Disclaimer Naruto by Masashi Kishimoto.
Fanfiction by Agnes Kristi. Main pair SasuFemNaru.
Happy reading.
===========================================================
"Jangan bicara dengan sembarang orang saat di dalam nanti. Terutama pada Sai dan Obito, juga Sasuke."
Mobil baru saja berhenti dan Kurama sudah memberi peringatan padanya. Yahiko tertawa melihat sikap konyol adik sepupunya.
"Yang benar saja Ku? Kau pikir adikmu ini apa? Manekin berjalan? Dia bebas bergaul dengan siapa saja kalau mau." Yahiko membela Naruto. Dia tidak pernah tega melihat sepupu bungsunya itu terkungkung.
"Tidak, aku tidak mau adikku dirayu oleh hidung belang." Kurama masih bersikeras.
Naruto menghela napas. "Sasuke bukan hidung belang. Dan lagi Madara Ojii-sama sudah mengatakan kalau dia tidak mengijinkan Obito juga Sai datang ke pesta malam ini."
Kurama menautkan alis lalu menyeringai puas. "Baguslah kalau dua hidung belang itu tidak datang. Tapi aku tetap tidak suka kalau kau dekat dengan Sasuke."
"Onii-sama, kita sudah sampai dan kau membuatku malas untuk masuk ke dalam. Apa sebaiknya aku pulang saja?"
"Hei, hei, jangan begitu Naru-chan," bujuk Yahiko yang kemudian memasang wajah garang pada Putra Mahkota Mizu. "Kurama, aku akan mengadukanmu pada Obaa-sama kalau terus membuat adikmu kesal." Habis juga kesabarannya menghadapi sifat over protektif Kurama.
Alih-alih menjawab, Kurama justru membuka pintu mobil lalu mengulurkan tangan pada adiknya. Naruto hanya bisa menggeleng pasrah pada sikap sang kakak. Dia pun menyambut uluran tangan Kurama lalu keluar dari mobil. Tak jauh dari mereka, Hokage juga keluar dari mobil bersama paman dan bibinya.
Naruto berjalan berdampingan dengan sang kakak memasuki aula. Sebenarnya, jika bukan karena terpaksa, Naruto malas menghadiri pesta, apalagi pesta ulang tahun. Dia tidak suka menjadi pusat perhatian. Beruntungnya pesta kali ini hanya dihadiri oleh kalangan terbatas yang memang sudah mengenalnya sebagai hime.
"Sasuke sepertinya sudah menunggumu. Dia langsung melihat ke arahmu." Kurama menarik pinggul sang adik agar lebih merapat padanya lalu berbisik di telinganya.
Naruto tersenyum tanpa menoleh ke kanan atau ke kiri lalu menjawab dengan suara lirih. "Ku-nii, aku akan benar-benar pulang kalau kau terus membahasnya."
Kurama menegakkan tubuhnya sembari menyeringai. Tentu saja dia langsung menutup mulut karena Naruto tidak pernah bercanda dengan ancamannya.
Di belakang mereka, Shikamaru dan Neji saling bertukar pandang. Keduanya mendengar percakapan Kurama dan Naruto. Dengan isyarat mata, Neji menunjuk ke arah dimana bungsu Uchiha berdiri bersama kakaknya. Tapi perhatian keduanya segera teralihkan dan fokus ke depan saat kemudian semua orang memberi salam penghormatan pada Hokage.
YOU ARE READING
Nami Cafe
FanfictionSasuke terjebak badai. Ditolong oleh seorang wanita hingga akhirnya bermalam di Nami Cafe. Pertemuan itu terus berlanjut hingga banyak hal membuat Sasuke terkejut. Nami, wanita yang membuatnya jatuh hati tapi sulit untuk didekati. Akankah perjuangan...