15.

18 0 0
                                    

Namjoon yang masih melihat kertas itu. Tiba tiba seseorang bersuara

"Oppa....k-kau melihat ibu meninggal begitu?" siapa lagi kalau bukan suara Nimji yang masih ragu akan kebenarannya tersebut.

Namjoon hanya menghela nafas kasar dan menundukkan wajahnya tak kuat.

"Hoseok sudah mengatakannya, sekarang pilihan ada tepat ditanganmu. Aku tidak akan campur tangan dengan urusanmu kali ini. Aku hanya berharap kau bisa melakukannya dengan benar kali ini.

Karena jika suatu hari nanti aku mati karena kecerobohanmu maka duniamu akan hancur seketka itu juga."

Semua orang memandangi Nimji. Sedangkan Nimji sendiri malah menatap Jungkook. Jungkook yag hanya mendegar dari hyungnya hanya bisa diam dan menundukkan kepala. Meskipun dia tau kalau Nimji juga memandangnya.

"Arraseo... aku lakukan"

kini semua orang menatap sang empu terkejut.

"Arraseoyeo.. Jungkook dan aku, menikah"

"Neee??" Jungkook seketika melihat Niimji yang kini sedang tersenyum melihatnya.

"N-N-Nimji-ah..."

"Yak... kita ini serius.. jangan dibuat lelucon lah" Seokjin memcah kecanggungan yang dibuatnya.

"Aniya.... aku memang mau menikah dengannya Oppa"

Semua semakin melebarkan matanya dikala Nimji menekan perkataannya

"Nimji-ah kau yakin tidak akan kecewa?"

"Anii.. selagi untuk rakyatku dan bangsaku. Akan aku perjuangkan semuanya demi mereka"

Semua semakin canggung lagi ketika Nimji menambahi ucapannya itu.

Skip

Karpet merah sudah terbentang di halaman depan, Semua orang orang sudah duduk manis di bangku mereka masing masing

Pria yang gagah dan tampan sudah berdiri 20 menit yang lalu kini sedang menunggu mempelainya datang.

Kini perasaannya semakin mendebarkan ketika dirinya sudah duduk dikursi tunggu pengantin dibalik ruangan

"Nimji-ah... ayo keluar"

Ya, hari ini adalah hari pernikahan Jungkook dan Nimji. Nimji terlihat gugup sekarang karena dia sudah dijemput oleh kakaknya.

Namjoon lah yang menjadi wali dari Nimji. Nimji memegang lengan Namjoon kuat sampai Namjoon merasakan apa yang dirasakan adiknya sekarang ini

"Gwenchana?"

"Eoh...? Nee" Jawabnya sembari tersenyum kepada sang kakak.

Kini mereka sudah berjalan dikarpet Altar. Nimji semakin mengeratkan genggamannya dilengan Namjoon.

"Semua akan baik-baik saja, sayang" ucap Namjoon sambil menepuk nepuk tangan Nimji yang akan diberikan oleh Jeon Jungkook.

"Jungkook-ah. Kupasrahkan adikku ini denganmu. Tolong jaga baik-baik ya. Dia sangatlah pemalas dan semacamnya"

Kini Namjoon memberikan tangan kecil itu kepada Jungkook.

Pikiran Namjoon berkecamuk, entah dia merasakan aneh saat meihat Nimji dan Jungkook mengucapkan janji mereka.

Ada yang mengganjal dalam dirinya. Dia memegangi dadanya kuat sampai saat baju yang ia pakai kusut.

"Namjoon-ah gwenchana?" Hoseok yang melihatnya demikian berlari menuju kearahnya.

Membawanya lari menjauh dari keramaian. Namjoon semakin meronta ronta tidak karuan, meracau tidak jelas, seperti seorang yang kerasukan. Entah apa yang ia rasakan saat ini.

Darahnya berdesir tidak karuan dan sangat panas. Disaat itu juga melihat adiknya yang berciuman dengan suaminya.

Nimji dan Jungkook berlari saat mendengar Namjoon ada masalah dengannya.

"Oppa...hiks.. Oppa.... hiks.. hiks..."

"Sekarang sudah waktunya, kau sudah membukanya Nimji-ah. Tapi..." laki laki ini sedang berdiri didepan pintu dengan adiknya dengan raut muka yang sedikit khawatir.

"Yoongi-ah.. kau selalu mengantung ucapanmu itu." kini bukan saudara saudaranya melainkan Jungkook sendiri.

"Arraseo.Sekarang gantian aku yang menjelaskan pada mereka Oppa"

Kali ini Min Hyuna angkat bicara.

"Aku jelaskan dan kumohon kalian tenanglah. Dan dengarkan baik baik"

"Ha? apa katamu tenang?! KAU TIDAK LIHAT HA? KAKAKKU SEPERTI ORANG SEKARAT KAU BILANG TENANG?" Nimji berteriak tidak mampu melihat orang yang disayanginya mati begitu saja.

"Nimji-ah...." Jungkook merangkul Nimji dari samping nya dan mendudukkannya didepan Hyuna.

Hyuna sendiri menghembuskan nafasnya. Mencoba untuk bersabar.

"Baiklah aku mulai. "

"Dengarkan baik-baik Jungkook Nimji. Kalian kekuatan besar dunia kita. Aku mohon diantara kalian jangan ada yang mati atau menghilang. Namjoon seperti itu karena tusukan panah yang dia ceritakan kemaren.

Panah itu akan mengoyak tubuh Namjoon. Awal panah itu akan membakar tubuhnya sehingga membuat darahnya berdesir panas.

Lalu setelah itu dia kan membelah tubuh Namjoon menjadi dua. Karena Namjoon hanya manusia biasa seperti ibumu. Dia tidak akan bisa apa apa.

Sedangkan, kalian berdua sudah dipersatukan lewat pernikahan ini. Jadi hanya kalianlah yang bisa menyembuhkannya."

Kini Hyuna terdiam sesaat berhenti dipembicaraannya.

"Tapi maafkanlah aku dengan kakakku. Kita menerawangmu tidak bisa mencabut panah itu. Yang hanya bisa hanyalah bayi yang sudah menjadi remaja yang akan menikahi kakakmu sendiri"

"Siapa bayi yang kau maksud?" Jungkook penasaran kali ini

"Bayi kalian berdua.Lebih tepatnya, Anak kandung kalian sendiri"

"MWO???!!" Jungkook dan Nimji kaget

"Kalian ikutlah denganku, sembuhkanlah dia dari rasa sakitnya"

Sebenarnya Hyuna sudah mengerti apa yang akan terjadi setelahnya, hanya saja dia tidak mau mengatakannya. Yoongi yang melihat adiknya hanya bisa diam mengikuti arah mereka.

"Nimji-ah letakkanlah tanganmu diatas dada Namjoon. Jungkook-ah letakkan tanganmu juga diatas tangan Nimji.

TBC
Note :"

Yeaayyy... Aku balek lagi... Mohon maaf yaa sebelumnya buat yg nungguin cerita ini Nato masih bingung... Mau nerusin kayak gimana teorinya, ntar malah gaje ndk enak juga wkwkwk :vv

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT

Author tungguin.. ♥️♥️

Reine Thèmis Lustitia ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang