Ending[20]

15 1 0
                                    


Aku baru saja mendapatkan kabar bahwa keadaan putra semakin memburuk

Harapan putra untuk bisa hidup di dunia ini hanya kemungkinan kecil

Pagi itu aku bergegas menuju rumah sakit untuk memastikan keadaan putra dengan baik

Saat aku sudah sampai didepan pintu ruangan Icu, aku ingin masuk.tapi apakah laura akan datang? Apa perasaan dia saat melihat aku ada didalam

Terdengar suara sepatu berjalan menuju ruangan ini, akupun segera mencari tempat untuk bersembunyi

Ternyata laura baru saja datang, dia masuk dan langsung memeluk putra

"by, sadar by" teriak laura didalam ruangan itu sambil mencucurkan air mata

Aku sangat sedih melihat kondisi putra yang terbaring semakin tidak berdaya

Aku ingin sekali memeluknya, tapi aku tersadar bahwa aku memang sudah tidak pantas ada ditempat ini

Laura pun keluar dari ruangan tersebut, membulatkan tekad ku untuk masuk kedalam ruangan putra

Aku menangis, rasanya aku ingin putra kembali membuka matanya,hanya itu keinginanku saat ini

Tak bisa diceritakan oleh kata apapun situasi hatiku saat ini

Hatiku hancur melihat orang yang aku sayangi tersiksa oleh penyakitnya

Aku masih mencintai putra, aku harus akui itu untuk saat ini

Saat aku memegang jari jemarinya putra, dia memberikan sebuah isyarat lewat jemarinya

Mataku menatap matanya, sedikit demi sedikit putra pun membuka matanya dengan tatapan kosong

"f-fely? "ucapnya lesu

"gue ada disini put, maaf gue lancang. Gue panggilin laura ya!" ujarku sembari meninggalkan tempat duduk

Putra menarik tanganku dengan lesu, akupun segera menoleh ke arah putra

"lo masih peduli sama gue? "

Jantung gue berdebar lebih kencang dari biasanya saat putra berbicara kalimat itu, gue bingung jawaban apa yang harus gue lontarkan

"mending lo istirahat ya put, lo baru aja sadar dari koma. Gue panggilin dokter sekarang ya" jawabku


Aku orang yang mungkin bodoh, aku yang membuat putra pergi bersama perempuan lain karena muak dengan sikapku, tapi aku yang selalu sayang kepadanya

Putra menatapku dengan lesu diruangan itu, rasanya ingin sekali aku memeluknya. Tapi aku tahu, siapa aku saat ini

"gue keluar dulu sebentar ya put" ucap ku yang berusaha menahan air mata

Putra pun meng-iyakan keinginanku untuk keluar dari ruangan tersebut

Aku pergi ke taman belakang rumah sakit, aku menangis sejadi jadinya disana

Rasanya aku ingin menggantikan posisi ku sebagai laura, bukan untuk menjadi pacarnya putra. Tapi aku ingin menjadi seorang istri yang menemani putra dikala susah dan senang

Tapi mungkin itu tidak mungkin untuk saat ini, aku hanya pasrah menerima kennyataan ini

Kedua sahabatku mengkhawatirkan ku, karena aku sudah tidak mengabari mereka beberapa hari ini

Akupun segera mengabari mereka bahwa keadaanku baik baik saja, dan memberitahu keadaan putra saat ini

Mereka sangat tidak menyangka dengan keadaan putra saat ini, mereka membatu mendoakan putra dan akan menjenguknya besok

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang