Back to School

5.8K 369 2
                                    

"Hai !"

Riana berbalik, dan mata bulatnya langsung terbelalak saat melihat siapa yang menyapanya.

"E-elo ?!!"

Oliver tersenyum lebar saat melihat ekspresi terkejut Riana

"Ngapain lo disini ?! Bukannya lo gak.. gak jadi masuk ke sini ?!" Satu tangan Riana menunjuknya

"Selamat pagi juga" balas oliver gak nyambung, masih dengan cengirannya

"Gue gak ngucapin salam !" sahut Riana

"Iya gue tau" jawab oliver

Riana mendadak merasa pusing. Mimpi apa dia tadi malam, sampe pagi-pagi gini udah ketemu sama makhluk aneh bin nyebelin kayak cowok ini ?!

Riana baru saja ingin bertanya lagi saat mereka melihat sekelompok anak kelas dua yang hendak menuju ke kantin, dan tiba-tiba oliver menarik tangannya.

Di sepanjang jalan Riana tak berhenti protes, mengomel dan berseru saat oliver memegang pergelangan tangannya erat, membawanya ke lapangan belakang sekolah yang sepi.

"Apaan sih lo narik-narik gue ?! Ngapain juga bawa gue kesini segala ?!" Serunya marah.

Oliver sudah melepaskan cengkramannya dan kini Riana mengelus bekas cengkraman itu. Dia menatap tajam oliver yang memandangnya dengan perasaan bersalah

"Sori, tapi gue gak mau ada yang denger kita ngobrol, hehe.." oliver mengusap tengkuknya

"Dasar cowok aneh !" Desisnya, Riana melihat sekitarnya

Lapangan belakang sekolah ini sepi, karna memang tak ada apa-apa disini. Biasanya ini jadi tempat anak-anak yang kabur dari pelajaran atau spot utama buat masuk diam-diam pas telat, karna pagar belakang lumayan rendah dan bisa dipanjat tanpa ketauan.

Mendadak dia merasa cemas, ngapain nih cowok aneh bawa dia kesini ? Dia gak bakalan di apa-apain, kan ? Ini kan masih pagi.. masa dia berani sih.

"Gak usah mikir yang macem-macem, gue gak bakal ngapa-ngapain lo" ujar Oliver

"Hah ? Apa ?"

"Gue tau apa yang ada di dalem kepala lo itu" oliver menoyor kepala riana, membuatnya mendengus kesal

"Ih lo apaan sih ?! Sok akrab banget !"

"Hehe.. kita kan belum kenalan ya ? Yaudah, kenalin, gue Oliver" oliver menjulurkan tangannya, tapi riana malah menatapnya aneh

"Aneh" gumamnya

"Oh, nama lo Aneh ?"

Riana menatap oliver kesal "bukan, maksud gue elo tuh yang aneh ! Seenak jidat aja narik-narik orang trus ngajak kenalan" omelnya

"Oh.. hehe.." oliver malah mengelus jidatnya "Mungkin ini gara-gara efek jatuh kemaren, sih"

"Eh, kemaren itu lo pura-pura pingsan yah !" Protes riana tak terima

"Iya, tapi jatuhnya kan beneran" balas oliver

Riana hanya bisa diam. Iya juga sih..

"Gue disuruh rontgent kepala sih, tapi gue gak mau. Tapi kayaknya gue harus rontgent juga deh.. mungkin ada yang memar, atau retak, atau.. -"

"Cukup, cukup !" Potong Riana. Dia tak mau mendengar hal itu karna dia bakalan ngerasa makin bersalah

Riana juga tak berani tanggung jawab kalau memang terjadi sesuatu pada kepala cowok itu. Walaupun yah.. kelakuannya jadi agak aneh sih, kemarin pas di UKS aja dia galak banget, sekarang jadi ramah gini ? Kelewat ramah malah..

"Kenapa lo masuk ke sekolah ini ? Bukannya kemaren lo udah ngebatalin pindahan lo ?" Tanya Riana

"Iya, tapi setelah gue liat lagi.. gak ada yang sebagus sekolah ini, jadi gue balik kesini lagi deh"

"Oh.." riana mengangguk

"Trus lo masuk kelas mana ?"

"Hmm.. lo tebak aja sendiri ! Kalo lo berhasil.. gue traktir lo selama seminggu !"

Riana mengernyit heran. Nah, dia malah main tebak-tebakan.. dasar sok misterius.

"Terserah lo deh.. daripada lo traktir gue kelamaan, mendingan lo traktir gue sarapan sekarang. Gue laper tau"

"Hmm.. gue mau banget sih, tapi kayaknya lo harus balik ke kelas deh sekarang"

"Huh ? Kenapa emang ?"

"Karna.. seharusnya sih sekarang udah jam pelajaran pertama" jawab oliver

"Hah ?! Serius lo ?!" Riana langsung melihat jam tangannya

Ternyata bener, udah lewat lima menit dari bel masuk ! Mampus.. mana pelajaran pertama hari ini sama Miss Shinta, duh !

"Ya ampun.. gue harus buru-buru masuk kelas, nih ! Gue duluan deh ya, byee.. !" Riana langsung berlari meninggalkan oliver

Oliver hanya tertawa melihat Riana yang terburu-buru. Handphonenya berdering dan dia tersenyum saat melihat nama peneleponnya

"Halo Nick"

"Halo, tuan.. anda dimana ? Kenapa tiba-tiba anda mengambil cuti ?!" Tanya Nick

"Tenang.. aku hanya ingin mengulang beberapa pelajaran dan menyapa teman" oliver terkekeh

"Hah ? Maksud anda ?"

Oliver hanya tertawa dan menutup handphonenya, tak perduli pada Nick yang masih mengomel di seberang sana.

Well, dia memang menyapa seorang teman, kan ?

My Baby Faced CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang