chapter 13

12.9K 1K 67
                                    

13. Ruangan rahasia?

biru berjalan dengan senandung riang, ia melangkah dengan molancat loncat kecil kearah taman belakang monsionya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

biru berjalan dengan senandung riang, ia melangkah dengan molancat loncat kecil kearah taman belakang monsionya. Biru baru tau kalau dirumahnya ini ada taman belakang

ia mendudukkan dirinya diatas rerumputan, biru memandangi sekeliling taman yang lumayan luas itu. mata hazel milik biru menatap sebuah bangunan kecil  dipojok taman

Biru menghampiri nya, bangunan itu nampak tua dengan pintu kayu yang reot, tangan biru menjulur ke arah engsel pintu dengan ragu

krieet

Biru hanya melihat kegelapan didalam sana, wajahnya ia condongkan ke dalam matanya meneliti setiap sudut ruangan yang berbentuk kotak

Kakinya mulai melangkah secara perlahan, ia nampak waspada belum sepenuhnya badanya itu masuk kedalam seseorang menepuk pundak biru

Biru terlonjak, ia langsung memutar tubuhnya "kamu ngapain"

Biru memegang dadanya "ihh Abang ngagetin"

Xander pria itu menatap datar kearah biru ia menatap ruangan itu sekilas "jangan kesini lagi" ucapnya datar

"Emang kenapa, biru kan penasaran"

"Ga" setelah itu ia menyingkirkan biru dari depan pintu kayu itu dan menutup nya kembali ia menggembok pintu itu

Dan melenggang pergi

"Issh, apaan si tu orang biru kan pengin liat kenapa di gembok,ngeselin biru ga laik!"

gadis itu menghentakkan kakinya lalu melangkah dengan wajah kesal

                                 •¥¥|

Sepanjang perjalanan menuju kamarnya, biru tak hentinya mengoceh lantaran kesal yang disebabkan oleh kakanya itu

"Kenapa ga boleh kesitu lagi sih! padahal kan tadi cuma ruangan biasa mana gelap"

Tiba tiba biru berhenti melangkah

"Tapi biru penasaran didalamnya apa ya??" biru mengetuk ngetuk jarinya di dagunya dengan memandang keatas

"Jangan jangan didalamnya ruang penyiksaan, yang kaya di Wattpad" ucapnya dengan mulut yang menganga

"Biru harus nyoba ma-"

"nyoba apa sayang?" biru memutar tubuhnya, menghadap orang yang berbicara

"E - eh mami, ssejak kapan mami disini?" ucapnya salah tingkah ia menggaruk pipi chubby nya yang tak gatal

mami zara mengernyit "barusan, tadi mami liat kamu berdiri dijalan terus kamu ngomong mau nyoba , nyoba apa?"

"Ng mau..nyoba... masak iya masak, masak rendang" biru tersenyum menampilkan giginya

Mami zara membulat mulutnya membentuk huruf o, ia mengangguk anggukan kepalanya mengerti

"Boleh tuh, nnti kita masak bareng"

"Ha- iya mi iya, yaudah biru kekamar dlu" setelah pamit biru langsung melencing ke atas

Biru menutup pintu kamarnya, ia bersandar di belakang pintu "gaada yang boleh tau misi biru" ucapnya penuh tekad

Biru termenung, ia menerawang keatas mengingat kata kata mora di mimpinya.

"Biru harus selesain ini secepatnya, biar biru bisa balik ketubuh biru" ucapnya sumringah

                                    •••

Makan malam pun tiba biru menuruni tangga dengan tergesa, perutnya sedari tadi minta di isi namun biru malas untuk mengunyah

Ia langsung menarik kursinya dan mulai mengambil lauk lauk yang disana, biru mengambil tempe goreng dengan sayur asem

"Ini enak banget, biru udah lama ga makan kaya gini" ucapnya dengan melahap makanannya

Keluarganya mengernyit, "perasaan dari dulu kamu ga suka sayur asem sama tempe?"

Biru tersedak makanannya, ia menepuk nepuk dadanya dengan mata terpejam

seseorang menyodorkan gelas yang berisi air putih, langsung saja biru mengambilnya dan meneguknya hingga tandas

"Hahh" biru manaruh gelasnya dengan keras ia mengusap bibirnya dengan lengannya

lalu ia mengerucutkan bibirnya, "papi, tenggorokan biru panas tau gara gara papi"

Papi Andra meringis "aduh baby i'm sorry"

"Bener papi loh sayang, sejak kapan kamu suka sayur asem sama tempe"

Biru menghembuskan nafasnya "sejak ini" ucapnya menyengir

Semua menggeleng gemas lalu melanjutkan makan yang tertunda

.

Tengah malam, kamar biru masih menyala saja penghuni kamar itu tak bisa tertidur dengan nyenyak. Pikiranya menyabang ke ruangan yang ada di taman belakang

Biru memiringkan badannya kearah kiri, lalu ia membalikkan menjadi terlentang, ia menarik selimutnya sampai menutupi seluruh tubuhnya

Namun tetap saja ia tak bisa tertidur, biru mengangkat badannya menjadi terduduk, menghembuskan nafas panjang dan mengacak rambutnya frustasi

"Biru harus cek sekarang, tapi pasti Disana gelap sepi gaada siapa siapa"

Yaiyalah sepi ini udah tengah malam dan jamnya orang tertidur tapi biru tak tertidur juga

Biru beranjak ia memakai sendal jepitnya membuka pintu kamar dengan perlahan, diluar sangatlah gelap biru menyalakan senternya dan mulai berjalan dengan hati hati

Ia mencari kotak yang berisi kunci dirumahnya, "ini kuncinya mana ya"

Ia mengambil asal kunci disitu dan berjalan kembali

Ia membuka pintu kaca menuju Taman belakang dengan perlahan, ia menyenteri taman itu berjalan dengan langkah ragunya itu

Sampainya didepan pintu itu, biru mengambil kunci yang tadi ia ambil dari kantong celananya

Ia mencoba membuka gembok itu namun tak bisa, "kayanya biru salah ngambil kunci deh" monolognya sambil menatap kunci yang ia pegang

"biru harus balik lagi gitu?"

"Nyari ini baby"

          ••

TBC

Jangan lupa vote sama COMENT

 ALBIRU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang