Langit sudah mulai menggelap. Mengharuskan salah satu dari mereka untuk meng-aktifkan senter dari ponsel.
Kenapa tidak semua saja? Karena hemat daya.
"Bin,"
Soobin dan Yoonbin menengok ke Jaemin. Jaemin memasang wajah bingung, sedangkan Jinyoung mengumpat dalam hati.
"Kenapa?"
Soobin menghela nafas mencoba sabar. "Lo manggil siapa?"
Jaemin ber-oh ria, "Yoonbin maksudnya." Koreksinya. Soobin mengangguk serta Yoonbin yang memasang wajah bertanya.
"Lo udah save nomer kakanya Somi, kan?"
Yoonbin mengangguk, "namanya Jungkook, kan?" Tanya dia selanjutnya yang langsung di balas anggukkan.
"Stop." Titah Jinyoung tiba-tiba.
Tiga orang yang sedang asik mengobrol lantas menghentikan langkah dan melihat arah pandang Jinyoung.
"Serem coy..." gumam Soobin melirih saat melihat bangunan tua tanpa penerangan dihadapannya.
"Stt... jangan berisik. Ada orang- itu mobilnya," kata Jinyoung berbisik seraya menunjuk ke samping kanan gedung.
"Kita masuk?" Yoonbin mengangguk menjawab.
"Semua?"
Jinyoung langsung menggeleng cepat. "Dua orang masuk, dua lagi disini." Katanya.
Jaemin mengerutkan kening, "apa gak apa-apa?" Tanyanya kebingungan.
Soobin lebih bingung lagi. "Kalo gak ada yang jaga luar, yang manggil polisi siapa? Kemungkinan besar ada banyak orang disana."
Jaemin mengangguk, "oh iya..."
"Yang masuk siapa aja?" Kali ini, yang bertanya Yoonbin.
"Siapa aja, asal dua orang." Jawab Jaemin mewakili.
"Gue aja sama Yoonbin. Mau gak lo?" Sahut Soobin yang sedang jongkok.
Yoonbin mengangguk, "ya udah. Jaga-jaga, hubungi kak Jungkook, polisi jan lupa." Pesannya sebelum keluar dari balik pohon dan memasuki gedung bersama Soobin.
Deg-degan aku T;T
Kedua manusia itu berjalan dengan hati-hati. Takut menginjak sesuatu yang akan membuat suara.
Jalan mereka juga berdampingan. Tidak ada yang di depan maupun di belakang.
Sampai dimana, Soobin menemukan sesuatu di dalam gedung itu. Lantas ia menarik ujung hoodie warna hitam milik Yoonbin.
Sedikit terkejut, ia menoleh, "kenapa?" Tanya Yoonbin tanpa suara.
Telunjuk Soobin menunjuk ke arah tangga yang menghubungkan lantai 2. Disana, ada dua orang bertubuh tinggi yang memakai pakaian serba hitam.
Yang kelihatannya adalah anak buah Yiren.
Yoonbin yang melihat pun menyeringai kecil dibalik tudung hoodie-nya. "Ayo, kita gak punya banyak waktu." Ucapnya.
Soobin menahan nafasnya selama beberapa detik. Tidak ada jalan lain, pikirnya.
Srek!
"Siapa di sana?"
Tubuh keduanya menegang. Suara gesekan tadi berasal dari sepatu Yoonbin yang menginjak sesaunan kering.
"Shit." Umpat Soobin.
Tap
TapYoonbin menarik Soobin ke belakang salah satu pilar ketika mendegar langkah kaki bersahutan yang mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who? | 00 Line ✔
Fanfiction❝ Pertanyaannya, siapa yang bikin mereka celaka? Dan kenapa harus kita bersebelas yang ngurus? ❞