Affair #10

538 63 8
                                    

Publish 16 Januari 2021

Yeay akhirnya bisa update setelah eror dari tadi malam 😖

Selamat membaca 💕
Jangan lupa vote dan komentar ya. 😍

======================================

"Ryota ingin es krim rasa apa?"

"Coklat!"

"Baiklah. Tolong es krim coklat satu dan milkshake jeruk"
Hinata mengembalikan buku menu pada pelayan kafe. Saat ini dia dan Ryota mampir untuk menikmati semangkuk es krim karna Ryota berhasil mendapatkan nilai sempurna di sekolah.

Pesanan pun datang, mereka mulai makan sambil mengobrol. Ryota menceritakan tentang pelajaran yang didapat di sekolah. Samar, Hinata merasakan kepalanya pening. Mungkin efek dari milkshake yang terlalu dingin. Dia berusaha tetap fokus untuk mendengarkan cerita Ryota. Pening semakin kuat, dia pun berniat mengambil ponsel untuk memanggil Tsukishima. Tiba tiba Ryota berhenti bicara saat melihat sosok yang dia kenal.

"Paman!"
Tangannya melambai. Menyapa seseorang di belakang Hinata. Hinata pun mengikuti arah pandang anaknya.

"Kau.."

"Mama, dia paman yang aku temui di pantai saat kita liburan!"

Kageyama melangkah mendekat. Tubuh Hinata bergetar. Antara ketakutan dan amarah. Pening semakin kuat. Pandangannya mulai memudar.

"Eh mama! Mama kenapa!"
Ryota berpindah tempat duduk. Mendekat ke arah Hinata dengan panik. Kageyama dengan sigap mendekap tubuh Hinata. Dia berbisik tepat ditelinga Hinata yang kehilangan kesadaran.

"Lama tak berjumpa, Shoyo. Tidurlah, ada banyak hal yang perlu kita bicarakan."

*****

Kelopak mata perlahan terbuka.

Gelap.

Hinata berusaha duduk dan memijat kening. Kepalanya masih sedikit pening. Setelah beberapa saat dia baru menyadari dimana dia berada. Sebuah kamar dengan dekorasi yang sangat Hinata kenal. Kamar ini tidak berubah, meski telah ditinggalkan hampir lima tahun lamanya. Rasa panik melanda, sudah berapa lama dia terlelap. Melihat sekeliling, tidak ada jendela di kamar ini. Padahal seingatnya ada jendela kaca lebar di samping tempat tidur.

Samar terdengar percakapan dari arah luar.
Tertatih, Hinata berjalan pelan menuju pintu. Dia mengira pintunya terkunci, namun dengan mudah dia bisa mendorongnya terbuka.

"Kau sudah bangun?"

"Ryota!"
Hinata menghambur ke arah Ryota yang sedang tertidur di sofa. Disampingnya ada Kageyama meminum teh dengan tenang.

"Dia mengkhawatirkan mu sejak tadi hingga tertidur"

Hinata menatap sengit.
"Apa yang kau lakukan padaku? Dimana kita sekarang?"

"Seperti yang kau lihat, kita ada di apartemen sayang"

Hinata segera menggendong Ryota dan berjalan menuju pintu. Namun sayang, berapa kali mencoba, pintunya urung terbuka.

"Lepaskan kami"

Kageyama bangkit dan menaruh cangkir ke atas meja. Dia berjalan mendekat. Refleks, Hinata memeluk Ryota lebih erat.

"Kau akan membuat Ryota bangun, sayang"

"Berhenti memanggilku seperti itu."

"Memang kenapa?"
Tangan Kageyama meraih pinggang Hinata dan membuat tubuh mereka mendekat, dengan Ryota berada di tengah tengah. Hinata ingin memberontak. Namun dengan adanya Ryota di pelukan, Hinata takut tindakannya akan membuat Ryota jatuh.

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang