Malam Biru di Pulau Jeju

48 11 0
                                    


Seseorang datang ke kamar tempat Jungkook menginap dan dengan keras mengetuk pintunya.

"Ya! buka pintunya!" Orang itu adalah Jimin.

"Apakah tanganmu rusak? Bel sudah terpasang dengan sempurna mengapa harus merusak pintu!"

Kemudian Jimin berbicara di balik pintu.

"Jika tidak ada urusan lain. Ayo, kita membakar keringat. Bagaimana dengan MTB? Semua perlengkapannya sudah disiapkan."

"MTB? Coba perlihatkan di dalam kamarku. Jika kau menang, aku akan pindah ke Gangnam. Dan kau boleh mendiami seluruh rumah yang ada di lingkungan waterhouse sendirian. Selain itu, aku juga akan menyingkir dan mengosongkan kamarmu."

Jungkook membuka pintu.

"Kenapa ai tiba-tiba seperti itu? Apa yang kau inginkan sampai mengambil jalan pintas seperti ini?"

"Hwang Sinb."

"Jangan bercanda."

"Aku tidak bercanda. Aku serius membutuhkannya."

Dalam sekali tatap, raut wajahnya menyiratkan perasaan tegang yang ada di dalam hatinya. Dia adalah seorang lelaki yang bersemangat terhadap sesuatu yang ada hubungannya dengan wanita. Sebaliknya, Sinb menganggap Jimin seperti berhala, seperti idola. Bagi Sinb yang kurang mengenal siapa Jimin, pria itu seperti begitu sempurna, sementara dalam kenyataannya tentu ia tidaklah sesempurna itu. Bagi Jimin, Sinb adalah teman yang gampang.

"Ok. Sebagai gantinya aku yang akan menentukan rutenya."

Jungkook keluar dari kamar dan berkata.

"Lakukanlah apa yang kau inginkan. Sebagai gantinya, jika kau kalah, kau tidak bisa mengganggu - gugat apa pun yang aku lakukan bersama Sinb."

"Dia bukanlah perempuan yang bisa dengan mudahnya jatuh ke pelukan."

"Bukankah kita sudah mengenal satu sama lain? Kau adalah seseorang yang tidak bisa melepaskan sesuatu untuk seorang wanita, sedangkan aku bisa melepaskan semuanya. Bagimu, latar belakang seorang wanitalah yang penting, tetapi akulah yang selalu bisa mengembalikan latar belakang wania tersebut. Bukankah jika Hwang Sinb adalah wanita yang pintar, dia akan terlebih dahulu mengetahui semuanya?"

Keduanya dengan tenang berjalan ke luar hotel. Jungkook terlebih dahulu muncul, mengeluarkan sepeda dari mobil SUV yang ia parkir di depan hotel.

"Jika ksu tidak punya nyali, lebih baik bicara sekarang."

Jimin yang terlambat satu langkah di belakang mengeluarkan sepeda dan perlengkapan dari mobil sambil menimpali.

"Sepertinya kau tengah membalikkan ucapanmu sendiri"

Jungkook dan Jimin yang telah selesai mengenakan seluruh periengkapan dalam sekejap mata sudah menaiki sepedanya.

"Tunggu sebentar!"

"Apakah aku boleh ikut pergi bersama kalian? Kalau hanya sepeda, aku juga bisa mengendarainya. Aku datang untuk meminta tolong, tetapi karena sepertinya kalian akan pergi bersepeda, maka aku akan mengikuti kalian."

Jungkook yang merasakan firasat buruk menimpali ucapan Sinb dengan dingin.

"Kau tahu bahwa kami pergi untuk berjalan-jalan?"

"Apa aku bertanya padamu?" sanggah Sinb.

Dengan sorot mata yang hangat, Jimin berbicara pada Sinb.

"Baiklah. Memang ini bukan perjalanan yang romantis, tapi perjalanan ketika masing-masing orang mempertaruhan keinginannya, tidak apa-apa?" tanya Jimin pada Sinb.

SECRET GARDEN Sinkook ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang