Perfect Boy

Pertandingan Basket[12]

2 minggu setelah perkemahan dipuncak, SMA Tunas Purnama mengadakan pertandingan basket. Seluruh siswa sangat antusias mendengar akan ada pertandingan basket,  pertandingan basket ini dengan SMA Wijaya. Pertandingan ini akan dilaksanakan besok.

"Pasti besok banyak cowok keche deh"
Ucap Agnes kepada Aku dan Nessie.

"Inget sama fajar woy"Ketus Nessie kepada Agnes.

Setelah itupun kita segera menuju ke depan mading untuk melihat informasi lebih jelas tentang pertandingan basket.

Bel sekolah pun berbunyi, menandakan seluruh siswa/siswi untuk segera mengakhiri kegiatan belajarnya.

Akupun langsung pulang kerumah tanpa mampir kemana mana dulu. Entah kenapa hari itu terasa sangat cape. Tak lama, handphone ku menyala,menandakan ada pesan masuk

Gue besok tanding, lo jangan lupa nonton.
Pesan singkat yang masuk dati putra ke handphone ku.

Akupun tersenyum melihat pesan singkat tersebut,Seraya membaringkan badanku diatas kasur.

                     ***
Pagi itu, Aku,Agnes dan Nessie berangkat ke sekolah lebih awal, agar kita tidak ketinggalan pertandingan. Sesampainya disekolah, kitapun menuju kantin untuk sarapan. Disana sudah banyak anak basket yang sedang menyantap sarapannya, termasuk Putra.

Putra pun tersenyum melihatku, pipiku memerah dan akupun memalingkan pandanganku dari Putra.

Waktu sudah menunjukan pukul 08.00 Wib, peluit tanda dimulai pertandingan pun berbunyi. Seluruh anggota pertandingan memasuki lapangan basket, termasuk siswa dari SMA Wijaya.

Beberapa saat setelah pertandingan dimulai, suasana semakin memanas. Keringat dari para pemain pun mulai mengguyur tubuh mereka masing masing. Scor pertandingan 2-0,pertandingan masih unggul di  SMA Tunas Purnama.

Setelah hampir 30 menit pertandingan, seluruh pemain pun break terlebih dahulu. Akupun menyodorkan handuk kecil berwarna biru kepada putra, hingga menyunggingkan senyuman tipis dari Putra. Apakah aku dan Putra sudah saling jatuh cinta??Entahlah.

Pertandingan basket yang dimenangkan oleh SMA Tunas Purnama pun berakhir, tampak wajah wajah kecewa dari SMA Wijaya. Namun, petandingan tetaplah pertandingan, selalu ada yang menang dan pasti ada yang kalah.

SMA Tunas Purnama pun akan mengadakan party nanti malam, itupun usulan dari Aziz selaku ketua osis,Dan disetujui oleh seluruh guru disekolah.

Setelah pertandingan berakhir, seluruh siswa/siswi pun pulang kerumah mereka masing masing.

Sesampainya dirumah, akupun bingung akan menggunakan baju yang mana ke acara sekolah nanti malam. Sehingga, aku mengobrak abrik seluruh pakaian ku dilemariku hingga berantakan seperti kapal pecah.

Akupun memilih memakai dress berwarna pink. setelah itu, akupun berbaring diatas kasur dan tertidur.

             ***
Malam pun tiba, Aku Agnes dan Nessie sampai di sekolah. Sudah banyak lampu dan lampion yang menyinari malam itu, sehingga membuat kita terkejut saat baru turun dari mobil.

Aku, Agnes dan Nessie pun bergegas memasuki acara. Tampak ramai sekali, ada yang bakar bakaran, bernyanyi, menonton, dan masih banyak lagi.

Akupun menikmati lantunan lantunan lagu malam itu, sambil menyantap jagung bakar dan melihat langit yang begitu indah dihiasi bintang bintang. Tanpa aku sadari, Putra telah duduk tepat di sebelahku.

"lo bagaikan bintang,dan hati gue langitnya. Tanpa bintang, langit terasa sepi dan tak indah, begitupun hati gue tanpa lo. "ujar Putra kepadaku.

Akupun sangat kaget dengan apa yang Putra ucapkan kepadaku. Ya tuhan, apakah aku tidak salah dengar?? Apakah Putra benar benar mengucapkan hal itu?? Jantungku berdegup sangat kencang saat itu.

"sikap lo manis banget akhir akhir ini, lo jatuh cinta ya sama gue. Hayoloh ngaku ngga?? "Jawabku kepada Putra.

"kayaknya hidup gue dimata lo selalu salah, manis dibilang suka, judes dibilang songong. Lu emang aneh sih fel. "ujar Putra.

Akupun tak menghiraukannya lagi, dan terus memandang langit yang sangat indah malam itu. Tak terasa,acara pun selesai. Akupun menyudahi duduk berdekatan dengan Putra dan segera pulang bersama Nessie dan Agnes.

"bye, See you"Ujarku kepada Putra.

"See you"jawab Putra kepadaku.

Sesampainya dirumah, akupun langsung membantingkan badanku ke atas kasur dan tertidur pulas.