Part 1

8.4K 976 9
                                    

Celia, gadis yang kini tengah menatap kosong pada sel penjara, tak ada ekspresi apapun pada wajahnya.

Dia yang terbiasa memakai pakaian lebut dan mewah kini hanya memakain kain putih yang lusuh dan terlihat kotor, rambutnya yang dulu lembut dan tertata rapi kini menjadi kasar dan berantakan, wajah kotor dan pucat serta kaki yang terantai menambah penampilannya yang menyedihkan.

Dengan penampilan ini orang awam tidak akan percaya jika dia adalah Putri sah Keluarga Duke Adalvino.

Sudah seminggu Celia dipenjara karena meracuni saudari tirinya Ana. Berkali-kali dia menjelaskan bahwa bukan dia pelakunya, namun sayang semua bukti mengarah pada Celia. Hingga pada putusan bahwa hari ini Celia akan dihukum mati dengan meminum racun yang sama seperti yang Ana minum.

Klang klang klang

Bunyi sel penjara yang diketuk menyadarkan Celia dari lamunannya, Celia mendongak melihat siapa yang mengetuk selnya sepintas ada kejuatan yang melintas dimatanya.

Disana ada Ana yang berdiri yang tersenyum mengejek padanya.

"Apa maumu?" Suara dingin Celia terdengar, tak ada emosi apapun dalam suaranya.

"Ouh Saudari tiriku tersayang kenapa kau terlihat sangat menyedihkan, dimana harga diri yang selalu kau agung-agungkan itu?" Ana berkata dengan senyum mengejeknya.

"Kenapa? Kenapa kau menjebakku?" suara tanpa emosi itu kembali terdengar.

"Kenapa? Ehm coba kupikir dulu... Apa kau bodoh tentu saja aku ingin kau berakhir dengan mengenaskan, semua yang harusnya kau miliki sekarang menjadi milikku. Tidak memang semua ini hanya aku yang pantas memilikinya, dan kau saudariku tersayang kau memang pantas mendapatkan ini, hinaan, umpatan dan menjadi lelucon hanya itu yang pantas kau terima, jadi bagaimana rasanya? marah, kesal, tapi juga tak berdaya. Sungguh ironi.."

"Apa yang kulakukan padamu hingga kau melakukan ini padaku, bakat, cinta, keluarga semuanya sudah kau rebut mengapa kau masih menjebakku." Celia masih dengan ketenangannya, tetap tak ada emosi apapun pada wajah dan suranya. Dia tidak ingin Ana bertambah senang jika dia menangis ataupun marah. Lagipula sudah tak ada emosi apapun dalam dirinya, Celia hanya ingin tau, kenapa Ana sampai menghancurkannya seperti ini.

"Kau memang tak melakukan apapun, tapi hanya melihat wajahmu saja membuatku muak, mengapa kau mendapat semuanya dan aku tidak, hanya aku yang pantas menerima semua kasih sayang ini bukan kau. Dan apa itu keluarga? Apa kau bodoh, aku sudah memberikan kehormatan dan kontribusi pada Adalvino tapi apa yang mereka lakukan, mereka menetang pertunangan ku dengan Theodor hanya karena kamu menyukainya. Aku menginginkan Tanzanite tapi mereka  tidak memberikannya, hanya karna kamu berkata itu cantik. Apapun yang kuinginkan jika kau berkata itu bangus atau cantik mereka akan langsung memberikannya padamu sedangkan aku? Ck keluarga bodoh itu, kau tenang saja mereka juga akan segera menyusulmu."

Celia tidak bisa mempertahankan ketenangannya, keluarganya yang dia pikir mengabaikannya ternyata sangat menyayanginya? Jadi sikap dingin mereka bukan karna membuannya tapi karna memang itu sifat alami mereka.

Apa itu Tanzanite? itu adalah permata paling langka dan mahal didunia, harganya bahkan setara dengan kekayaan seorang Count. Beberapa hari yang lalu sebelum tuduhan ini, dia memang tak sengaja menemukan buku tentang permata, dan saat melihat Tanzanite dia tanpa sadar mengatakan itu cantik, dan memang ayahnya Duke Adalvino sedang membaca di dekatnya. Lalu keesokan harinya sudah ada permata Tanzanite dikamarnya.

'Ana tidak menyukainya sebaiknya untukmu saja.' Itu yang Duke ucapkan saat ia bertanya mengapa memberinya Tanzanite. Dan hey siapa yang tidak akan salah paham jika seperti itu.

Dia pikir ayahnya tak memperdulikan dia lagi setelah ibunya meninggal tapi ternyata dia hanya memberikan waktu padanya menerima kematian ibunya. Memang semua yang dia mau ayah dan kakaknya akan langsung memenuhinya, tapi karna sifat mereka yang dingin dan terkesan abay membuat Celia salah paham.

Celia menyesal sungguh dia pikir mereka tidak menyayanginya karna menolak  mempertunangkannya dengan Theodor. Alardo Theodorel Ariston pangeran kedua sekaligus putra mahkota Kekaisaran Ariston yang sangat ia cintai. Tapi sekarang Celia sadar, keluarganya tidak ingin ia menderita karena Theodor tidak menyukainya, mereka bahkan menolak pertunangan Theodor dengan Ana agar Celia tidak sakit hati.

Celia bodoh dia sangat bodoh hanya karna mereka tidak memperlihatkan kasih sayangnya dia langsung berasumsi bahwa mereka membuangnya.

Menyesal sungguh ia sangat menyesal ia ingin kembali kemasa lalu ia ingin memperbaiki kesalah pahaman ini. Ayah Kakak Celia minta maaf, mohon maafkan aku. Tuhan tolong berikan aku keadilan, biarkan aku memeperbaiki semuanya, berikan aku kesempatan kedua.

"Nikmatilah waktumu Celia, karna sebentar lagi kematian menjemputmu hahahahhaha" Tawa menjengkelkan Ana menyadarkan Celia dari doanya.

Ya dia akan mati jadi bagaimana dia memperbaiki kesalahannya, sungguh dia tidak marah, takut ataupun sedih karna dia akan mati, tapi dia menyesal karna sudah membuat keluarganya lagi-lagi sedih dan menanggung kecewa.

Tak lama setelah kepergian Ana, para pengawal Kekaisaran membawanya dengan kasar ketempat eksekusi, banyak rakyat yang memaki dan mencelanya serta wajah-wajah marah dan menghina dari para bangsawan yang dia lihat.

Disana Celia melihat Ayah dan Kakaknya yang berekspresi marah dan sedih, baru pertama kali Celia melihat mereka seperti itu.

Mereka berdua ditahan oleh beberapa penyihir istana, sepertinya keluarganya ingin menyelamatkan dirinya. Celia tidak tahan melihat Ayah dan Kakaknya yang berlutut seperti itu.

Tak berapa lama hanya terdengar kata-kata penghantar dari Kaisar, dan semangkuk racun sudah ada didepannya. Celia hanya pasrah, dia hanya mendengar cacian dari para rakyat dan teriakan marah kakaknya. Setelah meminum racun itu dalam sekali teguk kegelapan melandanya, samar-samar masih terdengar suara Kakak dan Ayahnya meraung memanggil namanya.

Tuhan tolong berikan aku kesempatan kedua......

👇🌟

Jeng jeng jeng
Part 1 selesai jangan lupa klik bintang geratis kok...



Revenge From the Legitimate DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang