Seperti Sihir

92 13 0
                                    


Sinar matahari dan semilir angin menyibak kain taplak. Di atas meja yang dihiasi oleh beraneka ragam bunga, juga terdapat cangkir, teko, dan sendok perak yang sangat bagus. Piring-piring hidangan terisi penuh oleh kue, schon, muffin, dan sebagainya. Sudah pasti ini adalah acara minum teh ala Inggris yang dirancang oleh Jungkook.

"Tidak ada masalah yang serius?"

Jungkook meletakkan buku yang dibacanya di atas meja. Seok Jin memberi kabar lewat telepon bahwa program 'Wisata Romantis Bersama Park Jimin' mengalami pengunduran waktu.

"Lokasi event yang kita adakan juga di Pulau Jeju, kan?"

"Programnya tumpang tindih. Kacau, sungguh kacau. Penjualan album sudah di depan mata. Dan, kita harus mencari sutradara, staf, juga lokasi baru. Maaf. Saat ini, yang paling utama adalah pengambilan gambar untuk video klip."

"Tidak bisa. Program kita tidak bisa diubah."

"Itu sebabnya aku meminta tolong seperti ini. Bagaimana kalau programnya diundur 10 hari saja?"

"Perlu diketahui, jadwal siaran hiburan malam hari di TV pun sudah cocok. Kau tau? Kemungkinan untuk menjadwalkan ulang program siaran langsung sangatlah sulit."

"Maukah kau menolongku? Direktur Jeon, saya mohon dengan sangat."

"Coba tanyakan pada pemenang hadiah mengenai kemungkinan perubahan tanggal, jika sekiranya tidak memungkinkan, bagaimana jika hadiahnya diganti dengan uang. Mengenai jadwal siaran televisi, oh bukankah di studio Jimin juga sedang menyiapkan perkara gugatan. Kau harus menyaksikan berita jam 9 pagi hari ini karena akan ada tayangan siaran mengenai perkara gugatan."

"Direktur Jeon! Ti... tidak. Jj....Jungkook-ah....!"

Jungkook yang memutuskan percakapan tanpa sedikit pun mengindahkan teriakan Seok Jin, berniat untuk menghubungi Jimin. Namun sesuai dengan perkiraan, ponselnya mati.

Persoalan selalu saja berakar dari Jimin. Akan tetapi, karena Jimin adalah tipe orang yang menggali kuburannya sendiri, persoalan lainnya bisa terselesaikan dengan mudah.

***

Ponsel berbunyi. Jungkook berharap itu adalah telepon dari orang yang ia tunggu. Dengan tenang ia menerima telepon tersebut. Telepon dari Jimin.

"Apa kau cari mati?"

"Silakan! Lakukanlah apa yang kau mau! Selain itu coba singkirkan aku. Saat ini aku tengah di kantor polisi."

"Apa yang kau lakukan di sana?"

"Tahukah kau bahwa kemarin aku bertemu seseorang untuk keperluan bisnis?"

"Bisnis? Wanita? Hal yang mustahil!"

"Ya, maka dari itu... Bisa dikatakan dua-duanya."

Persoalan itu terjadi di malam hari ketika Jimin menemui Taehyung saat tampil di Wine Restoran.

"Kau teruslah bernyanyi. Selain itu jangan pergi ke orang lain. Selamat tinggal."

Kejadiannya ketika dirinya beraksi sambil mengunyah makanan dan menenggak anggur, tepat setelah Taehyung memberikan penampilan terakhir yang memukau. Seorang wanita yang menjadi biang masalah menyapanya.

"Berhubung kita sama-sama sendiri, bagaimana kalau kita bersulang?"

Jimin yang terpesona setelah memandang wajah wanita itu langsung menyambut ajakan tersebut dengan mengatakan.

"Bagaimana kalau kita minum yang banyak?"

Tidak lama kemudian Jungkook memotong ucapan Jimin.

"Lalu? Apa yang kalian berdua lakukan sampai-sampai ada di kantor polisi?"

SECRET GARDEN Sinkook ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang