Hujan Religional

49 9 0
                                    


Saat itu situasi di hotel sedang dalam keadaan tenang. Padahal sebelumnya keduanya merasa malu dan cemas. Karena mereka bukanlah orang yang memiliki keterkaitan langsung dengan syuting, tidak ada orang yang mencari mereka. Selain itu, saat itu belum terlambat.

Jungkook yang turun dari sepeda dan menelepon Jimin. Jimin tengah bersembunyi di kamar hotel untuk menghindari para penggemar yang menyerbunya. la meminta agar teleponnya diberikan pada Sinb, ya.... paling tidak untuk menyampaikan rasa cemas dan khawatir. Namun, bagaimanapun juga Jungkook yang tidak tidak menyambut niat baik itu dan langsung memutus pembicaraan dengan mengatakan 'tidak usah khawatir'.

"Terima kasih untuk yang tadi. Dan terima kasih telah mengantarku. Ini!"

Sinb menyerahkan sebotol minuman.

"Kenapa baru sekarang mengatakan terima kasih? Selain itu, aku tidak minum sesuatu yang tidak jelas asalnya."

Sekalipun di dalam hatinya memendam perasaan suka, Jungkook berkata dengan kasar.

"Siapa yang memberikannya untukmu? Aku hanya meminta tolong agar kau memberikannya pada Jimin."

"Bukankah aku yang menyelamatkanmu? Mengapa kau memberikannya kepada pria menyebalkan itu?!"

Jungkook langsung mengambil botol minuman itu.

"Tapi, bukankah kau tidak mengkonsumsi sesuatu yang tidak jelas asal-muasalnya?"

Sinb merebut kembali botol minumannya.

"Apakah ini dosa terhadap Tuhan dan manusia?! Mana ada orang yang mengambil kembali sesuatu ysng telah ia berikan!"

Jungkook kembali mebgambil minuman itu. Dan langsung berlari.

"Ya!"

Sinb mengejar Jungkook yang berlari membawa botol minuman itu. Secara sekilas, mereka tampak seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

"Bukankah sudah ku bilang untuk diam di kamar"

Suara itu adalah suara Jong Soo. Sinb segera menoleh ke belakang ia tidak mampu meredam emosi dan segera menundukkan kepala.

"Joesonghamnida."

"Kenapa kau datang ke sini? Apakah karena kau bosan di Seoul, maka kau datang kesini untuk bermain?"

"Bukan begitu. Aku hanya berpikir bahwa itu adalah kesempatan yang entah kapan lagi bisa datang, maka dari itu aku hanya bermaksud untuk meminta bantuan. Joesonghamnida."

"Apakah kau berpikir bahwa aku ini orang bodoh? Apakah aku dengan sengaja tidak mengajakmu untuk ikut meskipun kau bisa melakukannya? Bukankah sudah kubilang bahwa pengalamanmu itu masih kurang. Bukan masih, melainkan bagaimana bisa seorang gadis ingin melakukan hal berbahaya semacam itu!"

Jong Soo membuat situasi ketika itu menjadi serius.

"Jika memang aku takut, dari awal aku tidak akan melakukan hal ini. Bukan karena kemampuan, melainkan karena sebagai wanita aku tidak ingin cedera."

"Jika tidak ingin cedera karena kau adalah seorang wanita, carilah pekerjaan lain atau cari tim yang lain. Karena sampai mati aku akan mencederaimu."

"Sutradara..."

Sinb memandangi Jong Soo dengan raut wajah penuh sesal. Begitu pula dengan Jung Soo yang berhati dingin. Entah kenapa, keduanya seperti pasangan ya g cocok. Jika ada seseorang yang melihat tampang mereka berdua ketika itu, orang itu tidak lain berperan sebagai penghalang.

"Aku tidak suka melihat penampilanmu. Yang lainnya, cepatlah pergi ke kamar! Dan jangan pergi terlalu jauh."

"Sebentar."

SECRET GARDEN Sinkook ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang