Ini menceritakan kisah Hwang Sinb, seorang pemeran pengganti untuk adegan laga, seorang perempuan yang kurang mampu dan rendah hati yang kecantikan dan keelokan tubuhnya dicemburui oleh aktris top.
Jeon Jungkook adalah direktur departement store ka...
Orang yang terakhir kali datang ke business room adalah Jimin. Seluruh pandangan tertuju padanya.
“Sepertinya, semuanya telah berkumpul. Jadi, bagaimana kalau rapatnya kita mulai saja?”
Yein bangkit dari tempat duduknya sambil memegang scenario.
“Apa yang kau lakukan?”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sorot mata Jimin berkaca-kaca. Tiba-tiba ia teringat kejadian tadi malam. Yein yang mengajaknya pergi ke pantai mengatakan bahwa ia telah melakukan kencan perjodohan dengan Jungkook, dank arena dalam waktu dekat mereka akan menjadi satu keluarga. Ia ingin membereskan persoalan yang tidak mengenakan di masa lalu.
Mereka berdua memang tidak mengakhiri hubungan dengan sempurna. Namun, rasa kasih sayang diantara keduanya pun tak lagi hangat.
“Sepertinya Anda masih belum menerima pemberitaan? Aku adalah Jeong Yein, sutradara yang bertanggung jawab dalam proses pembuatan video klip kali ini. Kemudian, orang yang disebelah kiri adalah sutradara adegan yang bernama Kim Dong Hoon-ssi, dan yang disampingnya adalah sutradara adegan laga Im Jong Soo-sii.” Ucap Yein balik bertanya.
“Kau tengah bermain-main denganku?”
“Sepertinya Anda belum paham dengan apa yang telah aku sampaikan. Bagimanapun juga, keahlianku cukup baik.” Yein berkata dengan tenang.
“Bukan masalah keahlian, bahkan sekalipun kau memang hebat. Aku tidak ingin melakukannya!”
Secara tiba-tiba Jimin mengeluarkan amarah dan pergi meninggalkan ruangan. sambil tersenyum ramah, Yein berkata pada Jong Soo.
“Kita harus berupaya keras. Tampaknya ada kekhawatiran di dalam hatinya.”
Jong Soo menatap Yein dengan mata yang nyaris tidak berkedip.
“Dibandingkan perasaan khawatir, sepertinya itu lebih ke perasaan terluka.” kata Jung Soo.
“Selama ini saya pikir Anda hanya pandai mengerahkan kekuatan fisik, tapi ternyata Anda juga lihai dalam hal perasaan? Apa karena ilmu yang Anda dapatkan di luar negeri?”
Yein yang selah-olah bingung karena isi hatinya bisa diterka, membolak-balikkan scenario tanpa tujuan. Jong Soo tersenyum getir. Ia tidak tahu pasti alasan apa yang menjadikan hubungan diantara keduanya berakhir. Tetapi, ia tidak cukup mengetahui bahwa diantara keduanya masih belum benar-benar mampu perasaan sakit hati. Jimin yang memasuki kamar menelpon Seok Jin. Dirinya ingin menyelediki, bagaimana ia bisa menciptakan semua ini tanpa sepatah kata atau perundingan sebelumnya. Seok Jin mengangkat telepon tersebut.
“Apa kau tahu aku ingin merudingkan sesuatu?! Tapi, kenapa kau terus menerus tidak mengangkat telepon?! Bagimana jika tidak ada sutradara? Apa kau tahu bahwa aku sungguh menyukainya? Bukankah kau yang membuat semua situasi ini, bukankah kau yang membuat dan mengatur jadwal?”
