Pagi itu dengan wajah ceria, Shella dengan rajin nya udah sampai di sekolah dan sedang memegang buku absensi kelas sambil berjalan menuju kelasnya saat sahabatnya Chaca mengejar dari belakang.
"SHELLA!!"
Shella menoleh. Chaca nyamperin dengan wajah tak kalah cerianya
"Shell, tadi aku ketemu si bule Rasyid. si Mr. wonderful itu. dia nanyain kamu tuh! rezeki apa ya, pagi pagi ketemu kecengan kejuta umat" sambil ngomong gitu Chaca menebar pandangannya kesegala arah. begitu dilihatnya si Mr. Wonderful lagi ngobrol sama cewek cewek yang pada ngerubungin dia. Chaca langsung heboh lagi "eh eh itu dia, kedengeran ga ya? malu banget kalo sampe kedengeran"
"jauh begini gimana mau kedengeran. dia nanya apa soal aku?" ujar Shella
"yah basa basi gitu. kaya Shella punya pacar ngga, terus dia lagi deket sama siapa. duh sebenernya aku sirik banget loh sama kamu. coba dia nanyain gitunya sama aku" Chaca jadi heboh sendiri
Shella sekali lagi memandang ke arah Rasyid, Chaca apa lagi. dia menatap dengan pandangan kagum. sementara di kelas Rey masih sepi, cuma ada Bagus yang lagi tidur lelap dibangkunya. Rey nyamperin lalu memukul meja
"BANGUN BANGUN!! Mr. Sugeng datang!!" Bagus seketika bangun langsung memasang kuda kuda pencak silat sampai akhirnya dia sadar dan melihat Rey yang cekikikan
"sialan lu. aku kan lagi mimpiin Mutiara"
Sambil berjalan ke meja nya, Rey menjawab "Mutiara masih liburan, liat aja tuh di instragramnya"
Bagus terbelalak "AH TIDAK, AKU TIDAK BISA TERIMA. bagaimana ini Rey? diriku tidak sanggup sekolah tanpa melihat Mutiara. gimana kalo kita pulang aja Rey?"
Rey malah tambah cekikikan melihat tampang sahabatnya. lalu Rey menepuk bahu Bagus dan berkata "sepertinya aku juga tak sanggup sekolah tanpa mu, Bagus" Bagus bergedig lalu bilang
"jijay lu, Rey" lalu serta merta dia pergi keluar kelas
Setelah meletakan tas di meja nya Rey menuju jendela sengaja melihat kearah kelas Shella berharap melihat Shella meski dari kejauhan. tapi ternyata saat itu Shella justru berada tepat dibalik jendela, dia sedang berdiri bersama Chaca. Rey langsung memasang senyum paling manis. jantungnya berdegup cepat. tapi baru aja mau menyapa Shella , muncullah seorang cowok berbadan tinggi tegap, berkulit putih, rambutnya agak pirang, dialah si bule Rasyid. si Mr. wonderful. melangkah dengan penuh percaya diri. dengan suara yang menggelegar membuat hati Rey ketar ketir
"Halo Shella" si Mr. wonderful melangkah mantap kearah Shella
Rey ngeliat kearah Rasyid dengan tatapan ga suka. Shella menoleh, sementara Chaca langsung menyingkir sambil cengar cengir.
"Besok sore jalan yuk?"
"aduh gimana ya?" Shella bengong
"pasti bisa kan? pasti mau dong. kamu ga akan nolakkan?"
Rey langsung kesel dengan kata kata si Mr. wonderful yang sok tau itu. dia geram. lebih sebel lagi karena selama ngomong Rasyid beberapa kali mengedipkan matanya pada Shella, berusaha menggodanya. Rey cemburu, dia langsung berdoa 'semoga Shella menolak tawaran si Mr. wonderful'
sementara Shella sendiri keliatan ragu.
"gimana mau ga?" desak Rasyid
"emm... saya pikir pikir dulu deh" Rasyid tampak tersenyum, lalu mencubit hidung Shella.
"jangan kelamaan loh mikirnya. atau gini aja deh...." lanjut Rasyid "Besok malem kita dinner di cafe. entar kamu saya jemput. kamu pasti mau dong. oke see you bye"

KAMU SEDANG MEMBACA
The memories?
Teen Fiction"tempat dimana kita akan bertemu kembali adalah tempat dimana kita pertama kali bertemu" -Mreyharinur "ditempat ini... mari kita kenang masa silam dimana kita pernah menulis cerita pada lembar lembar buku yang masih kosong. saat kita menulis cerita...