#11 Fight! (Mafia)

1 0 0
                                    

Akhirnya pertarungan pertamaku tiba disebuah malam sepi diluar, kini aku melihat keramaian di dalam. Ya digedung ini ramai sekali seperti halnya sebuah kompetisi terdapat banyaj sekali suporter yang bersorakan saling memberi dukungan pada jagoanya.

Kata Roni ini adalah kompetisi tingkat C yang artinya ini adalah kompetisi dasar sebelum masuk ke jenjang tingkat A yang katanya banyak Petarung Terkuat di seluruh Asia Tenggara.

Di Tingkat C hanya akan muncul petarung-petarung baru sehingga di tingkat ini mungkin tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Di tingkat B akan muncul beberapa Pemain yang lebih Kuat lagi dan memiliki Skill yang lebih mumpuni.

Dan di tingkat A adalah petarung terkuat yang menduduki tahta di kompetisi ini. 3 petarung terkuat disana yaitu Onbu, Henzo, & Lucy.

Dimulailah pertandingan pertamaku yaitu melawan orang berbadan besar agak gemuk mirip seorang Mafia. Disini aku menganalisa serangannya adalah serangan Frontal dan Brutal. Jadi aku harus berhati-hati jika berhadapan langsung dengannya.

Banyak sekali orang yang menyoraki & mencaci karena ini adalah pertarungan bebas jadi wajar jika biasanya orang yang berbadan besar lebih unggul dalam pertarungan ini. Tidak ada orang yang mendukungku dan semua orang merasa ini akan menjadi pertandingan yang cepat.

Disaat fisik & kekuatan ku kalah maka Otaklah yang harus bekerja itulah sloganku. Kemungkinan menang hanya ada pada Skill beladiri masing-masing. Jadi aku mencoba untuk mencari celah agar bisa menjatuhkannya.

Setelah menghindari beberapa Pukulan yang terus di lemparkan, aku pun berinisiatif untuk melakukan jurus Gunting kepada kakinya agar dia terjatuh. Dan akhirnya berhasil aku mulai meluncurkan serangan telak Jab kearah Dagu untuk membunuh pergerakan dari lawan. Tak hanya itu aku juga memukul tepat di Dahi sehingga membuat lawan menjadi pusing dan jatuh pingsan.

Seketika sorakan & ejekan terhenti, mereka tidak percaya dengan apa yang telah mereka lihat, salah satu peserta yang paling kuat di kompetisi itu dijatuhkan dengan mudah oleh seorang bocah ingusan yang entah dari mana dia berasal.

Akupun kembali menuju balkon untuk minum sambil mengelap keringat. Roni tiba-tiba datang dan mengucapkan selamat padaku.

"Selamat ya pertarungan yang cukup singkat" Candanya membuatku tersenyum.

"Aku sudah terbiasa dengan itu" Jawabku seolah sering di Bully

"Karena itu tadi sangat menakjubkan para Juri sepakat akan meloloskan kamu ke tingkat B yang diadakan minggu depan. Persiapkan diri kamu ya Deny"
Ucap Roni.

Aku mengangguk dan memberi tanda bahwa aku siap menghadapi apapun nantinya. Itu adalah sebuah kemenangan awal yang manis. Sejenak aku mulai merasa senang dengan kemenangan ini. Sebelum aku menyadari ada sebuah bahaya yang mengancamku.

Pendekar : Fight or Die (Aksi, Laga & Drama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang