Bab 9

30 3 2
                                    

Minggu Sarah di sibukkan dengan dirinya yang sibuk berkeliling toko kain yang ada di daerah tempat tinggalnya. Waktu perlombaan semakin lama semakin dekat Sarah tidak ingin membuang banyak waktu. Namun, kegiatannya kali ini tidak seluwes biasanya karena ia pun harus menjaga Ghania yang merengek ingin ikut. Sudah hampir tiga hari gadis itu tidak mau pulang kerumahnya walau sudah di bujuk oleh kedua orangtuanya.

Sangat jelas diingatan Sarah saat Guinandra datang bersama kedua orangtuanya yang menyebabkan kesalahpahaman karena tetangga Sarah pikir ia akan di lamar. Hal itu tentu saja membuat Sarah dan Guinandra tercengang di tempat.

Karena Ghania yang tetap kekeh ingin tinggal dengan Sarah mau tidak mau orang tua Guinandra mengalah dan meminta maaf pada mama dan papanya karena merasa tidak enak. Syukurlah Ghania adalah gadis yang baik dan penurut hingga papa dan mama tidak keberatan akan hal itu.

Sejujurnya karena kehadiran Ghania di kediamannya itu malah semakin membuat intensitas dirinya bertemu dengan Guinandra semakin sering tidak hanya di lingkungan kampus tapi juga di kediamannya. Sarah rasa situasi memang selalu berpihak pada Guinandra tidak padanya.

Dan pucuk dicinta bulan pun tiba. Orang yang baru saja ia pikirkan kini tengah menyusulnya dengan Jojo di belakangnya. Kedua lelaki itu tampak seperti adik kakak yang sangat menggoda dengan pesona yang sangat kuat. Sarah akui adiknya itu memang tergolong good looking. Hal itupun kadang Sarah manfaatkan jika ia membutuhkan partner dalam urusan mendesak.

"Belum selesai pilih bahannya kak?" Tanya Jojo setelah berada di hadapannya.

"Belum tinggal dua bahan lagi sih cuma ya pilih-pilih dulu."

"Kamu mau buat berapa banyak baju?" Tanya Guinandra.

Sejujurnya Guinandra tidak begitu tahu apa saja persyaratan yang harus para peserta sediakan saat lomba nanti. Ia hanya tahu hal penting yang berupa perizinan, penanggung jawab, lokasi, sponsor, dan susunan acara. Selain dari itu Guinandra menyerahkan tugas lainnya pada panitia resmi.

"Ada lima baju kak dua untuk laki-laki dan tiga untuk perempuan."

"Pakai model?"

"Pakai kak untuk model perempuan ada Sabil yang sudah bersedia tapi yang laki-laki masih abu-abu," kata Sarah membuat Guinandra menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa abu-abu?"

"Soalnya gue ada pertandingan basket di hari kakak lomba kak," jawab Jojo tersenyum menyebalkan bagi Sarah.

"Kan ada saya," ucap Guinandra tiba-tiba membuat Sarah melotot seketika.

"Nandra mau ngapain sama Sarah?" Tanya Ghania bingung.

"Gak ngapa-ngapain kak," jawab Guinandra lembut.

"Kakak jangan bikin aku jadi musuh banyak orang ya!"

"Memang siapa yang mau bikin kamu di musuhin banyak orang, Sar?"

"Kamukan butuh model lagian saya gak malu-maluin kok kalau jadi model kamu." Ingin rasanya Sarah menenggelamkan orang tidak tahu diri ini.

Jojo menahan senyumnya melihat kakaknya yang selalu menolak bantuan apapun? yang Guinandra berikan. Jojo pun sangat sadar jika Guinandra memiliki rasa ketertarikan pada kakaknya itu.

"Kak nandra ganteng tahu kak pasti gak bakal ngecewainlah," ucap Jojo geli.

"Lebih baik enggak dari pada aku di gantung masal," tolak Sarah tegas.

"Gak bakal ada yang berani gantung kamu kalau aku masih ada, Sar." Ingin sekali Sarah tersanjung namun sayang itu semua tidak mempan. "Berarti kalau kakak gak ada aku bakal tetap di gantung, oh tidak bisa."

MY PERFECT BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang