Malam ini kanza sudah siap dengan pakaian santainya. Ia memakai hoodie berwarna army dipadukan dengan celana jeans berwarna biru langit. Dan jangan lupakan sepatu convers berwarna putih yang sudah melekat di kaki jenjang nya. Rambutnya ia cempol asal memperlihatkan leher jenjang nan indah milik kanza.
Malam ini ia dan anak-anak Reveelix lain nya akan berkumpul di mabes atau markas besar Reveelix. Dan markas ini hanya diketahui keberadaan nya oleh anggota Reveelix tidak ada satupun musuh nya yang mengetahui letak mabes tersebut terkecuali ada anak Reveelix yang berkhianat pada nya.
Ia pun berjalan turun kebawah dan yang pertama kali ia lihat adalah, kenzo bersama dengan seorang perempuan berpakaian kurang bahan dan jangan lupakan wajah nya yang terbalut oleh make up tebal.
Kanza berjalan melewati kenzo begitu saja tanpa menoleh kearahnya. Ketika sudah berada diambang pintu utama kanza terpaksa menghentikan langkah nya karena kenzo memanggilnya.
"Woy dek, sini kenalan dulu," ujar kenzo begitu melihat adik nya berjalan melewati dirinya begitu saja.
Kanza pun membalik kan badannya dan menaikan sebelah alis nya seolah bertanya'kenapa'.
"Sini elah kenalan dulu napa,"
Kanza memutar bola matanya malas dan berjalan menuju kearah kenzo dan wanita tersebut.
"Kenalin dia tasya," kenzo pun mengkode pada perempuan disampingnya untuk berkenalan. Seolah paham wanita tersebut pun menjulurkan tangan nya dihadapan kanza.
"Kenalin nama aku tasya," ucap tasya dengan suara yang di imut-imut kan tapi menurut kanza itu sangat menjijikan.
Kanza hanya memandang dingin kearah tasya tanpa niat membalas uluran tangan tasya.
"Udah kan?" ucapnya datar.
Kanza pun melanjutkan langkah nya keluar dan ketika sudah berada diambang pintu utama ia memberhentikan langkah nya.
"Jangan pernah bawa jalang kerumah ini kalo lo gamau jalang-jalang lo kenapa-napa," ucap kanza tanpa membalik kan badan nya. Dan jangan lupakan nada bicara nya yang terkesan sangat dingin yang membuat siapa saja yang mendengar nya bergidik ngeri.
Kanza melanjutkan langkah nya menuju garasi untuk mengambil motornya. Ia memakai helm fullface dan menjalankan motornya meninggal kan halaman rumah.
Itulah kanza, jika ia tidak suka kepada seseorang maka ia akan sangat memperlihatkan ketidak sukaanya secara terang-terangan kepada orang tersebut tanpa perduli siapa sosok tersebut.
Kanza menjalankan motornya dengan sangat santai. Tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat. Ketika ingin berbelok tiba-tiba ia dihadang oleh tiga orang laki-laki yang ia yakini adalah anggota Graventas. Ia pun memberhentikan motornya dan langsung membuka helm fullface nya.
"Eh ada cewek cantik, gimana kalo kita bermain-main sebentar." goda seorang laki-laki berambut gondrong.
"Bergilir gimana?" tawar seorang laki-laki yang satunya.
"boleh juga sayang kalo dianggurin,"
Ketiga Laki-laki itupun berjalan menuju kearah kanza. Dengan sigap kanza turun dari atas motornya. Oke seperti nya ia akan berolah raga malam sebentar.
"Wow, cantik banget sih," ujar lelaki berambut pelimis sembari membelai pipi kanza dengan jari telunjuknya.
Kanza pun membiarkan nya. Ia hanya ingin tahu sejauh mana laki-laki ini menggoda nya.
Ketika laki-laki itu akan memegang dagu kanza, dengan sigap kanza memelintir tangan nya dan mendorong nya sehingga tersungkur ditanah.
Lelaki itu mendesis kesakitan karena pelintiran kanza tidak main-main."Sialan," desis nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/275321138-288-k395852.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reveelix [SEDANG MASA PEROMBAKAN]
Novela Juvenil"Reveelix" siapa yang tidak mengenal nama tersebut, sebuah gang motor terbesar di ibukota yang terkenal akan keganasan dan kekejaman nya ketika sudah bertarung. Membuat semua orang bergidik ngeri dan lebih memilih jalur berteman dibanding mencari ma...