chapter 14

12.2K 1K 86
                                    

14.  Hukuman untuk biru

  Hukuman untuk biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.

Biru sedang berdiri dipojokan dengan kaki kiri yang diangkat serta kedua tangannya yang memegang kedua telinganya, wajah biru menekuk dengan pipi yang mengembung

"Abanggg udah dongg" rengeknya

"masih 20 menit"

Biru menghela nafas pasrah, kakinya sudah pegal menjaga keseimbangan beberapa kali ia terjatuh karna tak seimbang namun biru mala mendapat tatapan tajam dari sang kakak

"Lagian ya salah biru apa sih! Biru kan cuma pengin tau diruangan itu ada apaa, jangan jangan itu ruang penyiksaan?!" cercanya

Xander, iya pria itu menggeleng gemas melihat wajah lucu biru, dengan tatapan menerawang keatas dan tangan masih ditempatnya

"Ko ngga jawab! Berarti bener biru itu ruangn penyiksaan yang kaya di Wattpad Wattpad!" tudingnya

"ngawur"

Biru memeberngut sebal, ia memicingkan matanya menatap Xander. xander mengulum bibirnya menahan senyum melihat ekspresi yang serius milik biru

Xander membalas tatapan biru dengan dalam membuat sang empu memalingkan wajahnya dengan sebal

"Abang ngga usah natep natep biru segala ya!" rengutnya kembali

Xander terkekeh geli tanpa suara, ia masih memantau biru dari Sofanya. "Tanganya yang bener"

Biru berdecak sebal "ini kapan selesainya, biru laper tau sialan!"

Xander melotot "coba bilang lagi"

Xander berdiri dari duduknya menghampiri biru, ia menyentil bibir mungil biru

"ahk, sakit tau!" biru mengusap usap bibirnya

"Siapa yang ngajarin ngomong kotor, hm?"

biru mengalihkan pandangan ke segala arah "ya ya ya.... Gatau deh" biru menggaruk pipinya yang tak gatal

'aduh sebelum abang ini marah mending biru kabur'

"Abang, mami pulang itu"

Xander menoleh kearah belakang, biru mengambil ancang ancang untuk kabur namun baru beberapa langkah kerah seragam biru ditarik Xander

Xander menatap biru tajam, ia menggeret biru seperti anak kucing "abanggg jangannn bawaa biruu, aaaa lontongg help" ucapnya dramatis

Xander tetap menggeret biru membawanya ke kamar nya ia membuka pintu kamar dan mengambil kunci yang berada di belakang pintu

"Kamu Abang kunciin di kamar, temenin Doni tidur"

Setelah itu Xander menutup pintu dan menguncinya dari luar

Biru bergidik, ia menemani doni? iguana milik Xander yang galak itu?! no no itu gaboleh terjadi bisa bisa biru di hap terus mati, pikirnya

"Aaa Abang no, biru gamau nnti biru mati kalo sama donii" rengeknya menggedor gedor pintu

dibalik pintu xander terkekeh, lalu berlalu dengan melempar kunci keatas dan ditangkapnya kembali

Biru masih menggedor gedor pintu bercat putih itu, ia menatap sekeliling dan menemukan kandang milik Doni

Biru mendekati kandang itu dengan perlahan, tidak besar namun iguana itu sangat ganas selain dengan xander majikanya

"Doni kamu jangan nakal, biru cuma disini sebentar ko hehe"

Doni memandang biru dengan ganas, "heh kamu jangan natep biru gitu ya!"

"Gara gara majikan kamu, biru harus gini biru laper, biru pengin makan, biru pengin tidur dannnn biru gamau nemenin kamu!" ocehnya

"Doni kamu pusing dengerin ocehan biru? aku juga pusing ko sama kamu hehe"

"Udahlah biru mau tidur bye!"

setelah itu ia menaiki tempat tidur milik Xander dan merebahkan dirinya dengan nyaman

Tak lama ia sudah tertidur saja

.

Xander memasuki kamarnya setelah ia kembali dari cafe tempat ia bertemu dengan klien

bisa dilihat biru yang tertidur dengan nyenyak, mulutnya terbuka dan Iker yang mengeces

Xander menggeleng, jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. tadi dimeja makan ia bertemu dengan keluarganya yang sedang menunggu masakan matang

Ia menggoyangkan tubuh biru dengan perlahan, "bangun udah malam"

"Euhhh" biru menggeliat, ia mengucek mata kirinya

"Udah malem ya?"

"hm"

Xander berdehem dan beranjak menuju kamar mandi, biru terduduk dengan nyawa yang belum terkumpul penuh itu

Biru mengecek jam di tangannya, ia langsung berjalan malas menuju kamar miliknya

.

Biru keluar dari lift dengan riang, ia berjalan menuju meja makan yang sudah penuh dengan keluarganya. Ia duduk dengan wajah yang sumringah

Biru manatap semua makanan yang dimeja, ia mengambil nasi dengan lauk oseng oseng lidah sapi

Biru bertepuk tangan kecil lalu ia menatap seluruh keluarganya dnegan senyum lebar, "selamat makan!"

"Selamat makan juga sayang" ucap mami Zara dan papinya

Kedua abangnya hanya mengangguk, lalu mereka melangsungkan makan malam dengan damai

.

Setelah makan, seperti biasa mereka akan berkumpul diruang keluarga saat ini mereka sedang menonton film horror karna ide sang bocil

"Ihhk itu setan nya kenapa serem banget huaaa!"

"Ngga jangan, ih kuntilanak kamu jahatttt"

"ASTAGFIRULLAH, MBAK JANGAN NGAGETIN BIRU!"

"APAAN SIH KO KAMU MUKANYA ITEM!"

"JOROK PUNGGUNGNYA KELUAR DARAH"

mereka tak bisa fokus dengan filmnya itu karna biru berteriak dan mengoceh mengomentari film itu

"Biru bisa diem dulu ga sayang?" tanya mami Zara

Biru menggeleng ia menutupi wajahnya dengan bantal sofa, "kalo kamu teriak terus setan nya nanti datengi kamu loh" papi andra mencoba menakuti biru

Wajah biru berubah pias, ia menoleh kearah mami zara dengan wajah yang menggemaskan

Mami Zara mengangguk dengan mengulum bibirnya "ngga ya setan nya serem ngga cantik!"

"Nah makanya diem, kita nonton dulu"

biru mengangguk lalu ia menghadap kearah televisi didepanya, mereka menonton dengan dam- ah ngga juga biru masih sesekali berteriak

TBC

pliss aku ngakak banget baca komen kalian di chap kemarin itu, biru ketauan jadi dihukum haha

berbnyak voment ya, jadi aku semangat buat nulis lagi!

mau ngingetin lagi, kalo aku ga suka dipanggil thor ataupun author, panggil nama aja ya

 ALBIRU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang