34

3 0 0
                                    

"Kenapa?? Lelah? atau kau butuh darah? atau yang lainnya seperti menyegarkan begitu" sungguh diluar dugaan para saudaranya reinkarnasi dari ratu mereka benar benar menjadi sorang psikopat. Seakan akan haus darah dan haus akan peperangan sekaligus kehancuran.

Tapi itu malah membuat mereka senang. Tunggu tunggu senang maksudmu? Iyaa senang karena Ratu mereka tidak selemah dan sekusut dahulu. 

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Anemoi benar benar menggila hari itu, dia mengeluarkan semua kekuatan immortalnya sampai dia benar benar terlihat pucat. 

Kalian tahu, apa yang dilakukan Nimji, Jungkook, dan 'Ahjussi' itu? dia hanya menunggu kematian Anemoi. 

Ketika Nimji berjalan ke arah Anemoi tiba tiba ada yang melempari batu kerikil ke arahnya. Dia mencari keadaannya dan melihat sekitar. 'Ahh~ anak kerdilnya ternyata' batin Nimji. 

Tunggu..

Anak Kerdil?

Apa maksudnya ini? kenapa ada anak kerdil disana ?

Nimji berlari kearah Hutan. Jungkook yang melihat Nimji berlari kearah Hutan ikut tergesa gesa. 

"Nimji-ah.. Nimji-ah.. Sayang.. dimana kau..??" Jungkook kehilangin Nimji sekarang. Oh tidak! Bukan waktu yang tepat. 

Sebentar lagi bulan biru akan terbit. Ohh Tuhan.. bagaimana ini..

HUAARRGGHH

Dari arah Selatan tiba tiba saja lari beberapa Beruang yang sangat besar berlari kearah kemana Jungkook masuk hutan ini, merobohkan semua pepohonan dan jangan lupakan Nimji-Ratu Themisus- menggiring semua beruang itu kearah dimana letak pesta dirinya dengan Anemoi sore tadi. 

Menyerang tempat kuasa dimana Anemoi berdiri dan berduduk berkuasa menghacurkan kastil yang sudah didirikan dan membunuh pengikutnya yang memilih untuk menyesatkan diri. 

Beruang ini  memporak porandakan seluruh wilayah Anemoi. Diatas beruang berdirilah gagah seorang ratu Themisus mengendalikan mereka untuk menyerbu kuasa Anemoi. 

Seluruh rakyat rakyat penganut Anemoi berhamburan tidak karuan karena ulah si Ratu,  mengejar Anemoi yang sudah kalang kabut menghindari amukan beruang itu. Semakin cepat lari maka semakin lapar Beruang yang mengejarnya. 

Ketika Anemoi akan bertelportasi tubuhnya tiba-tiba terangkat, dia melayang dan masuk kedalam mulut beruang yang  menganga besar. "a-aku akan membalas kalian, Bajingan.." 

"Ya.. ya ya teruslah membual Anemoi" Nimji bergumam, sembari mengelus beruangnya kini yang lahap dalam memakan mangsanya 

"Anak Pintar... Biarkan pemilikmu ini turun dulu hewan kesayanganku" seperti perintah Tuannya beruang ini bersimpuh memudahkan Nimji untuk turun dari tubuh Beruang itu.

Para saudara Nimji berlari kearahnya, dimana dia masih mengelus kepala beruang itu sungguh disayangkan jika beruang beruang ini kelaparan. 

"K-Kau bagaimana bisa mem-"

"Aku menolongnya melalui perbatasan dia sedang terjebak oleh rantai yang dibuat Anemoi" jelasnya. 

"Dan juga kini bisa bebas kemanapun"

Benar yang dikatan Nimji, kini hutan ini milik keluarga kerajaan mereka. 


TBC

Semoga tidak mengecewakan :)

Reine Thèmis Lustitia ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang