Magal 8🌹

9 7 0
                                    

..........

Suara nyaring klakson motor besar yang sahut-menyahut membuat perhatian semua murid yang berada di halaman sekolah teralihkan.

"Mawar"Galang memanggil Mawar lalu membuka helmnya,Galang turun dari motor dan menyampari Mawar yang sedang berdiri di koridor sekolah.

Mawar yang melihat Galang menyampari nya hanya berdiri diam dan menunggu.

"Kenapa?kalo mau ngomong buruan,gue mau pulang nih,"ujar Mawar dengan ketus.

"Yaudah"ucap Galang dengan santainya dan mempersilahkan Mawar pulang.

Mawar benar-benar kesal,dia sudah membuang waktunya dengan percuma.Dia langsung menarik tangan Vika dan mengajaknya pulang.

Sebenarnya ada yang mau Galang bicarakan dengan Mawar,tetapi melihat respon Mawar yang tidak suka dengan kedatangannya, Galang memutuskan untuk membicarakan itu nanti.

"Udah bos,mungkin dia lagi kesal sama lo"ucap Aldo lalu mendekati Galang dan di ikuti yang lainnya.

"Hmmm"

"Udahlah mending kita pulang,gue mau ketemu sama pacar gue yang ke 20 ni.Dia udah nungguin"ujar Andre,cowok playboy
Itu pada teman-temannya setelah membuka helm full face nya.

"Dasar Playboy"sahut Bright.

"Yeh yang udah punya pacar mah beda"ucap Aldo melirik Bright dan langsung mendapatkan tatapan tajam Bright yang membuat Aldo langsung diam.

"Terserah"

"Ayo pulang"ujar Galang dan langsung melangkah menuju motornya dan di ikuti anggota yang lain.

"Let's go"balas mereka dengan kompak.

                                    🌹🌹🌹

"Lath videoin dong"ujar Vika pada Mawar seraya memberikan ponselnya menyuruh Mawar merekam dirinya ketika melempar bola basket ke ranjangnya.

"Kaya bisa aje lu" ledek Mawar, tetapi dia tetap merekam sahabatnya itu dengan sabar.Vika tidak menjawab dia tetap fokus ke bolanya agar bisa masuk ke ranjang dan bisa dia pamerkan ke Instagram story.

"Btw,lath lo sama Aurel marahan ya?" tanya Vika yang berdiri di samping Mawar.

"Gue engga marah sama dia,tapi dianya saja  yang lebay"

"Emang masalah apa?"tanya Vika lagi.

"Shttt,"umpat Mawar dan merebut bola dari tangan Vika."Udahlah engga penting" ujar Mawar dan memasukkan bolanya ke ranjang.

Vika yang merasa Mawar malas membahasnya hanya bisa menghela napas pasrah.

Sekarang ini mereka sedang berada di mall,Vika mengajak Mawar untuk berbelanja dan bersenang-senang.Karena sudah lama juga mereka tidak berbelanja bersama, walaupun Vika merasa ada yang kurang karena Aurel tidak bersama mereka.

"Mending kita bayar terus pulang,gue udah cape mau istirahat"ujar Vika sambil  mengambil belanjanya.

"Iya udah"

Mereka pun menuju ke kasir, untuk membayar belanjaan mereka.

"Totalnya 2 juta 730 ribu rupiah"Kata sang gadis kasir setelah menghitung belanjaan mereka.

Dengan cepat Vika mengeluarkan kartu debit dari dompetnya,namun tiba-tiba Mawar mencekal tangannya,Vika menatap Mawar bingung."Kenapa?"

"B_bentar! ada yang ketinggalan,gue lupa beli kadonya"jawab Mawar setengah histeris.

Vika menghela napas panjang"Lo main terus sih, bisa-bisanya yang paling penting malah lupa"

"Ehh iya sorry.Gue ke tempat kado bentar ya ngga lama,Gue lari ko!"

MAGALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang