PART 13

8 0 0
                                    

"Kita luruskan sekarang, sebenarnya apa yang kau inginkan?!" tanya Dayana dengan ekpsresi kesal.

"Dirimu!"

"What?" Dayana terperangah, setelah mendengar jawaban Revan atas pertanyaan yang ia berikan, "Ke... Kenapa..."

"Aku tertarik padamu! Aku rasa itu sudah lebih dari cukup untuk menjawab kebingungan mu!"

Bibir Dayana bergetar, kegugupannya berpacu. saat ucapan Revan berhasil membuat perasaannya tidak karuan.

"Bagaimana?" Revan kembali berkata, mencoba merayu dan menggoda Dayana sambil memajukan wajahnya, mendekati wajah gadis tersebut.

"A... Apanya?" Dayana sampai harus memundurkan wajahnya, saat jarak di antara mereka hanya terpaut beberapa senti saja.

"Tatap aku, Dayana." Revan meraih tangan Dayana seraya mengelusnya pelan, "apa kau benar-benar tidak tertarik padaku? Aku ini kaya. Aku bisa memenuhi apapun yang kau inginkan, selama kau bersedia menjadi wanitaku."

Glek... Dayana menelan salivanya dengan bersusah payah, "A... Apa kau gila? Kita baru saja saling mengenal. Bagaimana mungkin aku..."

"Mungkin saja! jika kau memberiku kesempatan untuk mendekatimu!" sela Revan meyakinkan.

Sialnya jantung Dayana langsung memberikan reaksi. ketika Revan terus mendesaknya dengan jarak yang intens. ucapan sampai sentuhannya mampu membuat Dayana tidak bisa berpikir dengan jernih. Padahal sudah jelas, jika Revan adalah pria yang baru beberapa hari di kenal olehnya.

"Aku bersedia membiayai uang kuliahmu, jika kau bersedia menjadi kekasihku!" tegas Revan menambah tawaran.

Sialnya, Dayana jastru tertarik saat Revan mengatakan hal tersebut. Dayana memang masih ingin melanjutkan pendidikannya.

"To... tolong beri aku waktu," lirih Dayana tanpa mengurangi rasa gugupnya.

"Waktu? Aku tidak..." Revan menghela nafas panjang, menghentikan ucapannya. "Baiklah, ku beri waktu kau satu minggu. selama itu, kau tidak boleh menjauhiku, biarkan aku meyakinkanmu!"

"A.... Apa satu minggu tidak terlalu singkat? Aku bahkan..."

"Dayana, kenapa kau terus saja protes? Apa lagi yang kau ragukan dariku? Aku bahkan rela memberikan segalanya yang ku punya, hanya untukmu!" tegas Revan penuh keseriusan.

Tentu saja itu hanya triknya dalam menaklukan hati Dayana. Mengetahui Dayana sedang berada di masa yang sulit, Revan justru memanfaatkan situasi tersebut untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Berkesan jahat, Namun hal itu sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi Revan. Ia hanya ingin bersenang-senang tanpa memperdulikan para wanita yang telah pria itu rugikan.

"Ba... baiklah, aku akan memberikan jawabannya minggu depan. Dan aku tidak akan menghindari mu, saat kau akan membuktikan keseriusan mu padaku." sahut Dayana menyetujuinya, dengan polos.

Revan tersenyum licik. Sesuatu yang sudah pria itu idam-idamkan, bercinta dengan seorang gadis perawan. Karena sebelumnya, Revan hanya menyentuh dan meniduri sembarang gadis, yang sudah di tiduri oleh para mantan kekasih mereka.

"Oke, kita mulai sekarang." Revan langsung menarik dirinya dari Dayana, pria itu membenarkan posisi duduknya sejenak lalu menarik seatbelt untuk mengemudikan kendaraan.

"A... Apa yang kau lakukan?" tanya Dayana heran.

"Kita berkencan, aku tidak suka menunggu waktu. supaya kau bisa menentukan, bagaimana aku setelah itu."

Dayana tertunduk, bibirnya mengerucut sambil meremat ujung dress yang ia kenakan. "Bagaimana jika aku percaya padamu, lalu kau akan mengkhianatiku?"

"Itu artinya kau sudah salah memilih dan menilai ku." seloroh Revan terkekeh.

Sungguh, ekspresi Dayana benar-benar membuatnya tidak tahan, ingin rasanya Revan meraup bibir tipis dan manis milik Dayana. Namun, semua itu harus ia tunda. Sebab, cukup sulit untuk membuat Dayana menerima cinta palsunya.

"Kau!" Dayana mendengus, ia terlihat sebal dan tak suka mendengar ucapan Revan. saat Dayana berpikir, bisa saja itu semua memang benar-benar akan terjadi.

"Tenang saja," Revan kembali mendekatkan dirinya terhadap Dayana, wajah mereka kembali tertaut dalam jarak kurang dari satu jengkal.

"A... Apa yang kau lakukan?" tanya Dayana tidak karuan. tindakan Revan bahkan selalu membuat jantungnya terguncang, bahkan saat Revan terus menenggelamkan tatapannya di dua bola mata indah milik Dayana.

"Menurutmu apa?" tanya Revan menggoda.

"Aku... Aku..." Dayana memalingkan wajahnya perlahan, mencoba menghindari hembusan nafas Revan yang berhasil menyapu kulit pipinya.

"Kenapa? Kau malu? Wajahmu memerah?"

Glek... Apa ini? Dayana tidak mengerti tentang apa yang terjadi pada dirinya. seluruh sarafnya menegang, ia bahkan sangat kesulitan dalam menjawab pertanyaan Revan.

"Revan aku..."

Cleak... Seatbelt berhasil Revan pasangkan, bahkan suara tersebut berhasil membuat wajah Dayana terpaku seketika. saat gadis cantik itu sadar, jika Revan mendekatinya, hanya untuk memasangkan sabuk pengaman.

"Kau ingin aku mencium mu?" tanya Revan tanpa menjauhkan diri, meskipun ia sudah melakukan apa yang selumnya ingin Revan lakukan.

"Ja... Jangn banyak bicara aku hanya..."

"Hanya menantikan ciumanku?"

"Revan! Kau!"

Cup... Revan langsung membungkam bibir Dayana dengan bibirnya. saat gadis cantik itu hendak mengatakan sesuatu yang berhasil Revan gagalkan.

Mata Dayana membulat, ia seolah kehilangan seluruh tenaganya, kala bibir Revan kini mulai memagut bibirnya secara perlahan.

Tak ada reaksi apapun yang Dayana berikan. Dayana sama sekali tak menolak, ataupun membalas ciuman Revan. meskipun pria itu terus saja mendesak, agar Dayana dapat segera membalas kecupannya.

"Aku tidak bisa menahannya." batin Revan memperdalam ciuman, ia bahkan mengunci kedua tangan Dayana dengan cengkramannya, mencoba memblokir seluruh akses jalan pikiran gadis tersebut.

"Tidak, ini tidak benar," Dayana mencoba memalingkan wajahnya, menolak ciuman yang terus Revan lalukan. "Mmmm, lepas."ucap Dayana, sambil memberontak, mencoba mendorong Revan agar menjauh dari dirinya.

Namun, Revan justru semakin rakus, satu tangannya bergerak menyusup kebalik dress yang Dayana kenakan. hingga membuat Dayana harus merapatkan kedua kakinya, saat sentuhan tangan itu bergerak semakin dalam memicu rangsangan terhadap Dayana.

Jerat AsmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang