa atas kebahagiaan mu, aku berharap Tuhan memberikan keindahan dari setiap rasa sakit yang saat ini kau tebus, meski aku yakin jika kau tidak melakukan itu." Ucap pelayan tadi sepenuh hati.
"Enak, ikan buatan mu ini enak sekali, wah benar ya wanita itu pandai segala hal." Ucap Taehyung dengan binar bahagia.
Guru lukis Yuri yang saat ini di minta menyamar sebagai pelayan itu meneteskan air matanya, dia benar benar bingung dengan sikap Taehyung, di saat tangan nya penuh luka, kehidupan nya di penuhi rasa sakit, Taehyung selalu bahagia dengan hal hal kecil seperti saat ini, bayangkan saja, dia hanya makan nasi jagung dengan sayuran rebus dan sepotong kepala ikan bisa membuat Taehyung tersenyum lebar, guru lukis Yuri itu mengelus perutnya yang sedikit membuncit.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREAT KINGDOM
FanficSeorang Raja Dinasti Korea Yang pada Jaman nya ini memimpin kekuasaan terkuat dan begitu di takuti, Dia memiliki kekejaman yang mengerikan dan berdarah dingin, tidak segan memenggal siapapun yang mencoba berdiri menentang kekuasaannya, hingga saat s...