Gue gak suka sama cewek kasar. Gue lebih suka lo diem tapi gak bodoh.
_Gaeza_
Jam pulang sekolah sudah berakhir. Sekolah sudah terlihat sepi, hanya ada beberapa murid yang melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler. Kini Arabella terlambat pulang karena ia ditugaskan oleh guru membereskan kumpulan buku PR di kantor. Saat dirinya sudah selesai, sekolah pun sudah sepi. Kini ia berdiri di depan gerbang untuk menunggu angkutan umum lewat. Namun sialnya, satu jam sudah ia menunggu, sama sekali tidak ada angkutan umum yang lewat dan membuat dirinya sangat kesal.
"SIAL! Kenapa gak ada yang lewat sih? Mana perut gue laper banget lagi." Gerutu Arabella sembari memegang perutnya yang terasa sangat lapar. Waktu menunjukkan pukul empat sore. Ia bisa mati kelaparan kalau seperti ini caranya. Tak berapa lama ada motor sport berwarna putih yang hendak melewati depan sekolah dan Arabella mengenali motor itu. Itu adalah motor milik Altar teman Gaeza si cowok dingin. Arabella segera berdiri merentangkan tangannya untuk menghadang jalan Altar. Untung saja Altar memacu motornya dengan kecepatan sedang sehingga bisa mengerem meski mendadak karena terkejut.
"Lo gila ya?!" Umpat Altar sembari membuka helm full face yang dikenakannya.
"Iya gue udah gila. Kak boleh minta tolong gak? Anterin gue ke kafe dong, gue laper banget nih." Mohon Arabella yang langsung mendekati motor Altar.
"Gue sibuk. Naik aja angkutan umun." Jawab Altar dengan datar dan dingin.
"Kalo ada yang lewat, udah dari tadi kali gue ada di cafe. Masalahnya gak ada angkutan umum yang lewat dari tadi, hp gue juga lowbat. Gue mohon sama lo kak, kalo gue gak makan nanti gue mati berdiri disini." Arabella menyatukan tangannya memohon dengan puppy eyes. Sedingin-dinginnya Altar, ia tidak akan tega jika melihat wanita sampai memohon seperti itu, di tambah lagi itu adalah Arabella orang yang dijaga seperti adiknya sendiri oleh Angel.
"Oke. Tapi gue harus nganterin titipan Gaeza ke warung belakang sekolah." Mendengar itu sebenarnya Arabella sangat malas karena pasti ia akan mulai bertengkar dengan Gaeza. Namun perutnya tidak bisa menolak, dengan sedikit berat hati Arabella menyetujuinya.
"Yaudah deh. Tapi jangan lama-lama ya." Altar hanya berdehem dan Arabella mulai naik ke atas motor Altar.
Tak butuh waktu lama mereka pun sampai. Arabella menunggu di motor Altar dan Altar masuk kedalam warung. Arabella tak pernah pergi ke tempat ini meski Angel selalu mengajaknya. Yang membuat Arabella malas adalah, tempat itu dipenuhi para murid laki-laki yang bernotaben sebagai playboy.
"Eh Arabella. Gak mau masuk dulu?" Goda lelaki yang duduk di kursi teras warung. Namun Arabella tidak memperdulikannya dan tetap diam. Tiba-tiba saja Arabella merasa ada yang menarik tasnya dari belakang.
"Eh! Oops! Gantungan tas lo ketinggalan di tangan gue nih." Ucap seorang gadis berpenampilan minim dengan rambut berwarna dark blue. Gadis dengan seragam sekolah berbeda. Ia menarik gantungan tas milik Arabella. Boneka Donald bebek berukuran sebesar genggaman tangan Arabella.
"Balikin!" Ucap Arabella dengan nada datar namun tegas.
"Udah SMA, masih aja pake gantungan Donald bebek kaya gini. Dasar bocah!" Ucap gadis itu sembari tersenyum miring yang membuat emosi Arabella semakin memuncak.
"BALIKIN BANGSAT!" Kata kasar pun akhirnya keluar dari bibir manis Arabella dan membuat semua orang yang berada di warung langsung teralihkan.
"Wow, biasa aja dong... Oops! Eh, jatoh. Ambil aja sendiri." Gadis itu malah sengaja menjatuhkan gantungan kunci Arabella ke tanah dan hampir masuk ke kubangan air.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARA √
Подростковая литератураGARA atau Gaeza dan Ara, dua orang yang memiliki sifat yang sama namun tidak pernah damai jika sudah bertemu. Playboy and badgirl adalah julukan mereka di sekolah, sama-sama memiliki pesona yang luar biasa tak tertandingi. Gaeza sebagai ketua basket...