Istana Uzushio

342 44 3
                                    

Disclaimer Naruto by Masashi Kishimoto.

Fanfiction by Agnes Kristi. Main pair SasuFemNaru.

Happy reading.

===========================================================

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?"

Naruto memiringkan kepala untuk melihat pria yang baru saja masuk ke dalam toko. "Benar, itu Sasuke," gumamnya.

Yamato mengamati sang nona lalu melihat ke arah Sasuke. Dia mengenali pria itu tapi tidak berkomentar.

"Saya ingin satu pot lavender," kata Sasuke yang tampaknya tergesa-gesa.

"Baik, silakan, Anda bisa memilih sendiri." Florist itu melambaikan tangannya ke arah rak yang kebetulan tepat berada di sebelah kanan Naruto.

Melihat gadis yang berdiri menatapnya membuat jantung Sasuke tiba-tiba berdegub kencang. "Na-Nami?" Dia seakan tidak percaya dengan keberuntungannya.

"Sasuke, kita bertemu lagi," sapa gadis itu dengan senyum simpulnya.

Dengan langkah cepat Sasuke menghampiri Naruto. "Kebetulan yang menyenangkan," ucapnya.

"Begitukah?" Naruto kembali tersenyum mendengarnya.

Sasuke menatap wajah Naruto yang tampak pucat. "Kau masih sakit, Nami?" tanyanya khawatir.

Naruto menggeleng. "Aku baik-baik saja. Apa kau membeli bunga untuk kekasihmu?" celetuknya untuk mengalihkan perhatian Sasuke yang justru membuat kening pria itu berkerut.

"Tidak, tidak," jawab Sasuke cepat. Tentu saja dia tidak mau Naruto salah paham. Hei, tidak tahukah kalau Sasuke sudah jatuh hati pada Naruto sejak pertemuan pertama mereka? "Aku membutuhkan bunga Lavender untuk pemotretan," jelasnya kemudian. Sayangnya, hal itu justru mengingatkan Sasuke pada jadwalnya. Dia melihat jam tangan dan mendengkus saat waktunya semakin sedikit.

"Kau buru-buru? Silakan pilih bunganya." Naruto bergeser untuk memberi ruang pada Sasuke memilih pot-pot Lavender yang ada di sampingnya.

"Terima kasih," dan tanpa basa-basi lagi Sasuke memilih satu pot yang memiliki paling banyak bunga Lavender mekar. Memeluk pot bunganya, Sasuke kembali menatap Naruto. "Aku masih ingin mengobrol denganmu tapi sayang waktuku terbatas. Apa boleh aku menghubungimu lain kali? Atau mengunjungimu di café?"

"Eh?" Tentu saja Naruto terkejut. Dia tidak menyangka Sasuke akan berkata seperti itu. Dari sudut mata, Naruto melihat Yamato mengawasinya.

"Nami?" Sasuke menunggu jawaban Naruto.

"Maaf, tapi beberapa hari ke depan aku ada urusan di luar kota." Naruto menolak secara halus. Dia melihat Yamato menghampiri florist lalu membayar pesanan buket bunganya.

Melihat gelagat Naruto yang tidak nyaman membuat Kapten Anbu itu mengambil inisiatif. "Nami-san, bunganya sudah siap," selanya sopan.

Sasuke langsung berbalik dan mendapati pria berjas hitam membawa buket bunga Amarilis.

"Nah Sasuke, aku pergi dulu." Naruto tersenyum sembari melambaikan tangannya. Dia bergegas keluar dari toko bunga bahkan tanpa mendengar jawaban lawan bicaranya.

"Dia menolakku," lirih Sasuke kecewa, matanya memandang gadis yang kini sudah masuk ke dalam mobil.

"Maaf Tuan, bunganya?"

Pertanyaan sang florist mengalihkan perhatian Sasuke dari mobil Naruto yang kini mulai berjalan meninggalkan toko.

"Ah iya, tolong, Terima kasih," ucap Sasuke seraya menyerahkan pot bunga Lavender pilihannya. Pria muda itu kemudian berjalan ke meja kasir untuk membayar. Fokusnya beralih pada pekerjaan yang harus segera diselesaikannya.

Nami CafeWhere stories live. Discover now