Gue gak suka ngeliat mereka ada di deket lo. Meski mereka punya hubungannya sama lo atau enggak.
_Gaeza_
"Ada angin apa sampe lo bisa kerumah gue?" Tanya Arabella saat sudah diambang pintu sembari melipat kedua tangannya di dada.
"Gue mau ngomong penting sama lo." Sahut Gaeza dengan serius.
"Yaudah, kita ngomong di taman aja." Arabella berjalan menuntun Gaeza ke taman di rumahnya yang terdapat meja kaca bundar juga tiga kursi. Sesampainya disana, Arabella dan Gaeza duduk berhadapan. "Mau ngomong apa?" Tanya Arabella dengan ekspresi datar.
"Lo beneran udah gak amnesia?" Tanya Gaeza yang membuat Arabella menghela nafas kasar.
"Kalo lo dateng kesini cuma mau nanya soal itu. Sorry, gue gak ada waktu." Jawab Arabella ketus.
"Oke. Gue gak bakal tanya-tanya soal itu lagi. Tapi gue mohon, lo jawab pertanyaan gue yang satu ini. Kapan terakhir kali gue bikin lo kesel?"
"Huft! Disaat lo nyuruh gue beli minum ke kantin dan pas gue balik lo udah minum dari orang lain. Udah kan?"
"Bukan. Karna terakhir gue bikin kesel lo itu disaat gue ngambil roti lo pas lo lagi laper-lapernya."
"Oh ya? Tapi gue gak ingin tuh." Ucap Arabella dengan santai.
"Jelas lo gak inget, karna ingatan lo belum kembali sepenuhnya."
"Terserah lo aja deh mau ngomong apa. Apa tujuan lo dateng kesini?" Arabella benar-benar malas jika harus membahas hal yang sudah jelas ia tidak ingin membahasnya lagi.
"Gue kesini cuma mau kasih penjelasan ke lo. Kayla emang udah gabung sama kita semua, tapi gue pertegas lagi kalo dia sama sekali gak ngerebut posisi lo apalagi lo yang bilang kita ngelupain lo, itu sama sekali gak bener. Iya, gue ngaku kalo gue emang egois. Gue yang nyuruh anak-anak untuk jauhin lo karna bokap lo yang nyuruh gue untuk jauhin lo. Gue cuma gak mau ambil resiko ngebahayain DARLEGIOS cuma karna deket sama lo." Jelas Gaeza yang membuat Arabella terdiam.
"Oh ya? Tapi kalo itu emang bener, seenggaknya lo kan bisa cerita ke gue atau ninggalin sesuatu yang bisa bikin gue percaya sama omongan lo. Tapi mana, gak ada sama sekali. Bahkan yang gue liat, kalian fine-fine aja tanpa gue."
"Itu karna mungkin bokap lo yang ngehapus semuanya. Bahkan lo lupa, kata terakhir yang lo ucapin sebelum lo koma. Lo bilang ke gue, kalo lo sayang sama gue dan lo minta gue gak ninggalin lo sendiri."
"Ffftt... Oke gue mungkin bakal percaya kalo bokap gue ngehapus semuanya dari handphone gue demi kebaikan gue. Tapi soal gue ngomong sayang ke lo, kayanya lo halu. Mana mungkin dua orang yang kalo ketemu aja udah kaya Tom and Jerry bisa bilang sayang? Udah lah Za, bukannya lo harusnya seneng gue gak ngusik ketenangan lo lagi? Ngapain lo harus repot-repot jelasin ini semua ke gue?" Arabella menahan tawa mendengar perkataan Gaeza yang dianggapnya omong kosong.
"Gue tau lo gak akan percaya. Tapi semua yang gue bilang nyata apa adanya. Terserah lo mau percaya atau enggak. Gue cuma mau tegasin satu hal, posisi lo gak akan pernah terganti di inti DARLEGIOS atau di hati gue sekalipun. Lo harus tau itu. Gue pamit." Gaeza beranjak dari duduknya dan pergi. Sedangkan Arabella masih mencerna semua perkataan Gaeza, terutama kalimat terakhir Gaeza. Apa maksudnya dirinya tidak akan terganti di inti DARLEGIOS dan di hati lelaki itu? Dan apa benar sebelum dirinya mengalami koma, dia pernah berkata sayang pada Gaeza? Itu sangat mustahil bukan? Arabella langsung beranjak dari duduknya dan pergi ke dalam rumah.
"Kak Alex...!" Panggil Arabella sembari berjalan masuk ke dalam rumah dan ternyata Alex sudah berdiri di ambang pintu.
"Kenapa sih teriak-teriak?" Tanya Alex yang bersandar di pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARA √
Teen FictionGARA atau Gaeza dan Ara, dua orang yang memiliki sifat yang sama namun tidak pernah damai jika sudah bertemu. Playboy and badgirl adalah julukan mereka di sekolah, sama-sama memiliki pesona yang luar biasa tak tertandingi. Gaeza sebagai ketua basket...