Part 4

7.5K 1.1K 12
                                    

Sudah seminggu sejak Celia meminta pada Duke Adalvino guru pembimbing, dan besok pelajaran pertamanya akan dimulai, Evan juga sudah memberikan ia jadwal harian. Dan Ayahnya juga mengganti pelajaran berpedang dengan tatakrama. Dan kalian tau Celia juga akan mulai belajar sihir.

Tiga hari setelah Celia meminta guru pembimbing sihir Celia bangkit yang membuatnya pingsan selama satu hari penuh.

Ayah dan Kakaknya tentu saja terkejut dengan fakta ini. Bahkkan Abercio saja sihirnya bangkit saat ia berusia 7 tahun, dan hal itu membuatnya dijuluki monster. Sedangkan Celia? Ck sungguh bakat yang mengerikan.

Dan terhitung dari hari itu, kini sudah tiga hari Celia mendekam di kamarnya.

Hal ini bukan tanpa alasan Ayah dan Kakaknya memaksa Celia agar tidak beranjak dari kasur dan beristirahat total.

Apakah Celia bosan? Tentu saja tidak, dikehidupannya dulu Celia bahkan mampu bertahan didalam kamar selama satu bulan tanpa keluar. Sifatnya sejak dulu yang tidak berubah adalah Celia menyukai ketenangan.

Apalagi Celia sudah meminta Marry untuk membawa beberapa  buku dari perpustakaan untuk dibaca. Dulu jangankan membaca buku pelajaran memegang buku tentang akademik saja dia jarang, bahkan diakademipun Celia tidak pernah membaca buku akademinya.

Celia lebih memilih membaca novel-novel remaja untuk membunuh waktu.

"Sungguh bodoh, sepeltinya lacun itu membuat otakku walas lagi." Gumam Celia disela kegiatan membacanya.

Dan hey ternyata mambaca buku pelajaran tak semengerikan yang ia kira, sangat menyenangkan saat kau mengetahui hal baru.

Celia tidak ingin membuang-buang waktu. Ana akan memasuki kediaman saat ia berusia 12 tahun, dan mereka akan memasuki akademi pada usia 13 tahun. Di kekaisaran Aristo anak-anak yang sudah menginjak usia 13 tahun memang  harus memasuki akademi. Entah mereka berasal dari kalangan bangsawa maupun rakyat biasa.

Karna usia Ana sama dengan usia Celia, itu artinya Ana hanya memiliki waktu 1 tahun sebelum memasuki akademi. Hal ini merupakan situasi yang menguntungkan untuk Celia.

Dulu Ana bisa memasuki Kediaman Adalvino karena Ayah Ana merupakan penyelamat Ayahnya. Waktu itu Duke Adalvino tengah terluka saat melakukan ekspedisi kekaisaran diwilayah terpencil, dia diselatkan oleh Ayah Ana yang merupakan prajurit biasa.

Setelah bertahun-tahun sejak kejadian itu, akhirnya Sang Duke mendapat kabar bahwa penyelamat dan keluarganya tewas terbunuh oleh pemberontak. Dan hanya Ana yang tersisa dari mereka. Jadi untuk membalas budi Duke Adalvino mengangkat Ana menjadi putri angkatnya.

Perlu kalian tau, Ayah Ana berasal dari kalangan rakyat jelata yang tinggal didaerah terpencil itu, Jadi Ana yang merupakan keturunannya tentu saja juga berasal dari kalangan rakyat jelata.

Tapi yang beredar dikekaisaran dulu, Ana merupakan kerabat jauh Duke yang diangkat menjadi anak karena Duke yang  kecewa dengan putrinya. Dan tentu saja dalang dibalik rumor ini adalah Ana sendiri. Ia tidak ingin direndah kan karena berasal dari kalangan rakyat jelata.

Celia yang awalnya hidup tenang juga mulai terganggu dengan rumor yang beredar, ia bahkan tidak pernah keluar dari kediaman, apalagi berbuat ulah atau membuat malu. Jadi bagaimana Ayahnya kecewa pada Celia. Sungguh tidak masuk akal.

"Nona Duke mengundang anda dan Tuan Muda Abercio untuk menikmati teh sore di taman."

"Ah sudah sole? Maly tolong siapkan air, Lia tidak ingin membuat Papa menunggu."

"Baik Nona."

Astaga sepertinya Celia sudah kecanduan membaca, ia bahkan tidak sadar jika sudah sore hari.

"Air anda sudah siap Nona."

"Kalu begitu siapkan gaun yang simpel untuk Lia, Lia akan mandi sendili."

"Sesuai perintah anda Nona."

Tidak ingin membuang waktu lagi Celia segera mandi dan bersiap-siap, setelah 15 menit ia sudah cantik dengan gaun putih polos dengan beberapa renda.

Gaun sepanjang lutut dengan model sederhana, terlihat mewah dan elegan saat Celia memakainya. Gaun ini memberikan kesan polos dan suci pada Celia. Ia terlihat seperti malaikat yang belum ternoda urusan duniawi.

Jangan lupakan wajah cantik menggemaskan dengan binar polos yang terpancar dari matanya. Kecantikan alami yang mematikan.

Marry sudah tau Nonanya akan sangat menakjubkan saat memakai gaun itu. Tapi ia tidak menyangka jika hasilnya melebihi ekspetasinya. Sudah berkali- kali ia mendandani Nonanya tapi tetap saja ia akan selalu terpana dan terpesona dengan kecantikan alami sang Nona. Tuhan dia bahkan baru berusia 5 tahun, tapi kecantikan Nona sudah sangat menakjubkan. Apa yang akan terjadi saat ia dewasa nanti?

Hanya dengan gaun putih polos dan rambut tergerai, Nona terlihat sangat menawan. Celia bahkan tidak memakai riasan dan aksesoris apapun.

Memikirkan semua itu, membuat Marry bertekat untuk lebih melindungi Nonanya ini. Marry tidak akan membiarkan para bajingan diluar sana merusak Nonanya yang polos dan imut.

Setelah tersadar Marry membawa Celia menuju taman tempat teh sore dilakukan. Marry melambatkan langkahnya agar sang Nona tidak tertinggal. Celia tadi menolak saat Marry akan menggendongnya.

Setelah sampai terlihat Ayah dan Kakaknya tengah berbincang santai. Senyum menggemaskan langsung terpatri diwajah cantik gadis itu.

"Papa! Kakak!"

Pekikan itu mengalihkan perhatian Stefanos dan Abercio, terlihat Celia yang tersenyum cerah dan berlari menuju keduanya.

Stefanos maupun Abercio terpana dengan kecantikan alami putri dan adik mereka. Celia sungguh mempesona sore ini. Dengan warna jingga yang menyinari gadis itu membuat Celia seperti makhluk suci yang baru turun ke dunia fana.

Ah Abercio dan Stefanos ingin menyembunyikan Celia sekarang juga. Gadis ini terlalu berbahaya untuk dibawa ke dunia luar.

¤

¤

Anjay jadi...
Mau curcol dikit, sebenarnya part ini tadi udah jadi cuma gak tau kenapa gak ke save jadi aku harus buat lagi, lelah hayati itu...

Alihkan jari kalian pada bintang ok

👇🌟



Revenge From the Legitimate DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang