Terkadang ada saat dimana kita tidak mempercayai diri sendiri. Hingga berfikir bahwa orang lain yang lebih pantas dan kita tidak. Padahal, pantas atau tidak pantas hanya orang yang mau bersama kita yang bisa merasakannya.
~~Sarah Kayshila Lestari~~
----------------------------
Hari-hari Sarah di sibukkan dengan membuat rancangan untuk semua desain yang sudah ia buat. Hari perlombaan sudah semakin dekat waktu yang Sarah miliki pun semakin berkurang di setiap detiknya.
Untuk perlombaan kali ini Sarah benar-benar bekerja keras. Ia bahkan sampai begadang jika di butuhkan. Sisa dua gaun lagi yang harus Sarah selesaikan dalam waktu empat hari. Bayangkan saja bagaimana pusingnya Sarah.
Beberapa hari sebelumnya karena ia belum sama sekali menemukan model pria untuk membawakan karyanya dengan sangat terpaksa Sarah menerima tawaran Guinandra untuk menjadi modelnya.
Kalian tahu bagaimana senangnya Guinandra? Ia sangat senang karena dengan begitu ia akan semakin banyak waktu untuk bertemu Sarah. Memang secara perlahan Sarah mulai menerimanya namun itu bukan berarti Guinandra sudah meluluhkan hati Sarah. Sarah masih sama, menutup akses Guinandra untuk masuk ke hatinya.
Hampir satu Minggu Guinandra habiskan untuk memikirkan cara bagaimana? Agar Sarah mau membuka hati untuk dirinya. Segala kesempatan dan momen tak pernah Guinandra sia-siakan. Begitu gigih hatinya mengejar Sarah yang bahkan tak pernah mau menerimanya dan terang-terangan menolaknya.
Beginikah? Sakitnya menyukai seseorang yang kita suka, mengejarnya, mencari kesempatan untuk bertemu dengannya namun hanya di abaikan dan secara terang-terangan menolak. Sekarang, Guinandra paham perasaan gadis yang dulu ia abaikan dengan begitu teganya. Karma!.
Seperti saat ini Guinandra tak menyia-nyiakan kesempatan saat Sarah tengah kesusahan dalam membuat gaun ke empat dan ke limanya. Sedari tadi Guinandra, Ghania, Opi, Sabil, dan Dinar tengah menemani Sarah membuat gaun di rumah Sarah. Mama Sarah menyediakan ruangan khusus untuk Sarah menyalurkan hobinya membuat gaun.
"Sar, istirahat dulu gih minum sama makan dulu lo dari tadi belum ada istirahat," Ucap Opi yang datang dari dapur dengan minuman dan camilan yang telah di buat Oleh Dewi, Mama Sarah.
"Bentar lagi deh, Pi. Ini masih jahit bagian lengannya dikit lagi."
Sabil yang sudah geram melihat Sarah yang fokus tanpa ada istirahat pun akhirnya menarik gadis itu untuk duduk dan menyodorkan segelas jus jeruk.
"Lo bukan robot, Sar. Jangan sampai lo mimisan dulu baru berhenti!" Peringat Sabil yang menatap Sarah tajam.
Tak bisa lagi menolak Sarah pun Patuh dan meminum minuman yang sudah Sabil berikan. "Sarah susah di kasih tahu ya nandra dari tadi sibuk terus aku di cuekin," ucap Ghania pada Guinandra yang duduk di sebelahnya.
"Sarah kan harus selesaikan gaun yang udah dia desain kak," jawab Guinandra memberikan pengertian.
"Tapi aku mau main sama Sarah," ucapnya lesu.
"Sabar ya kak nanti kalau Sarah udah selesai pasti mainan lagi sama kakak. Kan kakak udah janji gak bakal bikin Sarah repot," ucap Guinandra mengingatkan.
"Di minum kak nandra, kak Nia minumannya," ucap Opi yang membawa dua gelas jus jeruk.
"Makasih ya," ucap Guinandra mengambil minumannya.
"Opi, Sarah-nya masih lama ya?" Tanya Ghania pada Opi.
"Sabar ya kak Nia, Sarah masih harus selesaikan gaunnya dulu untuk lomba nanti."
![](https://img.wattpad.com/cover/246153485-288-k78406.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT BOY
Fiksi Remajakisah tentang kebucinan seorang Guinandra Ardhana pada Sarah Kayshila Lestari seorang mahasiswa baru di salah satu universitas swasta. Sarah tidak pernah menyangka akan di sukai oleh kakak tingkatnya yang merupakan presiden mahasiswa tempatnya menim...