#18 Siapa Aisa

1 0 0
                                    

    Setelah pertandingan berakhir aku berniat menemui Aisa, Aku bertanya pada Roni untuk menyakan perihal itu.

   "Roni, kamu lihat Aisa tidak ?" Tanyaku.

   "Loh, ada apa ini kok kamu nyariin Aisa jangan bilang kalau kamu suka sama dia" canda ROni yang menurutku biasa saja.

   "Nggak tau juga sih, setelah lihat kamu menang dia langsung aja nyelonong pergi mungkin masih bisa dikejar sih" ucap Roni.

   Tanpa bertanya aku langsung keluar mencari Aisa, seorang petarung gadis yang menyembunyikan sesuatu dariku. Aku melihat dia sedang berjalan menuju ke distrik kota. Aku berniat menyusulnya dan membicarakan perihal ketika dia mengalah pada saat bertarung tadi.

   "Hai, Aisa tunggu aku nak tanya" Tanyaku berlagak menggunakan bahasa melayu karena Aisa adalah Orang Malaysia.

   "Ada Pa ?" Tanyanya.

   "Makasih udah bantuin aku, ini buat kamu" Aku menyodorkan Uang 50 Juta untuk Aisa.

   "Jujur 500 juta menurutku terlalu banyak, setidaknya ini bisa membantu mengatasi sedikit masalahmu" ucapku.

   Kini Aisa menundukkan kepalanya.

  "Aku tidak ada masalah, bawa saja uangnya" jawab dia.

  "Setiap Orang punya alasan untuk mengikuti kompetisi ini termasuk kamu, aku tau kamu sebenarnya bukan seorang petarung kamu adalah ahli akupuntur, terlihat dari gerakanmu yang halus dan lamban saat bertanding denganku" ucapku.

  "dan aku tau kalau kamu bohong tentang Ayahmu, paling tidak terima saja uang ini sebagai rasa terima kasihku karena Kamu telah menyerah di pertandingan tadi" jelasku.

   Aisa masih menundukkan kepalanya, dan terlihat dia sedang mengusap matanya yang berkaca-kaca.

  "Terima kasih, Aku akan mengingat ini" jawabnya mengambil uang itu lalu pergi.


   Aku memang masih belum tau tentang dia sepenuhnya tapi aku yakin, aku melakukan hal yang benar, kini aku akan kembali ke gedung.

   Ditengah perjalanan tiba-tiba ada suar kencang yang datang menyambar.

  "Bruummmm!! Braaaakkk" Sebuah mobil sedan tiba-tiba menabrakku.

   Aku terpental 2 meter jauhnya. Tubuhku tak bisa digerakkan, aku mulai hilang kesadaran, semua gelap hanya ada suara-suara gemuruh yang bisa ku dengar. Gelap semua menghilang dan aku akhirnya pingsan.

Pendekar : Fight or Die (Aksi, Laga & Drama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang