The memories

184 3 0
                                    

Pagi itu Shella tampak pucat. ia berbaring di kamarnya sambil menutup sekujur tubuhnya dengan selimut tebal. pandangannya kosong

handphone nya berkali kali berdering. panggilan dari Rasyid. tapi Shella tidak berniat sedikit pun mengangkatnya

sementara disekolah, Rey celingukan mencari cari Shella. dia ngga tau kalo Shella sakit. untung ada Chaca yang ngasih tau

"Rey, Shella hari ini ga masuk"

"kenapa? sakit?" Rey menebak

Chaca mengangguk "habis keujanan gitu, gimana ga sakit. uh aku jadi sebel banget sama si Raskin. kalo ketemu pengen nonjok dia"

eh, baru aja Chaca ngomong gitu, tiba tiba Rasyid muncul. Chaca langsung bete sedangkan Rey tersenyum menggoda Chaca

"tuh, orangnya dateng. tonjok sana" bisik Rey ngegoda Chaca

"Shella mana?" tanya Rasyid memecah suasana

Chaca yang masih masang muka asem, ngejawab "Shella sakit, tapi hatinya jauh lebih sakit lagi. dipermaluin sama kamu kaya gitu"

Rasyid tercenung, dia ngerasa kalo kehadurannya ga di sukain disana, lalu dia melangkah pergi.

sedangkan Rey pas pulang sekolah ngajakin Chaca dan ines buat nengok Shella

"ayok, masuk... maaf ya tadi di intipin dulu" kaya mamahnya Shella yang ketika bel di pencet ngga langsung bukain, malah di intipin dulu "soalnya pesen Shella, kalo Rasyid yang dateng ngga boleh masuk"

Rey, Chaca dan ines tersenyum 

"langsung aja ke kamar ya. Shella tiduran terus, belom bangun bangun. jadi heran deh kenapa anak itu bisa kehujanan" kata mamahnya Shella sambil melangkah menuju kamar anaknya. Rey, Chaca dan ines ngikutin dari belakang

Shella yang masih di balik selimut, memandang kosong kelangit langit. matanya sembab kebanyakan nangis. pada saat itu kamarpun dibuka dan mamahnya berujar "Shell, ini ada temen temen mu"

"haloo Shell..." sapa Chaca dan ines. Shella tersenyum tipis

Chaca dan ines langsung cupika cupiki. sementara Rey dengan perasaan sungkan meletakan buah di meja dekat tempat tidur Shella

"di tinggal dulu ya" ujar mamah Shella seraya meninggalkan kamar itu

"makasih ya.. udah pada dateng" kata Shella

"kamu kenapa? kok sampe begini?" tanya Chaca. Shella tersenyum kecil

"kamu gapapa?" Chaca memasang muka serius dan menggenggam jemari Shella.

tiba tiba Shella sesenggukan lagi, Chaca jadi kaget, Rey juga ikutan bingung. tapi kemudian ines mengelus ngelus rambut Shella mencoba menenangkan

setelah beberapa menit kemudian, Shella baru bicara "aku malu. kenapa harus di depan kalian semua sih kejadiannya"

"udah deh Shell...kita semua ngerti kok"

Chaca gatau harus ngomong apa lagi, dia lalu memberi kode ke Rey

"apaan?" Rey ngga nangkep, Chaca ngedipin mata

"lo belekan ya Cha?"

"uh telmi lu" bisik ines sambil berdiri, dan membiarkan Rey menggantikan posisi duduknya di tepi ranjang

"oh, maksudnya ini. kenapa si Chaca pake kedip kedipan segala"

dan kemudian Rey mengambil nafas panjang untuk mencoba memberi nasihat pada cewek yang mengaliri aliran darahnya dengan kerinduan itu

The memories?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang