Setelah kembali dari cafe butter, Dayana terdiam tidak melanjutkan langkah. saat matanya melihat ada sebuah mobil mewah terparkir di garasi rumah.
Pakaian kotor yang Dayana bawa memang tak berkantung. Gadis ceroboh itu membawa pakaian tersebut secara cuma-cuma. hingga ia berhasil menjadi pusat perhatian saat dalam perjalanan. Jarak antara rumah dan Caffe Buter memang tidak terlalu jauh, jika berjalan kaki. Dayana hanya perlu menghabiskan waktu kurang lebih sepuluh menit.
"Apa itu kekasih barunya?" batin Dayana bertanya-tanya.
Dayana kembali melanjutkan langkah. Ia berjalan perlahan, sambil sesekali melirik ke kiri dan ke kanan. guna mengkondisikan suasana. Daun telinga Dayana sudah terjaga, saat gadis tersebut sudah berada tepat di depan pintu utama. Dayana menempelkan daun telinganya di sana, mencuri pendengaran dengan seksama.
Memang tingkah Dayana saat ini sangatlah begitu konyol. Namun, Dayana memiliki riwayat buruk. saat ia tiba-tiba saja masuk dan mendapati Nilam dengan seorang pria yang lebih muda sedang asik bercinta.
Mendadak Dayana langsung di buat trauma sekaligus tidak percaya. Ia tak menyangka, jika dirinya akan menyaksikan hal memalukan tersebut dilakukan oleh Ibunya sendiri dengan seorang yang Dayana pikir berusia sepantarnya.
"A... Apa aku harus menunggu pria itu keluar?" Dayana merengek bimbang, menyandarkan tubuh jangkungnya di tiang. "Oh, ayolah. Aku tidak ingin melihat hal memalukan itu lagi," imbuhnya memelas frustasi.
Sejemang Dayana menghembuskan nafas panjang. Ia berdiri tegak, sambil membulatkan tekat. saat Dayana sudah merasa tidak tahan, dengan hembusan angin malam di sertai nyamuk-nyamuk yang menyebalkan terus saja menyentuh kulit mulusnya.
"Aku akan masuk sekarang!" Dayana langsung mendekati pintu utama, meraih gagang pintu dan mendorongnya perlahan sambil memasuki ruangan. "Apa ini?" Kenapa lampunya di matikan?" gumam Dayana bertanya-tanya.
Dayana berjalan dengan penuh kehati-hatian. Mencari saklar lampu, untuk menyalakan penerangan. kali ini, Dayana sama sekali tak bisa melihat apapun. Bahkan ia merasa sedikit pusing, saat harus di paksa menangkap sesuatu dengan matanya tanpa adanya cahaya.
Deg... Ekspresi wajah Dayana berubah seketika. sesaat setelah lampu di nyalakan. dan pandagannya berfokus pada satu tujuan.
"Da... Dayana?" ucap seorang pria yang berada dalam pelukan Nilam, dengan ekspresi terkejut.
Wajah Dayana memanas, matanya menggenang setelah ketakutannya berhasil kembali menjadi kenyataan. Yang lebih menariknya adalah, Dayana mengenal siapa pria yang sedang berada dalam pelukan Nilam sekarang. Dia adalah Exel, pria populer di kampusnya, yang sempat mengejar Dayana selama berulang-ulang.
"Astaga," Dayana tersenyum kecut, bola matanya berputar seolah jengah melihat tingkah laku menjijikan ibunya.
"Kenapa kau menyalakan lampunya? Aku sudah sengaja mematikannya agar kau tak melihat?!" cetus Nilam penuh kekesalan membentak Dayana.
Exel nampak malu, pria yang dalam keadaan setengah telanjang itupun langsung meraih beberapa pakaiannya yang terlempar.
"Da... Dayana, ini semua tidak seperti yang kau lihat. Aku bisa jelaskan." ujar Exel disertai kekhawatiran.
"Cukup! Apa disini tidak ada kamar? Apa kau tidak mampu untuk membayar hotel?" setetes air mata Dayana mengalir, kekecewaannya sangat jelas terlihat.
"Jangan banyak bicara, cepat pergi ke kamarmu sekarang?" titah Nilam dingin.
"Kenapa? Apa aku masih tidak boleh bicara? Apa aku harus diam saja melihat kegilaan yang terus, Mama lakukan?" pekik Dayana dengan emosinya yang memuncak.
Tak ayal, rahang Nilam langsung mengeras. tangannya mengepal, seolah sedang menahan rasa kesal.
"Belum puas Mama mempermalukan ku? Mama bahkan mengencani pria yang sepantasnya menjadi anak Mama!"
"Plak..." Nilam langsung melayangkan tamparan keras, tepat mengenai pipi kiri Dayana hingga membuat gadis itu bungkam seketika.
Dayana berdecak, ia sungguh tak bisa membendung air matanya. "Mama benar-benar memalukan!" celetuk Dayana menghardik ibunya. Ia lantas berlari begitu saja meninggalkan Nilam dan Exel di sana dengan cairan bening yang mulai berjatuhan dari mata.
Terserah jika Nilam ingin melakukan apapun yang ia sukai dengan siapapun. Namun, yang Dayana sayangkan. Kenapa salah satu prianya harus dari kalangan pemuda seumuran Dayana? Yang lebih membuat Dayana muak adalah. pria tersebut adalah salah satu mahasiswa di kampusnya.
Padahal, wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu sudah mengatakan. Jika tidak lama lagi ia akan menikah, dengan seorang pria kaya. yang belum Dayana ketahui siapa.
Inilah salah satu alasan fatal. kenapa Dayana selalu di anggap remeh oleh semua orang. Tak sedikit dari mereka memandang rendah hidup Dayana karena tingkah laku ibunya. yang selalu memelihara pria muda untuk memenuhi hasrat seksualnya.
"Ahhhh," Dayana menjerit, gadis cantik itu langsung melempar seluruh barang yang tertata rapi di dalam kamarnya. Untuk menuntaskan rasa kesal yang ia pendam. Dalam beberapa situasi, Dayana sering kali berpikir ingin mengakhiri hidupnya sendiri. saat beban masalah terus saja datang silih berganti. "Kenapa kau tidak membunuh saja diriku?" Tangisan Dayana pecah, ia terisak sambil memukul-mukul dadanya. "Aku benar-benar sudah muak, Tuhan. tolong akhiri saja hidupku sekarang!" lirih Dayana tidak berdaya.
Bagaimana Dayana bisa menghadapi dunia? untuk menampakan wajahnya di kampus saja Dayana pasti akan ketakutan. Mereka tidak akan menganggap hal ini sebagai rumor. Karena mahasiswa di kampus Dayana sendiri adalah simpanan dari Nilam ibunya.
Alasan kenapa Darwin dulu lebih memilih untuk bercerai. Kesibukannya dalam mengurus pekerjaan membuat Nilam kesepian. kebiasaan gila Nilam sudah wanita itu lakukan, sejak ia masih menyandang status sebagai istri dari Darwin Wijaya. Yang lebih dikenal dengan pembisnis tambang batu bara.
Dayana sudah berusaha untuk mengakhiri hidupnya. Akan tetapi rencananya selalu gagal. bukannya mati, Dayana hanya mendapatkan rasa nyeri atas tindakan bodoh yang ia lakukan. Dari mulai menyayat tangan, sampai berjalan di tengah ramainya jalan sudah sangat sering Dayana lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jerat Asmara
RomanceDayana Almera, memiliki paras cantik dan bersuara merdu tak menjamin kisah hidupnya akan bahagia. Dendam akan masa lalu terus saja berhasil membuat Dayana semakin tenggelam dalam lautan kebencian, saat gadis tersebut berhasil dijerat oleh asmara pri...