Rencana Pertemuan

291 46 2
                                    

Disclaimer Naruto by Masashi Kishimoto.

Fanfiction by Agnes Kristi. Main pair SasuFemNaru.

Happy reading.

===========================================================

(Mari kita anggap ini wujud Namikaze Kurama sang Putra Mahkota ; susah cari yang ganteng rambut merah atau orange wkwkkwk)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Mari kita anggap ini wujud Namikaze Kurama sang Putra Mahkota ; susah cari yang ganteng rambut merah atau orange wkwkkwk)

Neji menghela napas perlahan saat selesai menyuntikkan satu ampul obat ke lengan Naruto. Dalam hati dia bersyukur karena wanita itu masih tertidur. Namikaze Kurama, Putra Mahkota Negara Mizu sekaligus kakak Naruto, saat ini tengah duduk di sofa dan mengamatinya dengan ekspresi dingin. Melihat Naruto sakit pasti membuatnya geram. Tetapi, jika saat ini Naruto bangun maka keduanya pasti akan beradu mulut.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Kurama begitu Neji berbalik dan membereskan alat injeksinya ke dalam tas. Shion, perawat yang bersamanya, menerima tas dari Neji lalu membungkuk hormat pada Kurama sebelum akhirnya meninggalkan kamar.

"Demamnya sudah turun. Hime hanya perlu beristirahat dua hari ini," jelas Neji seraya berdiri di depan Kurama.

Tatapan Kurama melembut. Di balik wajah garangnya, Kurama pasti khawatir dengan kesehatan adik semata wayangnya. "Keluarlah, aku akan memanggilmu nanti."

"Baik, saya permisi." Neji membungkuk hormat lalu keluar dari kamar Naruto. Dia tidak terkejut dengan sikap Kurama. Sang Putra Mahkota itu memang tidak suka dengannya.

Sepeninggal Neji, Kurama segera berpindah ke sisi tempat tidur adiknya. Dia mengusap lembut kening Naruto dan masih bisa merasakan suhu hangat di telapak tangannya. "Kenapa kau keras kepala sekali?" Kening Kurama berkerut. "Eh?"

"Onii-sama." Naruto membuka mata dan menyapa sang kakak dengan suara parau.

"Kau sudah bangun?" Kurama menatap adiknya tidak suka.

"Hm." Wanita muda itu perlahan bangun lalu dibantu sang kakak untuk bersandar pada kepala tempat tidur.

"Jangan bercanda, Naru," tegur Kurama sembari menaikkan selimut ke atas pangkuan adiknya.

"Aku tidak bercanda. Hanya tidak mau sahabatku malu karena Ku-nii mengusirnya." Naruto memberi alasan. Dia sebenarnya sudah bangun saat Kurama memasuki kamar. Tapi dia juga tahu kalau Kurama pasti akan memarahinya jadi memilih untuk pura-pura tidur. Tidak disangka sang kakak justru mengusir Neji.

"Tugasnya hanya untuk memeriksamu," Kurama berkilah.

"Jangan terlalu kejam Ku-nii. Neji sudah merawatku sejak kemarin." Naruto mengulas senyum lalu meraih tangan Kurama. "Bagaimana kabar Onii-sama?" tanyanya untuk mengalihkan topik pembicaraan.

"Hm, aku baik, tapi kau tidak."

"Aku baik-baik saja. Kalian semua terlalu berlebihan, aw!" Naruto memekik saat Kurama menarik telinganya.

Nami CafeWhere stories live. Discover now