02

452 64 22
                                    

Langkah Minhyung diiringi oleh bisikan yang memenuhi gendang telinganya. Beberapa sepasang mata melirik kearahnya mencari perhatian yang berlebih. Tersenyum terkesima menatap parasnya yang begitu memukau.

'Apakah mereka siswa baru itu?'

'Wah ... patut diacungi jempol parasnya.'

'Jika Mark yang itu, cocok sekali dengannya.'

'Dia yang bernama Mark?'

Minhyung merasa bingung. Mengapa mereka menyebut kata 'Mark' dengan melirik ke arahnya. Ia pun berbisik pelan kepada Renjun, "Mengapa mereka menyebutkan nama Mark? Apakah ada orang lain yang mereka lihat selain kita?"

Renjun menoleh ke belakang. Tidak ada satupun orang di sana. Ia pun tersenyum, lalu berbisik kepada Minhyung, "Tidak. Mark itu kan namamu, Tuan."

Minhyung menghentikan langkahnya. Ia pun mengernyitkan dahinya tidak mengerti. "Aku?" Minhyung menunjuk dirinya sendiri. Ia melihat keadaan sekitar sejenak. Ternyata ia sudah menjadi pusat perhatian di koridor sejak tadi.

"Namaku Lee Minhyung, Huang Renjun!" bisiknya penuh penekanan.

Renjun tersenyum canggung. "Nanti ku jelaskan, Tuan." Renjun melanjutkan langkahnya lebih dulu— meninggalkan Minhyung tertinggal di belakang sana.

Minhyung masih terdiam di tempatnya. Memikirkan tentang nama 'Mark'. Sejak kapan ia mengganti namanya menjadi Mark? Ia pun menggelengkan kepalanya. Tidak ingin berlanjut memusingkan dirinya sendiri.

"Huang Renjun!" teriaknya— menyusul Renjun yang perlahan sudah tidak terlihat dari pandangannya.

Renjun yang di panggil namanya pun menoleh. Menyipitkan matanya— berusaha melihat lebih jelas sesuatu nan jauh di sana —mendapati Minhyung yang tengah berlari menyusulnya. Ia pun dengan segera ikut berlari menghindari Minhyung.

Aduh, mati.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Minhyung mencekal lengan Renjun. Lalu membawanya ke tempat yang tidak ada orang yang berlalu-lalang. Tubuh Renjun terhuyung ketika Minhyung menghempaskannya.

"Mengapa kamu juga ikut berlari? Aku cukup kesulitan untuk menggapaimu. Kakimu keren ya, bisa mengalahkan seorang iblis," ucap Minhyung yang terengah-engah. Tadinya ia ingin menggunakan kekuatannya untuk mengejar Renjun. Tetapi ia sempat berpikir kembali.

Renjun mengatur napasnya yang tidak beraturan. Peluh ketakutan mulai menghampirinya. Jangan sampai ia berhasil membuat Sang Iblis marah saat ini.

"Cepat jelaskan tentang Mark!" titah Minhyung setelah menguasai dirinya kembali.

Renjun tersenyum tipis. Haruskah ia?

"Ekhm." Renjun berdeham mencairkan suasana. "Jadi, aku mengganti nama Tuan menjadi Mark disini."

Dancing In The Dark | MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang