5 bulan kemudian.
"Sayang dimana botol milik Haru?"
Tsukishima berjalan mendekati Hinata yang sedang memasak di dapur bersama suara tangisan kencang, lengannya menggendong seorang bayi. Bayi itu berusia empat bulan dengan rambut pirang sama seperti miliknya. Hinata berbalik, melihat suaminya mendekat dengan raut wajah bingung."Bukankah botolnya sudah ku taruh di dekat box milik Haru?"
"Ah.. benarkah?"
Tsukishima berbalik sambil mengangkat tubuh Haru tinggi-tinggi, mencoba meredakan tangisan milik Haru. Akhirnya Haruki tertawa dengan suara bayi. Dari arah tangga terdengar suara kaki berlari, Ryota menuruni tangga dengan tergesa sambil menggenggam sebuah botol susu kecil."Lihat.. aku menemukannya.. Haru cepat minum jangan menangis lagi.."
Haru yang melihatnya menjangkau dengan lengan kecil, berusaha menggapai botol susu yang dibawa Ryota. Tsukishima menurunkan Haru ke karpet tebal di ruang keluarga. Disekitar karpet terdapat berbagai macam mainan dan buku bergambar.
Ryota ikut duduk di samping Haru, melihat adiknya meminum susu dengan bersemangat. Gemas, tanggannya menggelitik pipi gembul milik Haru. Haruki merespon dengan tertawa, membuat susu di mulutnya tercecer di dekat leher. Dengan cepat Ryota mengambil tisu di atas meja, dengan lembut membersihkan noda susu di leher Haruki.
Tsukishima yang melihatnya tersenyum bahagia. Ryota selalu bisa diandalkan dalam menjaga adiknya. Lima bulan yang lalu, lahirlah anak kedua mereka.
Tsukishima Haruki.
Lahir dengan penampilan 100% mirip dengan Tsukishima Kei, hanya saja ketika tersenyum kau bisa melihat jejak kehangatan milik Hinata disana.
(Tsukishima Haruki)
Tsukishima meningalkan kakak beradik di ruang TV menuju dapur, melihat Hinata masih sibuk dengan berbagai masakan untuk makan malam. Tsukishima sudah menawarkan untuk mempekerjakan pembantu rumah tangga, namun Hinata menolak karna merasa masih bisa menghandle seluruh pekerjaan rumah tangga. Well sebenarnya Tsukishima bisa memberikan segala fasilitas mewah pada istri dan kedua anaknya, dengan kekayaannya dia bisa mengatur pelayanan setara ratu dan raja tetapi karna Hinata menolak dia hanya bisa menurut, selama tidak membuat Hinata kelelahan.
"Sayang bisa panggil Ryota dan Haruki, makan malam sudah siap.."
Masakan di tata rapi di atas meja, harum menguar menggoda perut lapar. Tsukishima menggandeng tangan Ryota dan menggendong Haru. Dengan lembut Tsukishima menurunkan tubuh Haru ke kursi khusus balita. Ryota duduk di samping Hinata, menunggu sang ibunda mengisi piring dengan mata berbinar. Hari ini hinata memasak katsu kesukaan Ryota. Suasana di ruang makan sangat harmonis. Hinata memandang keluarga kecilnya menikmati makan malam, hatinya terasa penuh dengan kebahagiaan. Selesai makan, Hinata membersihkan meja sedangkan Tsukishima mengajak Ryota dan Haru untuk bersiap tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR
Romance"Bolehkah jika aku meminta untuk melepas cincin di jari manismu malam ini saja?" Hinata memandang mata coklat keemasan Tsukishima dengan berani. Perlahan melepas cincin di jari manisnya dan memasukkannya ke dalam kantong jas depan milik Kei. Tsukis...