Magal 19🌹

7 4 0
                                    

Kembali lagi

_________

Semenjak berpacaran dengan Galang, suasana hati Mawar selalu saja senang,tidak ada rasa sedih, bimbang atau rasa apapun seperti dulu sebelum berpacaran.

Hari ini Galang mengajak Mawar untuk jalan berdua,mereka menikmati pemandangan yang indah disini, dipinggir danau.

"Suka?"

Mawar mengangguk "Suka banget kak"ucapnya dengan senyuman.

Galang yang melihat itu juga tersenyum simpul "Makan"memberikan sebungkus roti untuk Mawar.

"Makasih kak"Ucap Mawar lalu mengambil roti itu dan memakannya.

"Kakak suka kesini?"

Galang mengangguk mengiyakan "Dulu sering kesini,bahkan bisa dibilang ini tempat favorit, tetapi pernah ada kejadian dimana aku benci sama tempat ini, tetapi sekarang aku mulai menyukai tempat ini lagi"Ucapnya berhenti lalu menatap Mawar"Dan itu karena kamu"

Mawar terkejut,baru hari ini aku mendengar Kak Galang yang berbicara sebanyak ini,selama ini palingan cuma satu kata,atau satu kalimat saja.

"Ini serius Kak Galang yang ngomong?"

Galang berdecak sebentar lalu menggandeng tangan Mawar menuju ayunan.Mawar lalu menaiki ayunan itu dan di dorong oleh Galang yang berdiri dibelakangnya.

"Aku senang, karena akhirnya bisa pacaran dengan kamu"

Ucapan Galang membuat pipi Mawar menjadi merah merona,dia kelihatan sangat malu sekarang.

Drttttt

Suara nada dering dari ponsel Mawar mengganggu momen mereka saja."Bentar ya kak,aku terima telfon dulu"Mawar turun dari ayunan dan menerima telfon.

Setelah menerima panggilan itu,muka Mawar langsung berubah menjadi kesal,dia langsung berpamitan dan langsung pergi begitu saja.

Galang yang kebingungan pun dengan cepat mengejarnya "Mawar tunggu"Galang menarik tangan Mawar hingga tubuh mawar berbalik dan langsung bertabrakan dengan Galang.

"Kamu kenapa sih?"

"Aku buru-buru kak,aku harus pergi sekarang"Mawar mencoba melepaskan tangannya dari genggaman tangan Galang,namun sepertinya tenaganya tidak bisa.

"Kamu kesini sama aku,jadi pulangnya juga harus sama aku wa"

Mawar menggelengkan kepalanya "Nggak kak,aku bisa sendiri naik taksi"Melepaskan tangannya lalu pergi begitu saja.

Dalam perjalanan Mawar benar-benar tidak bisa tenang sekarang,"Pak bisa cepatan dikit"

Supir taksi hanya mengangguk lalu melajukan mobilnya.

Setelah perjalanan jauh, akhirnya Mawar sampai juga didepan Rumah Sakit Sudarso,dengan cepat dia memberikan uang lalu keluar dengan buru-buru.mencari-cari ruangan UGD dan akhirnya dia melihat Aurel yang sudah berdiri didepan ruangan itu.

"Aurel"

Aurel yang mendengar panggilan Mawar langsung menoleh dan mereka berpelukan sebentar "Gimana kondisi Vika?"

"Vika udah ditangani dokter"

Mawar sangat panik dan takut, berdiri didepan pintu sambil berpegangan tangan bersama Aurel.

"Apa yang terjadi sih?"

Aurel menggelengkan kepalanya "Gue juga nggak tahu,tadi pas gue sama bright ke rumahnya,dia udah dalam kondisi nggak sadarkan diri dan ada luka di tangannya"

MAGALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang