Menerima kenyataan tak semudah membalik telapak tangan. Butuh proses panjang untuk mengikhlaskannya. Mungkin tak semua yang kalian anggap mudah pun akan terasa sama mudahnya untuk orang lain. Pada dasarnya, yang membekas di hati selamanya akan tertanam hingga akhir hayat nanti.
~~Sarah Kayshila Lestari~~
_____________
Siang hari ini Guinandra di buat panik karena kakak perempuannya kabur dari rumah. Ternyata firasat Guinandra tidak meleset saat tiba-tiba ia merasa gelisah. Jika kakaknya dalam keadaan fisik dan mental yang normal mungkin Guinandra tak akan sepanik ini.
Saat meninggalkan ruang BEM tadi Guinandra memang tak langsung pulang, ia sempat singgah terlebih dahulu di salah satu rumah makan untuk membelikan kakaknya makanan. Namun saat akan pulang selepas membeli makanan bibi yang menjaga kakaknya di rumah mengabari jika kakaknya kabur lagi.
Mendapatkan kabar seperti itu jelas membuat Guinandra panik dan khawatir. Hal ini pernah terjadi sebelumnya dan saat itu kakaknya hampir menjadi korban pelecehan seksual. jika tidak ada warga yang melihat dan merasa iba pada kakaknya, mungkin saat itu Guinandra akan sangat menyalahkan dirinya karena lalai menjaga kakak perempuan satu-satunya yang ia miliki.
Dan kali ini ketakutan Guinandra sama besarnya. Ia takut jika sang kakak bertemu dengan orang jahat yang akan memanfaatkan keadaannya. Berusaha tenang dan berpikir jernih Guinandra dan bibi yang berkerja merawat kakaknya itu berpencar untuk mencari kakaknya itu.
Gania Ranjani Ardhana, kakak Guinandra yang memiliki paras cantik jelita turunan dari sang bunda yang memang memiliki paras yang sama cantiknya. Gania dulu seorang gadis yang ceria dan juga manja, ia memiliki kekasih bernama Damian. Mereka menjalin kasih sedari SMP kelas delapan hingga lulus SMA, hubungan mereka terbilang awet dan jauh dari perselisihan berat.
Jarak usia Guinandra dan Gania hanya terpaut tiga tahun. Saat lulus SMA keluarga Guinandra harus menerima kenyataan pahit dengan kondisi Gania yang mengalami gangguan mental setelah kecelakaan yang ia alami bersama Damian dan Guinandra hingga menewaskan sang kekasih, Damian.
Kabar meninggalnya Damian adalah pukulan terberat bagi Gania yang tidak bisa menerima kenyataan bahwa kekasihnya meninggal dalam kecelakaan itu dan adiknya harus koma selama empat hari. Tentu kejadian itu menjadi trauma mendalam bagi Gania hingga membuatnya gila dan menganggap dirinya masih Gania yang duduk di bangku SMP tepat saat ia pertama kali bertemu dengan Damian.
Guinandra menyusuri jalanan yang mengarah kerumahnya. Dengan sangat teliti ia memperhatikan jalanan bahkan gang sepi dengan harapan dapat segera menemukan Gania. Kekhawatiran Guinandra makin terasa tak kala waktu terus berjalan namun tak ada tanda-tanda keberadaan Gania di jalan yang ia lewati.
"Kamu pergi kemana kak?"
Guinandra menghentikan motornya dan mencoba menelfon bibi untuk menanyakan pencariannya apakah? Sudah menemukan tanda-tanda.
"Halo! Den Nandra," jawab wanita paruh baya di sebrang sana.
"Gimana bi belum ketemu kakak juga?" Tanya Guinandra.
"Belum den ini bibi masih nyari non Gania. Bibi takut non Gania di jahatin orang den," ucap bibi khawatir. "Salah bibi juga yang lalai jaga non Gania sampai bisa kabur lagi," sambungnya merasa bersalah.
"Sudah bi sekarang kita fokus cari kakak lagi ini sudah mau sore kita harus cepet temuin dia. Sudah dulu ya bi."
Guinandra menghela nafas gusar sudah hampir dua jam ia mencari Gania, namun tak juga menemukan keberadaannya. Memasukkan ponsel dalam kantung celana Guinandra kembali menjalan motornya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT BOY
Teen Fictionkisah tentang kebucinan seorang Guinandra Ardhana pada Sarah Kayshila Lestari seorang mahasiswa baru di salah satu universitas swasta. Sarah tidak pernah menyangka akan di sukai oleh kakak tingkatnya yang merupakan presiden mahasiswa tempatnya menim...