Cekrek..
"..brengsek"
BUGHH!
PRAKK!
"bejat lo!"
Rainha seperti planga plongo tidak ngeh. Gadis itu berbalik dan melihat Haikal, cowok yang diam-diam ia cari malah menendang orang dengan aura marahnya yang terlihat. Banyak yang tiba-tiba berkerumun hanya untuk melihat kegaduhan. Rainha masih tidak mengerti apa yang terjadi namun dia jadi takut melihat wajah Haikal yang dingin dan menusuk.
Rainha ingin melerai, ia menatap miris pada salah satu cowok sepertinya kakak kelas yang tersungkur tidak berdaya. hp nya terlempar beberapa sekitar 3 meter darinya karena tepat saat Haikal menendangnya hp nya jatuh terseret lalu layarnya retak. Haikal memegang kerah seragam cowok itu dan di cengkram kuat oleh Haikal.
Rainha segera mehanan kepalan tangan Haikal dengan cekatan. Gadis itu kaget namun tidak heran lagi, yang ia masih bingung kenapa cowok yang sudah ia kenal sekitar 4 tahun itu menyerang orang. tiba-tiba pula sampai membuat jantungnya serasa ingin copot.
"Haikal lo tuh ya. Udah! jangan gini!" Sentak Rainha. Gadis itu bahkan berteriak di depan Haikal, di bandingkan kesal ia lebih muak dengan segala kegaduhan yang terjadi. Rainha malas dengan keributan apalagi ketika ia yang mengurusinya.
Haikal menurunkan tangannya lalu tangan kirinya yang terkepal ikut melemah, Haikal mengatur nafasnya agar tenang. Sungguh ia emosi sekali. cowok itu menunduk dan memungut Handphone orang yang dia serang lalu menunjukan sesuatu pada Rainha.
Rainha terdiam, merasa harga dirinya jatuh karena satu foto yang membuat ia merasa sangat rendahan. dalam handphone -- galery itu terpampang jelas foto yang di take cowok berambut pirang itu termasuk pelecehan. dalam foto itu terdapat satu take yang di ambil adalah bagian dada Rainha, lalu di zoom.
Haikal membuang muka selama ia menunjukan foto itu pada Rainha, wajahnya sangat kusut dan emosi. Sayang sekali Haikal hanya dapat memukul punggung cowok brengsek itu sekali. Bahkan kalau tidak ramai mungkin Haikal sudah mematahkan tulang tulang cowok bejat itu.
Rainha segera menghapus foto foto bagian lekukan tubuhnya yang di take secara diam diam dengan bergetar. Gadis itu takut dan serta khawatir, khawatir ia akan di lecehkan secara fisik. Haikal dapat merasakan jika Rainha mengalami serangan panic attack.
"balikin hp gue anjing!" ucap cowok itu dengan mengumpat, cowok yang Haikal serang barusan.
Haikal menatap cowok itu dengan tatapan menusuk, rasanya ingin sekali, sekali saja ia ingin menonjok wajah Trisan namun di tahan oleh Rainha. name tagnya Trisan Aldebaran. Haikal membacanya dengan teliti.
Prak!
Rainha menjatuhkan hp itu dengan tangan yang bergetar, untung saja semua foto foto lekukan badannya sudah ia hapus "dasar gaktau diri." ujarnya pelan.
Cowok itu memungut hp nya kembali lalu tersenyum miring, "btw body lo bagus juga, ketos cantik" bisiknya pelan di dekat telinga Rainha. Trisan, si cowok brengsek itu pergi sembari memegang pinggangnya yang sakit akibat tendangan cukup kuat dari Haikal.
Demi kebaikan Rainha menahan agar tidak memberikan tinjuannya, tanganannya yang lain menggenggam tangan Haikal yang siap mengamuk kapan saja. Haikal mendengar bisikan jenaka itu namun ia masih bersabar. Entah kenapa dia pun tidak suka ketika Rainha di lirik dan lecehkan.
banyak yang berbisik bahkan menggunjing mereka, dan lebih parahnya mengatai Rainha. Telinga Haikal yang tajam bisa mendengar semua. Haikal menatap sekitarnya dengan tatapan begitu dingin sehingga membuat para siswi yang berbisik terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
unconditionally ft ; Haechan Somi.
Acakhanya sekelabat kisah kasih yang mereka ukir di sekolah. Dinding sekolah menjadi saksi betapa lucunya seorang anak laki-laki bernama Haekal Maheswara yang gemar sekali menciptakan cerita-cerita baru dalam dairy hidup Rainha. "Kal" panggil sang gadi...