Dilema Sasuke

224 40 9
                                    

Disclaimer Naruto by Masashi Kishimoto.

Fanfiction by Agnes Kristi. Main pair SasuFemNaru.

Happy reading.

===========================================================

"Sasuke, apa kau sudah mengenal Naru-Hime sebelumnya?" Madara memperhatikan ekspresi cucunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sasuke, apa kau sudah mengenal Naru-Hime sebelumnya?" Madara memperhatikan ekspresi cucunya. Mereka berada di dalam mobil dan baru saja meninggalkan pelataran istana.

Ingat akan pesan Naruto sebelumnya, Sasuke pun menggeleng. "Tidak, Oji-sama." Ya, itu bukan kebohongan. Sasuke memang belum mengenal Naruto sebagai Hime sebelumnya. Yang dia tahu adalah wanita bernama Nami. "Ada apa Oji-sama?" putra bungsu Uchiha membaca ketidak puasan di wajah kakeknya.

"Lalu apa pendapatmu tentang Naru-hime?" Alih-alih menjawab, Madara justru kembali bertanya.

Sasuke terdiam.

"Kau tidak menyukainya?"

"Bukan begitu Oji-sama. Kami baru bertemu dan Hime juga belum mengenalku sepenuhnya. Terlalu dini untuk menyimpulkan aku menyukainya atau tidak. Dan lagi, bukan perasaanku yang paling penting, tapi Hime. Apakah dia bisa menyukaiku?"

Kali ini Madara yang terdiam. Dia cukup terkejut dengan jawaban Sasuke, tapi apa yang dikatakannya itu benar. Madara menghela napas perlahan seraya melipat tangan di depan dada. "Apa kau tahu kalau aku sangat ingin salah satu cucuku bisa menikah dengan Naru-Hime?"

Sasuke hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kau mungkin merasa heran tapi aku benar-benar ingin menjadikannya cucuku dan menjaganya. Semua ini bukan karena dia seorang putri kerajaan." Madara merasa Sasuke harus mengerti keinginannya.

"Tapi bukankah Naru-hime juga sudah menganggap Oji-sama sebagai kakeknya?" tanya Sasuke dengan kening berkerut.

Pandangan Madara beralih ke luar jendela saat ingatan masa lalu kembali terbayang dalam benaknya. "Tentu saja Naru begitu. Aku sudah menyayanginya sejak lahir. Hari itu, hari dimana terjadi kudeta di istana, akulah yang menyelamatkannya. Minato dan Kushina menitipkan Naru padaku sebelum keduanya menghembuskan napas terakhir. Dalam pangkuanku, Naru yang juga terluka hanya bisa menangis dalam diam melihat kepergian kedua orang tuanya. Sejak itu Naru menjadi pendiam. Dia lebih senang tinggal di luar istana. Maka dari itu aku ingin membawanya jauh dari kehidupan istana."

"Bagaimanapun Naru-Hime adalah putri kerajaan, bagaimana mungkin menjauhkannya dari kehidupan istana?"

Seringai di bibir Madara membuat Sasuke mengerutkan kening. "Dengan menjadi cucu menantuku, dia jelas akan jauh dari kehidupan istana. Naru akan menyandang nama Uchiha. Dia bisa dengan bebas berada di luar istana tanpa perlu menyembunyikan identitasnya sebagai Namikaze. Keturunan yang lahir darinya akan menjadi keturunan Uchiha."

"Tapi apakah Hokage juga Mizukage tidak akan keberatan jika Naru-Hime tidak menikah dengan seorang pangeran? Apalagi sampai tinggal di luar istana?"

"Mereka tidak akan berkutik jika itu adalah keinginan Naru sendiri. Maka dari itu aku mengenalkan semua cucuku padanya. Sayangnya, semua keturunan Uchiha tidak berguna karena tidak bisa membuat Naru jatuh cinta."

Nami CafeWhere stories live. Discover now