"Bisakah jelaskan, ada urusan apa denganku?" Jungkook bertanya pada Yein, setelah keduanya selesai melihat pameran lukisan."Karena aku sudah paham dengan cara berjalan, selera parfum, dan lain sebagainya yang telah Jungkook-ssi bahas waktu itu. Bagaimana jika sekarang kita duduk dulu?" ajak Yein
Jungkook dan Yein berjalan keluar teras menuju tempat duduk yang pernah mereka duduki waktu terakhir kali mereka bertemu. Dengan etika yang dimilikinya, Jungkook menggeserkan kursi ke belakang dan mempersilakan Yein duduk. Yein memandang Jungkook dengan raut muka santun, sementara Jungkook memandang Yein dengan pandangan mata dingin, seolah tidak tertarik.
"Terakhir kali kita bertemu aku sudah bercerita tentang keluargaku dari pihak ayahku, dan sekarang saya ingin bercerita tentang keluargaku dari pihak ibuku. Semua itu karena aku benar-benar ingin bertemu dengan Jungkook-ssi"
"Itu bukanlah sesuatu yang tidak bisa saya pahami, tetapi Jungkook-ssi telah membuang-buang waktu melakukan hal yang tidak perlu. Menurutku, perjodohan yang tidak membuang waktu dan tidak emosional adalah cerita romantis terbaik."
"Aku tahu itu. Maka, selama ini aku berpikir hingga aku percaya bahwa cinta itu datang sebagai takdir. Tetapi, aku mencoba memikirkannya kembali. Sekarang aku sadar dan dia adalah seorang Jeon Jungkook."
Yein berbicara tentang hatinya dengan penuh rasa percaya diri, tetapi Jungkook tampak tak tertarik dengan apa yang dikatakan oleh Yein. la memandangnya dengan sebelah mata.
"Yein-ssi, bagaimana jika kamu memikirkan kembali apa yang kamu pikirkan. Saya akan mencoba menyesuaikan diri dengan nasib baik yang akan datang menghampiri. Hari iní, aku juga hendak undur diri terlebih dulu."
"Apakah Jungkook-ssi tidak pernah tertarik dengan seseorang pada pandangan pertama?"
Yein mencoba mengatakan itu dengan terburu-buru. Lalu kembali menyambung ucapannya.
"Pastinya ada, bukan? Jika demikian, tentu Jungkook-ssi tahu mengapa saat ini saya...."
"Yein-ssi, tampaknya tidak begitu cerdas bagi pría. Kalaupun ada pria yang tertarik pada pandangan pertama denganmu, sebaiknya Yein-ssi hantam pria tersebut. Pria itu hanya ingin mengajakmu pergi ke tempat tidur, dan sebagai ungkapan lain untuk tidak menunda-nunda waktu lagi."
Jungkook pergi meninggalkan Yein, sementara Yein menggigit bibir bawahnya sambil berpikir bahwa lelaki yang baru saja bicara dengannya, semakin lama dilihat semakin tampak mengesankan. Baginya, Jungkook adalah lelaki yang sangat berbeda dari Jimin. Yein terus memandangi sosok Jungkook dari belakang. Seketika itu pula, seorang lelaki, yang pernah tertarik dengan dirinya pada pandangan pertama lalu menyatakan cinta, berdiri tepat di hadapannya. Jimin berdiri di dalam ruangan tempat Yein berada. Bagi Yein, hari ini ia bertemu dengan kenangan. Bahwa di duna ini, ada hal yang tidak bisa kita dapatkan sekalipun kita teu berjuang untuk meraihnya.
***
Jungkook pulang ke waterhouse. Dengan pakaian santai yang dikenakannya, ia duduk di pinggir kolam sambil menggantungkan kaki dekat air kolam. la sedang memancing. Bagi Jungkok, ini merupakan pengalaman pertamanya merasa dipusingkan oleh wanita. Bayangan Sinb yang selalu datang dan tiada henti menghampirinya membuat pria itu tidak mampu memikirkan hal lainnya. Meskipun Jungkook terus berusaha mengalihkan pikirannya pada urusan pekerjaan, bayangan Sinb terus saja muncul dan selalu mengikutinya tanpa henti.
Ponsel Jungkook berdering. Dengan perasaaan dag-dig-dug, Jungkook merogoh ponselnya seraya berharap bahwa panggilan telepon tersebut adalah panggilan dari Sinb.
"Sampai kapan kau akan terus sendirian seperti ini? Tidak adakah keinginan dalam dirimu untuk menikah?"
Terdengar suara perempuan paruh baya dari seberang telepon. Suara eomma nya Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET GARDEN Sinkook ver.
RomanceIni menceritakan kisah Hwang Sinb, seorang pemeran pengganti untuk adegan laga, seorang perempuan yang kurang mampu dan rendah hati yang kecantikan dan keelokan tubuhnya dicemburui oleh aktris top. Jeon Jungkook adalah direktur departement store ka...