Friend?

3.7K 211 43
                                    

"So, we're friend?"

"Friend!"

.......

"Hey! What's wrong with you?"

"Um, what?"

"Kau itu kenapa, huh? Dari kemarin selalu saja melamun" ujar Nick. "Ada masalah?"

"Ada" Oliver mengangguk lemah, "masalahnya disini" dia mengarahkan pena ke dadanya.

Nick tiba-tiba merasa mual. "Kau ini sudah tua tapi masih suka lebay!" ejeknya

"Hei! Siapa bilang aku tua?! I'm still on my twenties, you know!"

"Yes, late twenties. Empat tahun lagi kau sudah kepala tiga, om!"

"Tck! Jangan ikut-ikutan Riana! Sekarang aku tau siapa yang mengajarinya memanggilku seperti itu"

"justru aku yang belajar darinya" Nick tergelak. sekarang Riana memang sering memanggil Oliver dengan sebutan 'om'.

"sejak kapan seorang Oliver Wood jatuh cinta diam-diam? biasanya kau akan langsung mengatakan perasaanmu pada gadis yang kau sukai" ujar Nick

"tapi ini beda, man."

"kenapa? apa karna kali ini gadisnya masih anak SMA?"

Oliver langsung menatap Nick kesal, tapi Nick hanya mengabaikannya.

"kali ini memang agak complicated.." Nick duduk di sofa dan mulai berbicara layaknya motivator. "biasanya perempuan yang kau kejar itu minimal sudah kuliah, nah sekarang makin turun jadi anak sekolahan."

"kau membuatku terdengar seperti pedofil!" protes Oliver.

"dan juga, ayahnya adalah karyawan di perusahaan ini." nick cuek melanjutkan.

"tidak serumit itu," sahut Oliver. "aku menyukainya tapi dia hanya menganggapku teman. that's it."

"ouch, aku sudah berbaik hati mengatakan cinta diam-diam, tapi kau sendiri yang menjelaskan kalau itu cinta bertepuk sebelah tangan. how poor.." ejek Nick.

"sialan kau!" umpat Oliver. untung saja pena ditangannya ini pena mahal, kalau tidak pasti sudah melayang ke dahi mulus pria itu.

"memangnya, dari mana kau tahu kalau dia tidak menyukaimu?"

pertanyaan Nick membuat Oliver terdiam.


******

Siang itu seperti biasa Riana bergelung di kamarnya. dengan AC di suhu terdingin dan lagu Ariana Grande mengalun dari laptopnya. sementara yang punya laptop sendiri malah sibuk telponan dengan Julia.

"argh, ini gila!"

"apanya yang gila? tak ada yang salah kan kalau kau menyukai seseorang?"

"iya, tapi ini... kali ini kasusnya beda!"

"beda gimana? terakhir kali yang aku tahu dia seorang pria, bukan wanita."

Riana melengos mendengar balasan sarkastis Julia.

"well, apalagi ditambah fakta kalau dia cute, kaya, dan mempesona. kurasa tak ada yang salah."

"tapi, Jules..."

"kenapa? masalah umur? hey, banyak gadis di luar sana yang menikah dengan pria lebih tua kok. lagipula 9 tahun itu kan bukan jarak yang terlalu lama. seriously, kau harus lebih sering baca wattpad, Rhi. disana banyak cerita tentang gadis yang jatuh cinta dengan pria lebih tua, and they're fine and live happily ever after! how sweeeett.." oceh Julia

"tck, memangnya kisahku ini fiksi?!"

"no, but like one." sahut Julia cuek.

"bukan hanya masalah umur, Jules... seperti yang kau bilang tadi, dia itu cute, kaya, dan mempesona. dia anggota keluarga ternama, dan kau tau sendiri kan mantan-mantannya seperti apa? memangnya siapa aku kalau dibandingkan dengan mereka?!" curhat Riana.

"dan lagi.." sambung Riana. "aku memang menyukainya, tapi sayangnya dia hanya menganggapku sebagai teman."

Julia terdiam, dan Riana menghela nafas dalam. tapi akhirnya Julia mengatakan sesuatu yang membuat Riana terdiam.

"memangnya, dari mana kau tahu kalau dia tidak menyukaimu?"

*******

:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Baby Faced CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang