Empat tahun sebelumnya...
Dayana Almera, seorang mahasiswa jurusan sastra yang memiliki hobi bernyanyi. Ia selalu menganggap jika kisah hidupnya selalu diliputi oleh sebuah drama. Memiliki ibu seorang janda membuat Dayana harus rela di pandang buruk oleh orang-orang di sekitarnya. Namun, pada tahun ini. Nilam yang tidak lain adalah Ibu dari Dayana hendak di persunting oleh seorang pria kaya.
Meskipun ia tak menyetujuinya. Nyatanya Dayana sama sekali tak memiliki hak untuk mengatur ataupun sekedar memberi masukan kepada Nilam. Ucapan Dayana selalu di pandang lain, Nilam menganggap jika Dayana hanyalah seorang anak gadisnya yang cerewet dan selalu merepotkannya.
Sudah cukup lama, Dayana hidup terpisah dengan Ayahnya. Awalnya, Dayana berpikir jika Ayahnya-lah yang terlalu egois. Saat pria itu memutuskan untuk bercerai dengan Nilam. tanpa memikirkan Dayana. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu. saat usia Dayana semakin hari semakin bertambah. Dayana pun mengerti. Penyebab kehancuran keluarganya ternyata di ciptakan oleh Ibunya sendiri.
"Aku pergi," ucap Dayana pamit sambil berjalan cepat menuruni anak tangga.
Tanpa menunggu jawaban. Dayana berlalu begitu saja, karena ia sendiri tahu. jika Ibunya memang selalu mengabaikannya dalam segala hal yang Dayana lakukan.
Waktu sudah menunjukan pukul tujuh malam. Dimana pada jam tersebut Dayana di haruskan untuk segera datang ke sebuah cafe milik sepupunya yang bernama Katrina. dengan tujuan bekerja, untuk menambah uang kuliahnya.
"Andai saja, Papa belum menikah. Mungkin aku tidak perlu repot-repot bekerja!" gumam Dayana sebal mengerucutkan bibirnya setelah gadis cantik itu tiba di cafe butter yang berada di pusat kota.
Meskipun bercerai, awalnya Dayana sama sekali tak kesulitan untuk mendapatkan uang. Namun, perubahan pun terjadi saat sang Ayah yang bernama Darwin memutuskan untuk menikah lagi. segala sesuatunya mungkin sudah istri barunya atur. hingga uang saku Dayana sendiri harus di kurangi.
Pada malam di akhir pekan. Cafe butter memang selalu ramai. bukan hanya desain interiornya yang membuat pengunjung nyaman. Namun, tidak sedikit dari mereka yang datang hanya ingin mendapat kesenangan setelah mendengar nyanyian dari sang pengisi suara. yang tidak lain adalah Dayana.
"Astaga, akhirnya mesin uangku sudah datang." Katrina langsung menyambut hangat kedatangan Dayana, saat Dayana yang sudah ia tunggu selama berjam-jam kini berada di depan matanya.
Namun ada satu hal yang membuat Katrina heran, saat ekspresi wajah Dayana menunjukan jika sekarang gadis itu sedang tidak baik-baik saja. Sebagai seorang bos sekaligus sepupu dan sahabatnya. Katrina tentu sudah mengenal Dayana secara luar dan dalam.
"Kenapa? Apa ada masalah?" Katrina langsung mendekati Dayana setelah gadis cantik itu menjatuhkan tubuh indahnya di atas sofa sambil memijat pelipisnya.
"Entahlah, suasana hatiku benar-benar buruk. Ibuku akan menikah lagi. Dan sekarang aku bingung, jatah uangku berkurang. Dan suasana rumah pasti akan terasa canggung, jika ada pria asing datang." ucap Dayana mencurahkan keresahannya.
Katrina tentu mengerti apa yang sedang Dayana pikirkan. Ia juga tahu betul, bagaimana Nilam memperlakukan Dayana. bisa di katakan, Dayana adalah seorang gadis yang kekurangan kasih sayang. dan hanya Katrina-lah yang menjadi andalan.
"Kurasa kau harus mengubah jalan hidupmu. Ini sudah saatnya, Dayana. Kau harus berkembang, jangan terus-terusan hidup di duniamu yang membosankan." sahut Katrina memberi saran.
Saran yang cukup membuat Dayana bosan. sebab, jika Dayana mengeluh. Katrina hanya menyuruh Dayana untuk mencari sesosok pria yang mampu membawa perubahan kedalam hidup Dayana.
"Akan ada pria tampan yang datang. Kami pernah satu kampus, ia pernah melihatmu beberapa kali. dan sekarang ia memintaku untuk mengenalkan mu." imbuh Katrina dengan maksud membujuk.
"Kau gila?" Dayana mengerutkan dahinya dengan sorot heran, "sudah aku katakan, aku tidak ingin dekat dengan pria manapun."
"Dayana sadarlah, bagaimana kau bisa menemukan pangeran mu, jika kau terus saja menutup mata dan hatimu untuk para pria yang berusaha mendekatimu!" protes Katrina kesal, sebab Dayana selalu saja menolak apa yang dirinya sarankan.
"Katrina, aku sama sekali tak memiliki waktu. Malam hari aku harus bernyanyi di sini, siang hari aku ada kelas di kampus. dan sorenya, aku ada kelas seni. Apa kau bercanda?"
"Huh..." Katrina menghela nafas panjang, mencoba mengimbangi suasana hati Dayana yang berantakan. "Baiklah, kau tinggalkan saja pekerjan mu, denganku. agar kau bisa berkencan."
Dayana mendengus, mulutnya sedikit terbuka seolah tak percaya. setelah mendengar pernyataan Katrina. "Apa kau memecat ku? Lalu bagaimana caranya aku mendapatkan uang, Katrina?"
"Bodoh!" Katrina menyentil dahi Dayana spontan, "aku menyuruhmu berkencan! bukan bermalas-malasan. jika pria sudah tertarik, percayalah. mereka akan memberimu segalanya! termasuk uang sebanyak apapun yang kau inginkan!"
Dayana tertegun, ia mencoba mencerna ucapan atau saran yang Katrina berikan sejenak. lalu berkata, "A... Apa maksudmu aku harus menjual diriku?"
"Astaga..." Katrina menepuk dahinya sendiri, saat Dayana tak kunjung mengerti tentang saran yang ia jelaskan. "Dengar, kau hanya perlu berkencan. bertingkah manja dan menggemaskan. lalu setelah itu, kau mintalah sesuatu yang kau inginkan, percayalah. jika pria sudah di mabuk cinta, mereka pasti rela melakukan apapun demi memenuhi keinginan pasangannya."
Glek... Dayana menelan salivanya dengan bersusah payah, "ta... Tapi bagaimana caranya?"
"Kita mulai dengan pria yang ingin mengenalmu," Katrina melirik kearah jam dinding yang berada tepat di atas sebelah kirinya, "Dia pasti sudah datang. bersiaplah, aku akan mengatur pertemuan kalian."
"Hah?" Dayana terperangah dengan ekspresi kebingungan. "Aku harus apa? Bagaimana jika ini gagal?"
"Tidak, kau ini cantik, modis. dari segi penampilan dan fisikmu sama sekali tidak ada yang kurang. Aku yakin, dia pasti langsung jatuh cinta padamu!" ujar Katrina, kemudian berlalu meninggalkan Dayana di ruangannya begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jerat Asmara
RomanceDayana Almera, memiliki paras cantik dan bersuara merdu tak menjamin kisah hidupnya akan bahagia. Dendam akan masa lalu terus saja berhasil membuat Dayana semakin tenggelam dalam lautan kebencian, saat gadis tersebut berhasil dijerat oleh asmara pri...