08.

2.3K 229 15
                                    

Langit jingga mulai meredup menggantikan gelapnya malam. Salju yang terus berjatuhan tak mengusik Hinata yang kini merajut Syal untuk Naruto, pasalnya tadi ia melihat alat sulaman Hinata dan memintanya untuk membuatkannya syal.

Tim mereka sedang beristirahat dan membuat tempat tidur, tempat tujuan mereka begitu jauh dari Konoha. Ia  tak  juga tak betah bersama  Tim7, Shikamaru, dan bersama beberapa anggota klannya.

Hinata menyulam sebuah syal berwarna Orange. Naruto dan dirinya itu ibarat Bulan dan Matahari, sangat susah untuk berada dalam garis yang sama. Mereka hanya saling memahami satu sama lain namun tak bisa berdekatan untuk saling menemani.

Berbeda dengan dirinya dan Sasuke. Sasuke adalah malam dan dirinya adalah bulan, saling menemani dalam diam. Langit malam membutuhkan bulan, dan bulan membutuhkan langit malam agar dirinya nampak bercahaya.

Sedangkan Naruto dan Sasuke, hubungan pertemanan mereka juga ibarat langit malam dan matahari. Kelamnya langit malam langsung tertutup sempurna.

Seabrud itu hubungan mereka.


....


Hinata terperanjat, ia kenal betul cakra kelam milik Sasuke itu. "Siapa?" tanya Sasuke sambil melihat Hinata yang sedang menyulam. Hinata menyergit bingung. "Untuk siapa syal itu?" tanya  Sasuke memperjelas pertangaan kurang kata itu.

"Oh ini Naruto-kun memintaku menyulam untuknya." ujar Hinata, rahangnya mengeras.

 AMATERASU!

"AKH" Hinata kaget reflek melempar syal setengah jadi itu yang dilahap oleh amaterasu milik Sasuke.

"Kamu kenapa sih? Itu aku buat untuk Naruto, kenapa malah dibakar! Tidak bisakah anda menghargai orang lain, Uchia-san?" kesal Hinata. "Menghargai kamu membuat syal untuk si rubah itu?". "Mendingan buatkan untuk aku" ucapnya sambil mencibir.

"Hei Hinata kau sedang a-" belum sempat menyelesaikan perkataanya Sakura terdiam saaat menyadari Sasuke disitu dengan tatapan kesal begitu juga Hinata. Senyumnya itu perlahan memudar.

"Ayo sakura-can kita pergi dari sini."

..


Hinata dan Sakura sedang menyimpan alat makan mereka, merekapun beristirahat. Para lekaki bertugas berganti-gantian berjaga-jaga. 

Kini giliran Naruto dan Shikamaru juga beberapa dari klan Hyuga. "Hinata-chan, apakah kau sudah menyelesaikan syalnya?" tanya Naruto. Sasuke tersenyum smirk. "Oh iyah Naruto-kun, tunggu sebentar"

Mata Sasuke terbelalak, bukannya syal menyebalkan itu sudah ia bakar?. "Ini Naruto-kun." Ujar Hinata sambil memberikan syal navy pada Naruto.

"Aku merajutkannya untukmu warna ini biar senada dengan ikat kepalamu,Naruto-kun" Hinata tersenyum. Rahang Sasuke mengeras ia pernah melihat syal itu namun dalam keadaan setengah jadi waktu Hinata mengunjunginya bersama Ketashi, ia mengira syal itu akan di berikan padanya.

"Aku rasa syal itu cocok dengan Sasuke, apakah kau berniat memberikan syal itu pada Sasuke, Hinata-chan?" Shika malah ikut kompor, yah ampun :)

"Sama sekali tidak, Shimaru-kun. Oh iyah Sakura-chan bagaimana nanti aku ajarkan cara merajut agar kau menyulam syal untuk Uchia-san" ujar Hinata sambil menggoda Sakura.

'Berani sekali kau, Hyuga!'

Hinata memang sengaja, heheehe. Dia masih kesal dengan Sasuke. Lihat saja, Hinata akan menunjukan taringnya sebagai Hyuga. Merasa terhormatlah Uchia Sasuke, karna khusus dirimu Hinata akan sedikit berubah.

SERENDIPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang