Chapt-03❇

270 37 24
                                    

  Happy Reading!

Hari ini adalah hari dimana kanza menjalani rutinitas seperti biasanya ya, apalagi jika bukan bersekolah.
Kanza sudah siap dengan seragam sekolah nya, ia menyemprot kan sedikit parfum beraroma vanila kebagian tekuk leher nya. Ia pub menyambar tasnya dan bergegas turun kebawah untuk sarapan.

Saat menuruni anak tangga kanza melihat ayah dan abang nya yang sudah berada di meja makan.

"Morning," sapa kanza lalu mengecup pipi ayah dan abang nya bergantian.

"Morning gril," balas ayah kanza yang bernama leo Alexander.

"Morning babygril," jawab abang kanza seraya mengedipkan sebelah matanya berniat menggoda adiknya.

"Peace elah hehe," ujar abang kanza sembari cengengesan tidak jelas karena mendapatkan tatapan maut dari kanza.

Dia adalah Kenzo Nathaniel Alexander satu-satunya kakak laki-laki  kanza yang memiliki sifat yang sangat-sangat menyebalkan. Eits tapi jangan salah walaupun menyebalkan tapi kanza sangat menyayangi abang nya tersebut, hanya saja ia sering merasa jengah sendiri dengan sifat abang nya yang kelewat absurd itu.

Acara makan pun berjalan dengan khidmat tidak ada yang mengeluarkan suara hanya terdengar suara sendok dan garpu yang silih berdentingan.

"Aku berangkat," pamit kanza lalu mencium punggung tangan leo dan berjalan keluar rumah.

"Woyy lu ga salim sama gw, dasar adek laknat," teriak kenzo saat kanza melengos begitu saja tanpa bersalaman dengan nya.

"GAK TANGAN LO BAU TERASI," balas kanza tak kalah berteriak.

"Sembrono," gerutu kenzo tidak terima tangan nya disebut bau terasi.
Sedangkan leo hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah anak-anak nya.

Kanza pun menaiki motor kebesaran nya dan pergi meninggal kan halaman rumah menuju ke kesekolah nya.

Kanza pun memasuki halaman sekolah dan memarkirkan motornya diparkiran khusus anak-anak Reveelix. Tidak ada yang berani memakai tempat tersebut karena tidak ingin mencari masalah dengan anak-anak Reveelix.

Kanza pun membuka helm fullface nya lalu membenarkan rambutnya yang sedikit acak-acakan.

"Weh bos baru nyampe lo," sapa ehren lalu bersalaman khas dengan kanza disusul dengan fidlan, vano dan arga.

"Kenneth sama el ke mana?" tanya kanza saat tidak melihat keberadaan kenneth dan el.

"Owh itu si kenneth lagi nemenin si balita sarapan di kantin," jawab fidlan yang sedang duduk diatas motornya.

"Eh si ethan ga masuk apa belom dateng si?" tanya ehren heran karena tumben sekali temannya itu belum datang jam segini padahal sebentar lagi bell masuk akan berbunyi.

"Si ethan udah dateng palingan lagi ngapel kekelas doi nya," celetuk arga yang sibuk membenarkan tatanan rambutnya.

"Lah bocah kirain belom dateng ternyata ngapel toh," ujar ehren lalu duduk diatas motornya.

"Yok lah kekelas ngantuk gw pen makan," ucap ehren dan langsung mendapatkan geplakan maut dari fidlan dan arga.

"Heh bego, dimana-mana kalo ngantuk ya tidur bukan makan bodoh," maki fidlan yang sudah kesal setengah mati.

"Gini nih kalo pas bayi bukan nya di kasih suntikan imunisasi malah di kasih suntikan rambies," sinis arga membuat ehren mendengus kesal.

"Lu kenapa si demen banget ngegeplakin pala gw, kalo gw geger otak gimana," ucap ehren mendramatis.

Reveelix [SEDANG MASA PEROMBAKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang