Human : 02
Kasih, hari ini langit sangat indah. Kehangatan mentari membelai permukaan kulitku.
Kasih, aku merasakan kedamaian seiring aku bersanding denganmu.
Kasihku, Minhyung. Tak hentinya ku berkata jika diriku sangat beruntung bertemu denganmu. Itu merupakan sebuah penafsiran yang berujung malapetaka.
Untuk saat ini, jaga dirimu. Kau tidak diharuskan untuk terus berlari dari kehidupanmu. Biarkan aku yang mengurusnya. Asal, kau janji satu hal kepadaku. Tolong, dengan sangat, janganlah mencari merpati putih jika kamu melihatnya terbang menjauh.
Minhyung meringkuk, mencari kehangatan. Cuaca hari ini sangat dingin hingga dirinya hampir saja mati rasa. Ia tidak menyalakan lentera, bahkan berdiri saja ia tidak sanggup. Benar-benar sangat dingin.
Ranjang yang terbuat dari bambu berdecit seiring Minhyung membuat pergerakan di atasnya. Memeluk dirinya dan mengusap-usapkan telapak tangan dengan cepat. Berharap kehangatan muncul di antara pergerakan tersebut. Namun tetap saja nihil.
Bibirnya terus bergetar. Bayangan yang buruk bermunculan. Apakah dengan seperti ini ia akan tiada?
Secercah cahaya muncul dari sela-sela kediamannya. Menandakan ada seseorang yang ingin berkunjung. Minhyung mengangkat sedikit kepalanya. Bibirnya tidak berhenti bergetar kedinginan. Rasa takut menghampirinya. Takut-takut itu adalah rakyat yang sedang mencarinya. Apakah dengan semudah itu ia telah ditemukan?
Seluruh pikiran yang singgah telah lelap. Ketika pintu itu terbuka, cahaya menyinarkan wajah seseorang yang ia kenal. Senyuman tipis terukir di wajah pucat Minhyung.
"Donghyuck?"
Donghyuck melangkah, ia meletakkan obor di dinding bambu. Mencari-cari keberadaan lentera milik Minhyung, menghidupkannya dengan api, kemudian meletakkannya di sisi Minhyung.
Ia mengeluarkan sebuah kantong yang terbuat dari karung goni. Lalu meletakkannya di telapak tangan Minhyung. Mengatupkan untuk menggenggam erat kantong tersebut. Kemudian Donghyuck menggenggam tangan Minhyung untuk memberikannya sebuah kehangatan.
Benar-benar menghangatkan Minhyung.
Dengan waktu yang cukup lama saling bersitatap. Tidak ada percakapan yang timbul di antara keduanya. Biarkan mereka melakukan telepati melalui pandangan mata.
Mata Minhyung mulai sayu. Sepertinya ia sudah mengantuk. Sedari tadi ia tidak bisa tidur karena dingin yang menyerangnya. Donghyuck meniduri tubuh Minhyung di ranjang, kemudian ia ikut bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing In The Dark | MARKHYUCK
FantasyPerasaan kegelapan yang hadir di tengah-tengah langit yang sedang marah. Menghujamkan malapetaka dengan beribu kata sumpah. Satu, dua, burung merpati berterbangan dengan berani, mendekati Dewa mengadu belas kasih. Minhyung, seorang manusia yang diku...