Bab 4

58 6 0
                                    

Sebelum baca budayakan vote ya.
Semoga!
Happy reading!

-------------------

Kendali diri setiap orang itu berada. Maka dari itu jangan samakan dirimu dengan orang lain.

~Sarah Kayshila Lestari~

*****

Hari pertama menjadi seorang mahasiswa membuat Sarah begitu excited. Ia bahkan bangun lebih pagi tanpa bantuan alarm ataupun teriak sang mama di pagi hari.

Di kampus Sarah mulai mencari letak kelasnya di jurusan fashion Design. Sarah sangat suka membuat desain baju hingga ia memutuskan untuk menekuni hal yang ia sukai itu.

Walau Sarah sangat bersemangat namun, kewaspadaannya terhadap pengagum fanatik Guinandra membuatnya sedikit lebih berhati-hati, takut jika ada yang melihatnya kemarin pulang dengan Guinandra dan membuat kehidupan tentramnya terusik.

Sejauh ini tak ada hal yang mencurigakan yang membuat Sarah merasa tidak aman. Walau satu kampus dengan tiga sahabatnya Sarah tidak satu jurusan dengan mereka. Opi memilih jurusan administrasi, Sabil mengambil jurusan Hubungan internasional, sedangkan Dinar ilmu hukum.

Sarah yang sudah memasuki kelas mulai mendekatkan diri pada teman satu jurusannya, tidak mungkin Sarah selalu bersama tiga sahabatnya karena memang mereka tidak satu jurusan.

"Hai!" Sapa Sarah ramah pada mahasiswi yang tengah membaca novel.

"Oh, hai." Gadis itu tersenyum menatap Sarah.

"Gue, Sarah. Nama lo siapa?" Tanya Sarah.

"Gue Sania," jawab Sania tersenyum.

"Salam kenal ya, Sania. Semoga kita bisa jadi teman baik. Jujur gue gak punya temen di jurusan ini," ucap Sarah sedikit canggung.

Sania menatap Sarah tersenyum mengerti. Wajar jika mereka masih merasa canggung karena memang ini pertemuan pertama mereka.

"Iya, gue ada sih temen satu sekolah di jurusan ini cuma dia cowok," kata Sania terkekeh.

"Paling enggak lo masih ada yang bisa di ajak ngobrol, Sa."

"Kita gak terlalu dekat kok dia itu famous banget di sekolah gue dulu jadi kita cuma berteman ala kadarnya aja."

"Emm, ini kok masih sepi sih cuma kita berdua doang?" Tanya Sarah heran.

"Ini masih jam 7, Sar. Kelas kita mulai jam 8." Sarah tersenyum polos mendengar ucapan Sania.

"Kita datangnya kepagian." Sania mengangguk menyetujui.

Obrolan Sarah dan Sania terus berjalan hingga jam mata kuliah mereka di mulai. Para mahasiswa-mahasiswi lain pun sudah mengisi bangku yang awalnya kosong.

Selama kurang lebih dua jam Sarah menyimak dengan sangat teliti apa yang dosen mereka terangkan. Selama jam mata kuliah berlangsung tak ada sedikitpun rasa bosan yang melanda Sarah hingga dua jam terasa begitu cepat berlalu.

"Baik, cukup untuk materi hari ini saya harap kalian paham apa yang saya jelaskan tadi. Saya permisi," ucap  Ibu Mega dosen yang mengajar hari ini.

Selepas perginya Bu Mega, mereka langsung berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut sebelum jam kuliah berikutnya di mulai. Mereka ada waktu satu jam untuk beristirahat, Sarah dan Sania memutuskan untuk pergi membeli makanan di sekitar area kampus.

"Eh gue boleh ikut kalian gak?" Tanya seorang gadis pada Sarah dan Sania.

Sania dan Sarah tersenyum tentu saja mereka tidak keberatan. "Ayo," jawab Sania.

MY PERFECT BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang