Chapt-05❇

194 31 14
                                    

Happy reading!

Kanza baru saja menyelesaikan ritual mandinya dan sudah siap dengan pakaian santainya. Ia memakai kaos polos berwarna hitam dan celana sepaha berwarna cram.
Ia pun berjalan menuju balkon kamar untuk menikmati suasana malam disana. Ia berdiri dekat pembatas balkon dan menyandarkan kedua sikunya dipembatas.

Kanza memejamkan matanya menikmati hembusan angin malam yang menyapu wajahnya. Pikiran nya menerawang jauh mengingat kembali masa lalu nya.

Flashback on.

Kanza kecil sedang duduk diatas rerumputan taman sambil memegangi lututnya yang lecet akibat jatuh.
Ia menangis menahan sakit dilututnya.

"Hiks sakit hiks," tangisnya.

Tiba-tiba ada seorang anak laki-laki yang menghampiri kanza.

"Hey kamu kenapa nangis?" tanya sosok anak tersebut membuat kanza menatap kearahnya dengan wajah sembab.

"Kaki aku hiks sakit hiks," jawab kanza.

Anak laki-laki tersebut pun berjongkok dihadapan kanza dan meniup-niup luka dikaki kanza.

"Udah mendingan belum?" tanya sosok anak tersebut sembari menatap wajah kanza.

Kanza pun mengangguk tapi masih tetap mengeluarkan isakan kecil.

"Udah ya kamu jangan nangis, nanti cantik nya ilang," ujar anak tersebut dan menghapus jejak air mata yang masih tersisa diwajah cantik kanza.

"Makasi ya udah nolongin aku," ucap kanza sembari tersenyum manis.

"Nah gitu dong senyum kan cantik," ujar anak tersebut membuat pipi gembul kanza merah padam.

"Oh iya nama kamu siapa?"

"Nama aku kanza calista alexandel, panggil aku kanza," ucap kanza lalu menjulurkan tangan nya dan disambut baik oleh anak tersebut.

Reveelix [SEDANG MASA PEROMBAKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang