Meski ego kuat, tapi hati lebih kuat. Rasa sayang tidak akan bisa ditutupi dengan kebohongan.
_Gaeza_
Setelah kepergian Arabella dan Elga, suasana ruangan pun seketika hening. Tak ada yang berani melakukan apapun untuk Gaeza. Sedangkan lelaki itu masih dalam posisi yang sama. Gaeza sedang mencerna semua perkataan Elga. Ia berfikir semua yang dikatakan Elga memang benar apa adanya."HAHH!" Gaeza menendang kursi di dekatnya sampai kursi itu terpental, lalu ia mengacak rambutnya frustasi.
"Ayla yang melihat itu sangat prihatin. Ayla benar-benar tidak menyangka kalau cinta Gaeza benar-benar dalam pada Arabella. Lalu Ayla pun berjalan menghampiri Gaeza. Ayla memegang bahu Gaeza sembari berbicara.
"Kejar dia Za. Kalo kamu bener-bener cinta sama Arabella, kamu buktiin ke dia kalo cinta kamu itu gak main-main. Ada alasan lain dibalik keputusan Arabella yang enggak dia kasih tau ke kita semua dan itu tugas kamu untuk cari tau." Ucap Ayla yang membuat Gaeza terdiam lalu perlahan menoleh kearah Ayla. "Iya Za. Aku yakin kamu pasti bisa." Lanjut Ayla sembari tersenyum manis menatap Gaeza.
"Thanks Ay." Jawab Gaeza yang langsung pergi untuk menyusul Arabella.
🌸🥀🌸
Disisi lain Arabella dan Elga yang sedang dalam perjalanan pulang, Arabella hanya diam di dalam mobil. Hatinya benar-benar sakit, air matanya terus mengalir tanpa henti. Arabella tak tahu harus melakukan apa, seakan jalannya buntu dan kakinya sudah tidak kuat melangkah lagi. Sedangkan Elga yang bisa dibilang sebagai teman kecil Arabella pun tidak tahu harus berbuat apa."Sebenernya masalah lo apa sih Ra? Bukannya selama ini lo sama Gaeza udah lengket banget kaya lem? Kenapa lo tiba-tiba mutusin untuk udahan sama dia?" Tanya Elga dengan sesekali melirik Arabella yang duduk di sebelahnya karna dirinya sedang mengemudi.
"Gue capek. Gue capek sama semua yang udah terjadi sama gue. Gue capek harus dihimpit diantara dua dinding yang gak akan pernah ada ujungnya. Waktu bisa mengubah siapapun dan kapanpun itu, termasuk gue. Emang salah kalo gue mutusin untuk berhenti? Emang salah kalo gue punya keputusan sendiri? Gue cuma manusia yang bisa berubah dan berbuat salah. Gue lebih milih menjauh untuk kebaikan daripada terus bertahan yang pada akhirnya akan berujung pada kematian." Jelas Arabella dengan tatapan sendu kearah depan.
"Lo emang punya hak untuk untuk memutuskan apapun dalam hidup lo. Tapi semuanya gak bisa dilakuin secara tiba-tiba Ra. Lo pikir Gaeza bakal percaya kalo lo ninggalin dia cuma karna Steven alasan di baliknya? Gak akan semudah itu. Coba lo pikir, misalkan lo ngasih bunga tulip ke gue setiap hari karna gue suka sama bunga itu dan tiba-tiba besoknya lo ngasih gue bunga mawar berduri. Apa lo pikir gue bakal terima gitu aja? Udah pasti enggak. Gue bakal tanya alasan lo kenapa tiba-tiba ngasih bunga mawar berduri ke gue, sedangkan lo tau gue gak suka itu? Dan misalkan lo jawab, bunga tulip nya gak ada, yaudah jadinya lo beli bunga mawar aja. Itu gak masuk akal Ra, harusnya kalo lo udah tau gue gak suka bunga mawar dan bunga tulip yang gue suka gak ada. Lo bisa beli yang lain yang gue suka. Tapi beda halnya kalo misalkan lo jawab bunga tulip nya gak ada, tapi lo suka sama bunga mawar dan lo mau gue juga suka sama apa yang lo suka. Pasti gue bakal langsung ngerti Ra. Itu sama aja kaya masalah lo sama Gaeza sekarang. Kemaren hubungan lo baik-baik aja sama dia, baik banget malah dan tiba-tiba lo mutusin semua hubungan itu secara sepihak. Dan lo bilang lo cuma capek karna terus di himpit sama dua dinding yang gak akan pernah ada ujungnya. Itu gak masuk akal, kalo itu emang bener alasannya. Kenapa baru sekarang lo mutusin semua hubungan itu? Kenapa gak dari dulu aja lo gak usah ngejalin hubungan sama mereka karna lo udah tau apa yang akan terjadi selanjutnya di masa depan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GARA √
Teen FictionGARA atau Gaeza dan Ara, dua orang yang memiliki sifat yang sama namun tidak pernah damai jika sudah bertemu. Playboy and badgirl adalah julukan mereka di sekolah, sama-sama memiliki pesona yang luar biasa tak tertandingi. Gaeza sebagai ketua basket...