chapter 23

8.2K 761 24
                                    

23. Ruangan itu . . . .

banyak typo!

Sore ini biru sedang duduk bermain dengan monyet dan kucingnya, biru tertawa senang melihat kelincahan monyet dan kucingnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sore ini biru sedang duduk bermain dengan monyet dan kucingnya, biru tertawa senang melihat kelincahan monyet dan kucingnya itu. Tak ada yang menemani biru disini, hanya ada pelayan didalam

Keluarganya pergi ke acara masing masing, sebenarnya maminya sudah mengajak biru untuk ikut dengannya tapi biru menolak krna ingin bermain dengan hewan peliharaannya

Sedang asik asiknya bermain, mata biru tak sengaja menatap ruangan waktu itu. Biru sampai lupa dengan ruangan itu

Biru berdiri dan melangkah dengan waspada takut takut keluarganya pulang, ia melangkah diikuti kedua peliharaan miliknya itu. Sampainya didepan pintu ternyata pintu itu tidak dikunci, biru menghembuskan nafasnya lalu perlahan masuk kedalam ruangan gelap itu

Biru mengambil ponsel yang disaku celananya menyalakan senter karna ruangan ini begitu gelap, biru berjalan semakin masuk ia mengitari pandanganya keseluruh ruangan

senter itu menyorot ke pojok ruangan, ada sebuah peti berukuran sedang berwarna coklat. Biru menghampirinya dan menyenteri peti tersebut

biru mengambil batu berukuran cukup besar untuk membobol gembok yang mengunci peti itu, biru berusaha untuk membobol gembok itu dengan sekuat tenaganya

klik

Gembok terbuka langsung saja biru membuka peti itu dan melihat isinya, dengan penerangan senter biru bisa melihat banyaknya kertas kertas yang sudah usam.

Biru mengambil kertas itu dan membolak balikanya meneliti kertas tersebut, ia melihat sebuah tulisan dan foto foto yang tak asing bagi biru

Biru mengambil foto itu dan mengelusnya, biru kenal dengan anak kecil yang ada difoto itu. Ia melihat kembali isi dipeti tersebut, ada sebuah belati serta pistol yang dibungkus dengan plastik putih bening

Ia mengangkatnya bekas darah yang sudah mengering dibelati tersebut, biru mencoba mengaitkan dengan foto tadi dengan belati

Biru menutup mulutnya dengan mata yang berkaca kaca, tangan bergetar mengangkat foto beserta belati itu. Ia memandangi keduanya dengan menggelengkan kepalanya kecill

Ia mencoba mencari kembali apa isi didalamnya, namun tak ada hanya kertas kertas yang usam

lalu biru membereskan semuanya menutup peti itu dengan semula, namun biru tak memasukan foto beserta belati dan pistol itu karena biru akan menyelidikinya

Biru keluar dengan tergesa gesa, tak lupa ia menutup pintu kembali dan berlari menuju kamarnya. Ia mengunci pintu kamarnya dan berjalan menuju tempat tidurnya

ia menaruh foto pistol dan belati dinakas samping kasurnya, biru mengetik sesuatu diponselnya dan menempelkan benda persegi panjang itu ditelinganya

 ALBIRU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang